16. Body Guard?

24.2K 2K 67
                                    

Laurin berkacak pinggang, menatap sinis ke arah Rega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laurin berkacak pinggang, menatap sinis ke arah Rega. Ia memperhatikan penampilan cowok itu dari bawah hingga ke atas. Lantas ia mengangguk paham. Wajar jika cowok tampan nan terkenal seperti Rega menjadi target incaran penculikan.

"Nih orang kalau diculik pasti laku keras. Disuruh joget depan tante girang, disuruh hafalin teks gombalan, heeeeem ... mungkin gue bisa untung besar," pikir Laurin seraya tersenyum licik.

"Jangankan tante-tante girang. Cewek-cewek Delton juga pasti mau diigombalin nih cowok. Sekali gombalan, entar gue patok harga seratus ribu. Waduuuh gue pasti mendadak jadi holang kaya."

"Eh Alien! Ngapain lo lihatin gue kayak gitu?" tanya Rega ketus.

"Eh lo bisa gombal nggak?" Laurin malah balik bertanya.

"Ngapain tanya-tanya? Jangan harap kalau gue mau gombalin elo. Najis!"

"Idiiiih." Laurin bergidik ngeri, heran mengapa ada orang yang terlalu percaya diri seperti Rega. "Gue tuh mau nyulik elo buat gue jadikan bucin biar bisa gombalin siswi Delton. Sekali gombalan seratus ribu."

"Eh lo pikir gue cowok apaan?!" bentak Rega.

"Hallaaah lagian lo kan biasa joget di panggung. Baru-baru ini elo liris album dan sering konser kan?"

"Joget di panggung nggak ada hubungannya sama gombalin cewek."

"Jadi lo nggak mau kerja sama gue?"

"Ish!" Rega memencet jerawat Laurin, berhasil membuat Laurin mundur satu langkah seraya meringis kesakitan. "Otak lo rada gesrek!"

"Nggak usah pencet jerawat gue keles! Jerawat gue tuh mempunyai hak untuk meletus sendiri biar muka gue nggak bopeng."

"Eh Alien! Di mana-mana, orang-orang tuh budidaya tanaman atau ikan. Lha elo budidaya jerawat. Heran gua."

Laurin berdecak. "Ya elah sombong amat nih adik kelas satu. Kagak ada sopan-sopannya sama sekali."

Rega melipat tangan sambil tertawa meremehkan. "Ngapain sopan sama kakak kelas kayak elu?"

"Nyesel deh bantuin elo lari. Huh!" Laurin mengerucutkan bibirnya lantas berjalan menuju ke arah pintu keluar lokasi konstruksi.

"Eh tungguin!" Rega berjalan cepat. Dia kini menyamai langkah kaki Laurin.

"Pergi sono ke habitat lo!"

"Seharusnya gue yang bilang gitu ke elo. Soalnya gue udah ada di bumi. Beda lagi sama elo yang harusnya tinggal di merkurius, dekat matahari. Lumayanlah. Memanggang diri sendiri."

"Dasar cowok songong!"

"Eh anterin gue ke asrama dong!"

Laurin mengorek telinganya sendiri, barang kali salah dengar. "Apa? Anterin lo? Di mana-mana, cowok itu yang anterin cewek. Bukan cewek yang anterin cowok."

K-U (Kelas Unggulan)Where stories live. Discover now