- 둘 -

6.8K 540 69
                                    

" Mana eomma ? Kenapa eomma tak balik lagi ? Takkan eomma kerja lebih masa lagi ? Appa ? " soalku tak henti . Risau sebab eomma aku masih belum pulang . Jam sudah hampir menginjak ke jam satu . Ke mana eomma pergi ? Sudahlah aku telefon butik yang eomma kerja tak dapat .

" Appa tak tahu , sayang . Appa call tak berangkat . Selalunya dia tak pernah lambat macamni . " Appa turut mengeluh . Aku garu kepala sebelum keluar dari rumah . Menjenguk kiri dan kanan . Mana tahu eomma ada ? Tapi hampa . Angin pun tak ada .

Aku masuk ke dalam semula dan aku lihat appa kelihatan sangat penat . Aku duduk disebelahnya sebelum tangan appa aku urut perlahan . Appa ada sakit jantung jadi aku taknak dia sakit bila risaukan eomma .

" Appa naiklah tidur dulu . Biar Eun tunggu eomma . Okay ? " ujarku dan appa mengangguk setuju . Aku pimpin appa ke atas . Setelah appa baring di atas katilnya , aku segera keluar dan turun ke bawah . Serentak itu aku terdengar bunyi deruan kereta di luar .

Terus aku keluar dari rumah dan berlari ke pagar . Aku kerut dahi saat terlihat eomma keluar dari sebuh kereta mewah . Aku cuba kerling lelaki yang hantar eomma tapi aku hanya dapat lihat bahagian jawline dan tubuhnya sahaja memandangkan kereta tersebut rendah .

" Eomma ? Eomma balik dengan siapa ? Eomma tahu tak appa dengan Goeun risau ? Kenapa eomma tak jawab call appa ? " terus aku ajukan soalan tersebut sebaik sahaja eomma melangkah masuk ke dalam rumah sambil aku mengikutnya di belakang . Belakangan ni eomma banyak jauh diri dengan kami berdua .

" Eomma kerja la sayang . "

" Kerja dekat butik tu sampai lewat malam ? Eomma , Goeun telefon kedai tu tapi kenapa tak ada orang angkat ? Maknanya kedai dah tutup kan ? " ujarku masih mengikut langkah eomma ke dapur . Aku mengetap bibir bila eomma hanya endahkan aku .

" Eomma , kenapa Eun tengok sekarang eomma suka pakai baju terdedah ni ? " soalku saat terlihat pakaian yang melekat di tubuh eomma . Gaun pendek yang mendedahkan paha , lengan dan lurah dada ? Is this even my mom ?

" Suka hati eomma lah nak pakai apa pun . Eomma ni dah tua jadi tak ada siapa nak okay . Dah la kamu pergi naik tidur . " balas eomma membuatkan aku mengeluh . Eomma suka berahsia sekarang . Mana eomma aku yang dulu ? Yang suka bercerita dengan aku ?

Aku terus keluar dari dapur . Apa yang dah ubah eomma ? Aku kerling bilik appa . Kalau eomma curang , eomma memang kejam . Aku ketap bibir sebelum berlalu ke bilik aku untuk tidur . Siapa lelaki yang hantar eomma tadi ?

Lehernya putih , berjaket kulit hitam . Siapakah dia ? Apa hubungan dia dengan eomma ? Kenapa dia yang hantar eomma malam - malam macamni ?

Aku pejam mata sebelum cuba untuk melupakan semuanya . Terus sahaja aku tidur dan menghilangkan segala persoalan di dalam kepala . Boleh migraine fikir kelakuan eomma . Tapi , eomma dah bosan ke dengan aku dan appa sampai perlu cari lelaki lain ? Appa tak pernah lagi kecewakan keluarga lagi .

Kenapa eomma buat macamni ?

⚔️ Sugar Daddy ⚔️

Bau aroma kopi di pagi hari tak pernah mengecewakan rongga hidung aku . Ia buat deria bau aku berfungsi dengan lebih baik setiap kali aku hidu bau kopi segar . Tak sia - sia minta kerja dekat kafe . Aku sambung lap gelas sebelum disusun . Masih awal dan tak ada pelanggan . Aku kerling jam , 12 tengah hari .

Pandangn aku beralih dari jam ke pintu saat loceng berbunyi tanda ada pelanggan masuk . Aku diam seketika kerana ianya lelaki hensem yang datang seminggu lepas . Kali ini dia mengenakan kemeja hitam bersama ripped jeans . Lengan bajunya disinting hingga ke siku menampakkan urat tangannya yang timbul .

Salah satu fakta tentang aku , aku pantang nampak urat tangan mana - mana lelaki . Walaupun muka dia macam tong sampah tapi kalau tangan dia menampakkan urat , aku boleh jatuh cinta . Lagi -lagi kalau hensem macam lelaki ni .

Aku bergerak ke kaunter untuk mengambil pesanannya . Lelaki tersebut diam tak menjawab saat aku meminta pesanan . Tangannya sibuk bermain dengan marmar di kaunter ni . Aku memandangnya pelik .

" Encik ? " panggilku dan dia memandang aku sambil tersenyum senget membuatkan aku kerut dahi . Apa masalah dia sampai senyum macamtu dekat aku ? Creepy lah ! Aku membalas senyumannya kekok .

" Two cups of Iced Mocha , " terangkat kening aku mendengar pesanannya . Sama macam haritu ? Dia memang suka minum Mocha ke ? Tapi kenapa dia beli dua sedangkan dia datang seorang ? Tanpa melengahkan masa terus sahaja aku memberikannya buzzer sebelum aku bergerak untuk membuat kopinya .

Selesai , aku menyerahkan kopi tersebut kepadanya . Tangan aku hulurkan saat dia memberikan duit kepada aku . Jumlah wang yang juga sama macam seminggu yang lepas . Aku angkat bahu sebelum menerimanya dan ingin memberikan baki .

" Keep the change , " juga sama ? Aku pandang wajahnya dengan penuh rasa curiga . Atau dia saja merancang kali ini ? Sebab kali ini dia perasan akan buzzernya berubah warna . Aku hanya angguk . Namun pelik , kenapa dia tak beredar lagi ?

" Encik ada nak pesan apa - apa lagi ? " soalku dan dia menggeleng . Aku mengangguk dan memandang ke arah Chaeyong di dalam dapur . Namun saat aku kalih ke hadapan , dia masih disitu membuatkan aku tak selesa . Apa yang dia nak .

" Jungkook . " aku angkat kening .

" Nae ? "

" My name . " ujarnya dan aku terangguk - angguk . Dia bagitahu nama dia rupanya . Okay - okay sekarang aku tahu nama dia . Aku senyum dan jari telunjuk aku bergerak ke tanda nama di atas dada kiri aku .

" Kim Goeun . " sebutnya dan aku angguk . Namun baru sahaja bibirnya ingin menyatakan sesuatu , telefonnya berdering membuatkan Jungkook terkejut sebelum telefonnya dicapai .

" Okay baby , daddy will be there soon . " terus terbuntang mata aku dengar perbualan singkat dia . Baby ? Daddy ? What the fuc— ? Dia cakap dengan anak dia ke ? Atau dengan kekasih dia ? Erh geli aku bila bayangkan dia bahasakan diri dia daddy dengan kekasih dia . Kalau dengan anak okay lagi .

" Sorry , it was my girlfriend . " ujarnya membuatkan aku tersenyum palsu . Loya tekak sial . Aku hanya angguk berkali - kali sehinggalah Jungkook berjaya keluar dari kedai dan sehinggalah bayangnya hilang . Terus sahaja aku rolling eyes .

Dengan kekasih bahasakan diri Daddy ? Sumpa meremang semua bulu aku . Yaks ! Aku terus berlari masuk ke dapur sebelum pura - pura muntah di sinki . Namun selepas beberapa saat aku sedar akan realiti . Aku bukan geli , tapi aku—

Cemburu .

🌿 계속될 🌿

Sugar Daddy [16+]Where stories live. Discover now