XIV

5 1 0
                                    

Aku tinggal di rumah Robert selama hampir seminggu. Tidak banyak yang kulakukan. Tidur, makan, tidur, mengobrol dengan Cale. Aku juga akhirnya ikut Milo dan anak-anak belajar.

Jum'at malam Robert pulang bersama Nick dan Edgar. Kami makan malam bersama. Tanpa keluargaku. Ayah dan ibu menjemput Milo tanpa berhenti makan malam. Namun kami bicara sebentar.

Robert memberitahukan berita bagus saat makan malam. Mereka telah menemukan lokasi keberadaan ayah Cale. Tak lama lagi mereka akan membengkuknya. Keadaan akan aman.

"Finn tidak bisa pergi jauh. Para scout melacak keberadaan Finn berputar di sekitar Willow. Kawanan asli di sana menghindari Finn kan?" kata Robert.

Nick dan Edgar mengangguk setuju. Keduanya tampak dalam jalur yang sama dengan Robert. Berbeda dengan Cale yang menunduk dan memainkan steaknya. Seakan diam-diam mengikuti pembicaraan, pura-pura tidak mendengar. Sementara Olga sibuk membantu Malvin dan Ty.

Nick menoleh padaku. "Finn berpikir kau mirip Maggi." Ekspresi Nick berubah-ubah. Dia seakan tidak sadar bicara demikian.

"Maggi? Finn?" tanyaku.

Edgar dan Robert berhenti mengobrol. Kepala Cale terangkat seketika. Pandangan mereka teralih padaku dan Nick bergantian. Tercengang serupa. Bahkan Olga sempat melakukannya juga.

Mata Cale berkaca-kaca. Tidak lama. Saat dia mengerjapkan mata, calon airmata hilang. Dia memandangku tanpa ekspresi. "Ibu dan ayahku."

Harusnya aku tahu. Namun aku mengulang nama mereka karena penasaran. Maksudku, aku ingat bagaimana sosok Maggi. Dalam tiap mimpi burukku, ibu Cale hidup menyapaku. Aku tahu bagaimana wajahnya, warna rambut dan ekspresinya. Bahkan dia lah wanita yang kudengar tangisnya sebelum Finn menemukanku.

"Aku tidak mirip dia," gumamku cukup yakin.

Cale terus menatapku. Dia tampak tersinggung. Tapi dia tidak mengatakan apapun.

Nick lah yang bicara. "I'm sorry. Aku tidak bermaksud buruk."

Di ujung meja Robert berdeham. "Cale, ada baiknya kau ikut Edgar malam ini. Sedikit lari dan hembusan angin akan menyegarkanmu."

Cale mengalihkan pandang ke Robert. Tanpa kata ia mengiyakan anjuran/perintah Robert. Lalu melanjutkan makan steak.
Makan malam berlanjut damai. Kecuali Ty melempar kentangnya ke piring Malvin. Perang kecil yang membuat Olga marah besar. Olga menyudahi jam makan kedua anaknya. Ty dan Malvin digiring ke kamar mandi.

Setelah Olga dan anak-anak, Robert menyusul bangkit dari kursi makan. Dia mengambil sekaleng minuman dan bergumam ada pekerjaan yang harus di lakukan. Tinggal kami berempat. Memainkan pisau dan garpu di atas serakan makan malam.

"Aku mulai membereskan meja makan," ujar Edgar. Dia menumpuk alat makannya ke sink. Kembali ke meja makan dan mengambil alat makan kami.

Tiba-tiba Cale berdiri. Dia mengambil alih sisa makanan. Sejenak dia memandangku sebelum menyimpan sisa makanan ke kulkas. Lalu aku diabaikan.

"Kita tunggu di ruang keluarga," ajak Nick.
Aku tidak ingin diabaikan Cale. Setelah apa yang terjadi pada kami. Bukan soal aku mirip ibunya. Tapi apa yang berkembang di antara aku dan Cale. Aku tak mau itu rusak begitu saja.

Nick menarikku. Dia memapahku duduk di sofa. Kami duduk di masing-masing pojok. Diam memandang lantai.

"I really am sorry," ucap Nick, sangat dalam. Suaranya rendah dan tegas. "Aku mendengarnya tak sengaja dari para tetua. Entahlah. Kami tidak terlalu ingat. Tidak ada foto..., Finn menyimpan untuk dirinya sendiri. Hanya satu foto yang Cale simpan, foto pernikahan orangtuanya. Kecil dan kurang jelas."

Forest Ranger : Arriving (Completed)Where stories live. Discover now