X

6 1 0
                                    

Cale bohong. Lagi-lagi dia begitu. Saat mengantarku pulang pun dia hanya mengucapkan selamat malam. Menyapa ayah ibu yang muncul di ambang pintu. Meninggalkanku kalah dalam misi pencarian tahu. Dan mendapat bonus beberapa kata serius dari ayah dan ibu.

Kemudian aku ke kamar menggenggam rasa jengkel dan bingung. Ada pesan masuk saat aku menggosok gigi. Dari Cale. Tidak langsung kubuka. Tengah malam ponselku bergetar lagi. Pesan dari Cale lagi. Kuabaikan.

Pagi hari kemudian baru kubuka setelah sarapan dan aku berniat mandi. Tapi malah meraih ponsel dan berbaring di atas kasur. Kubaca dua pesan dari Cale yang mencabik hatiku. Mau gembira. Atau mau kesal.

I'll pick U up at 10.
What about Corner Canyon?

Pesan kedua terdengar seakan Cale tidak yakin. Dia mengganti tujuan. Padahal belum kubalas.

No Corner Canyon. Beaver Lake sounds good? Or maybe we can visit Last RV park. Ed's parents have one there.

Aku tidak tahu Corner Canyon dan danau Beaver menarik untuk kukunjungi saat ini. Ya aku penasaran dengan dua tempat tersebut. Pergi berdua dengan Cale. Sejujurnya terdengar indah. Hanya saja kalau Cale sudah menjelaskan segalanya padaku. Jadi kubalas tak lama kemudian.

I don't think so. I want to stay home today. Alone.

Cale membalas setelah beberapa menit.

I'll still come. At 10.

Kubalas.

You can't. Neighboors would say bad about me.

Your parents know me.

No. We don't know you. Your ulterior motives.

Ponselku berdering. Cale meneleponku. Kubiarkan berdering tiga kali. Harus kuakui dadaku berdebar.

"Hal—"

"Mana tetanggamu yang suka gosip?"

"Cale, kau tidak sopan."

Dia menghela nafas. "Hi, Carla."

"Hi."

"Jadi, apa yang terjadi?"

"Seorang tetangga bertemu ibu di supermarket. Dia bilang hati-hati meninggalkan anak perempuan sendirian di rumah. Banyak predator dan berandalan. Dia melihatmu datang dan tidak terlalu suka."

"Aku cocok dengan definisi predator dan berandalan?" Cale menghela nafas berat.

"No idea. Aku tidak tahu. Ibu sedikit terpengaruh. Kemarin begitu kau pergi, aku mendapat ceramah singkat di depan pintu."

"Apa kata mereka?"

Aku menahan lidah. Perlu tidak Cale kuberitahu. Nanti kalau dia berpikir lain bagaimana? Kasih tahu. Tidak. Kasih tahu. Tidak. Kasih tahu. Ti—

"Carla, beritahu aku. Aku bisa menerimanya."

"Um, kita sudah dewasa. Bisa terjadi sesuatu diantara kita. Tapi tidak boleh terjadi sebelum aku lulus kuliah dan menikah. Kau tahu, mungkin terdengar payah buatmu, abstinent vow." Aku mengambil jeda. "Oh, tidak. Ini memalukan. Cale, lupakan saja oke. Aku sangat malu mengatakan semua itu padamu."

"Hey, that's fine. Aku tidak akan menghamilimu. Katakan itu pada orangtuamu. Well, tidak dalam waktu dekat ini."

"Cale!"

"I'm kidding. Sorry, okay?"

"Not okay. Kau memandang hal ini terlalu santai. Well, aku cukup tahu soal pergaulan remaja Amerika. Sedikit memang. Tapi ayah tahu banyak, dan tidak mau memberitahu kami. Kini kami di Amerika, aku sebentar lagi tujuh belas tahun, dan ada kau."

Forest Ranger : Arriving (Completed)Where stories live. Discover now