3. Rahasia

35K 2.5K 195
                                    

Orang gila : Gue tunggu elo di tempat biasa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Orang gila : Gue tunggu elo di tempat biasa

Laurin mendesis kesal setelah membaca pesan itu. Saat Chika dan Vania tengah asyik berbincang sendiri, dia mencari kesempatan untuk pergi tanpa disadari orang lain. Laurin berjalan sesantai mungkin agar dia tak menjadi sorotan siswa lain. Setelah ia merasa aman, dia cepat-cepat menuju halaman belakang sekolah yang cukup jauh dari keramaian siswa-siswi Delton.

"Oi!" panggil Laurin.

Seorang cowok bertubuh tinggi tegap lantas berbalik, melihat Laurin dengan tatapan jijik. Ia menghela napas jengah, bosan dipaksa menemui Laurin hampir setiap akhir bulan seperti ini. Tak mau berlama-lama, cowok itu langsung mengeluarkan sebuah amplop pada Laurin. Laurin menatap amplop itu sebentar lalu beralih menatap cowok berambut acak-acakan itu.

"Cepat terima!" cowok itu meraih tangan Laurin lalu meletakkan amplop tersebut dengan paksa.

"Bisa nggak, lo berhenti kasih gue duit?" Laurin menatap amplop itu dengan tatapan miris.

"Gue nggak mau ambil pusing. Lo mau terima atau enggak, itu bukan urusan gue."

"Lo tau kan kalau gue nggak pernah gunain duit ini? Ngapain lo masih kasih gue duit?"

Cowok itu memutar malas kedua bola matanya, heran mengapa Laurin begitu bodoh. "Lo bisa bahasa manusia nggak sih? Gue udah jelasin ke elo berulang kali. Kalau lo mau berhenti, bilang ke orangnya sendiri."

"Tapi elo kan bisa nolak."

"Gue nggak mau mendengar rengekan orang cerewet. Jadi terima aja duit itu dan berhentilah jadi orang cerewet seperti dia. Ngerti?" tandas cowok itu yang terkesan tegas.

Seorang gadis yang kebetulan mencari tempat sepi untuk menelpon pacar tiba-tiba tercekat ketika melihat Laurin tengah berbincang-bincang dengan salah seorang cowok paling hits di sekolah. Siapa lagi kalau bukan Elvano Adli Cetta?

"Eh itu kan Laurin?" mata gadis itu memicing, memastikan bahwa Elvan memang benar sedang berbincang-bincang dengan Laurin, si buruk rupa dari kelas XI-IPS F.

"Ngapain dia ngobrol sama Elvan? Di tempat sepi pula! Wadaw wadigidigidaw! Gossip anget nih." Gadis itu lantas menyiapkan ponselnya, memperbesar fokus kamera, lalu memotret Elvan dan Laurin berulang kali. "Amazing! Gue kasih judul apa nih?"

Gadis itu cepat-cepat mengirim foto-foto tersebut ke semua grup WA yang ia ikuti, dari grup kelas, grup OSIS, grup pramuka, sampai grup paskibra. Tak butuh waktu lama, foto-foto itu langsung menyebar ke semua kelas dan menjadi trending topic terhangat dengan judul 'Handsome and the beast'

Elvan memasukkan salah satu tangannya ke kantong celana lalu pergi begitu saja meninggalkan Laurin yang masih berdiri mematung sambil menatap amplop putih berisi sejumlah uang bergambar Soekarno-Hatta. Ia benar-benar tak peduli dengan Laurin dan uang itu. Terserah Laurin mau menggunakan uang itu untuk apa. Bahkan jika Laurin ingin membakar uang itu, Elvan tetap tak peduli.

K-U (Kelas Unggulan)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora