Chapter 15 : unbalanced

2.9K 82 1
                                    

Adara_de11

Adara_de11 taken by @devano_adara11❤289

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Adara_de11 taken by @devano_adara11
❤289.892 chika_dan 7 lainnya menyukai foto anda.
88.760 komentar
chika_ada wihhh lu cans banget

devano_adara11 lo jelek Dar 😘

adara_de11 jelek tapi suka.

Warning! Itu foto saat Dara masih bersama Devan. Berapa bulan sebelum Devan tiada.

***

Senja menutup terangnya cahaya matahari. Mempertemukannya kembali di malam hari yang penuh kegelapan. Wajahnya tidak mencerah. Pucat pasi dengan lingkaran hitam masih betah di mata sipitnya. Ia bergegas menuju keluar di mana mobilnya terparkir indah di bagasi. Ia lebih memilih memakai jeans putih dipadukan kaos putih berlengan pendek. Malam ini ia tidak meminta izin kepada siapapun. Karena, orang tuanya sedang bepergian ke rumah orang tuanya selaku nenek dan kakeknya. Dara menancap keras pedal gas. Hingga tidak butuh waktu lama. Mengantarkannya sampai ke tempat tujuan. Melangkah memasuki sebuah ruangan gelap. Hanya diterangi lampu kelap-kelip warna-warni. Dan berakhir di sebuah kursi kosong di pojokan m

DARA POV

Aku melangkah memasuki ruangan di mana tempat di saat aku masih duduk di bangku SMP. Di mana rasa hampa dan belum mengerti apa itu cinta dan kasih sayang. Seorang anak yang hanya tahu kalau cinta itu tidak akan pernah ada dan tidak pernah terbukti. Kehancuran mental yang ku alami di saat usiaku begitu masih belia. Seorang gadis baik dan pintar terganti menjadi anak yang setiap harinya dirutuki para guru. Kemudian hidupku kembali berwarna di saat seorang pria memasuki hidupku dan memperbaiki kisah burukku.

Flashback

Aku pulang diantar oleh seorang lelaki. Badanku pada saat itu masih kurusan. Tapi, tetap bertubuh tinggi. Orang-orang tidak menyangka kalau aku masih Kelas 2 SMP. Apalagi, mengenakan make up seolah menutupi kepolosanku. Lelaki itu memberhentikan mobilnya tepat depan rumah.

"Dara! Udah nyampe. Lo turun, ya! Gue nggak bisa antar lo sampai pintu. Entar, gue dilabrak lagi sama bapak, lo. Dan gue juga takut jika kedua orang tua kita sampai berselisih paham," ujar pria itu.

"Santai aja! Lo itu kek banci! Penakut, pake rok aja sekalian," balasku sedikit tengil.

"Bye,"

Akhirnya dia pergi. Langkah demi langkah tak berimbang, aku terus berjalan menyusuri rumahku. Melangkah tanpa rasa dosa sama sekali, menuju kamar di lantai dua. Tetapi, Terlihat Wajah lelaki paruh baya menatapku geram. Wajahnya mendadak berubah berwarna merah padam bagaikan macan yang ingin menghadangku.

"Habis dari mana Dara?" tanyanya menggebu-gebu.

"Aku dari rumah teman, Pa. Belajar kelompok," jawabku berbohong.

Queen Of BAD GIRL ✔(Completed) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt