Epilog

46.3K 2.8K 72
                                    

Fajar telah menyapa, aku bangun dari tidurku. Baiklah, kuakui enam bulan ini tidurku nyenyak sekali. Bahkan, mimpi buruk pun tidak ada. Selagi menyiapkan keperluan ini dan itu untuk berangkat ke kantor, tidak lupa aku menghangatkan beberapa makanan yang semalam kubeli untuk sarapan.

Oh iya, sekarang aku sudah pindah ke sebuah rumah kontrakan. Tidak besar juga tidak kecil. Sungguh pas untukku. Alasanku pindah karena mulai saat ini aku harus menyiapkan banyak sekali keperluan. Juga ada beberapa barang yang harus kubeli dan kurasa kamar kostku sudah tidak bisa menampung semua itu.

Lho, kok beli barang-barang? Memang mau ada apa? HEHEHEE.

Seminggu yang lalu, Tama resmi melamarku dihadapan orangtua dan juga keluargaku. Lalu, sesuai harapan dan rencana, dua bulan lagi kami menikah. Doakan ya.

Rencananya kami hanya ingin mengadakan acara yang sangat sederhana saja. Orangtuaku tidak keberatan sama sekali, sedangkan Tama yang memang sudah yatim piatu sejak kecil juga tidak keberatan sama sekali. Jadi, rencana akan digelar di Surabaya, hanya akad nikah. Sisanya, rooftop kantor akan kami dekor sedemikian mungkin untuk party kecil-kecilan bersama teman-teman.

Tiiinnn .....

Ah, itu dia. Tama sudah sampai. Ya, semenjak kami pacaran, dia selalu rutin mengantar jemputku. Gak pernah absen sama sekali.

"Tam, aku bawain sarapan," kataku saat mobil baru saja melewati komplek perumahan.

"Masak sendiri? Emang sempat?"

"Enggak, aku beli kemarin. Nanti kamu makan, ya?"

"Siap ibu negara."

Aku tertawa. Dia selalu seperti itu. Herannya sekarang dia jadi nurut sekali denganku dan aku baru tau sifat aslinya. Tama manja sekali. Tapi, gak protektif, gak posesif juga. Malah jadi dewasaan aku.

Tapi, apapun itu aku menerimanya seperti dia yang menerima aku. So, there is no other words selain I love him.

Terima kasih pada Pak Seno atasanku yang berada di Surabaya. Kalau bukan karena dia yang datang pada jam 08:20 pagi itu, mungkin duniaku tidak akan berwarna seperti ini.

Sekali lagi terima kasih.

***

08:20Where stories live. Discover now