23. Salon Kecantikan

22.9K 1.8K 142
                                    

Alan tidak berniat hadir di acara pesta ulang tahun sekolah malam ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alan tidak berniat hadir di acara pesta ulang tahun sekolah malam ini. Namun entah mengapa ia memikirkan perkataan Laurin yang tampaknya ingin pergi ke pesta. Ada perasaan iba dalam hati Alan. Cowok itu kesal mengapa Laurin mendapatkan perlakuan tidak adil hanya karena dia berjerawat dan tak terlalu pintar. Alan terduduk, menghela napas. Ia kemudian mengambil kunci motor dari atas meja belajar, lalu bergegas pergi menuju asrama perempuan.

Sesampainya di sana, Alan menunggu di depan gerbang asrama setelah mengirim sebuah chat pada Laurin. Tak butuh waktu lama, Laurin keluar. Tadinya ia sibuk belajar meskipun besok diliburkan karena nanti malam ada acara ulang tahun Delton.

"Ada apa, Al?" dahi Laurin berkernyit.

"Ikut gue!" tanpa penjelasan apa pun, Alan memakaikan helm ke kepala Laurin, meraih tangan Laurin, dan meminta Laurin agar menaiki motornya.

"Mau ke mana?"

"Naik!" perintah Alan singkat.

"Ya udah deh." Laurin akhirnya patuh dan menaiki motor Alan, duduk di jok belakang.

Alan bergegas. Ia mengendarai motornya dengan cepat, membelah keramaian kota Jakarta. Tak butuh waktu lama, mereka sampai di depan sebuah salon yang juga menyewakan baju-baju pesta. Laurin turun dari motor Alan dengan kepala pusing dan perut mual-mual. Dia belum terbiasa diajak ngebut di jalan.

"Sumpah lo, sadis amat kalau nyetir," keluh Laurin yang bersusah payah melepas helm, mencoba mengurangi rasa pusingnya.

"Ayo masuk!"Alan meraih pergelangan tangan Laurin, membawa Laurin memasuki salon tersebut.

"Oi oi! Kenapa kita masuk ke salon sih?"

"Mbak tolong ­make over nih orang," kata Alan seenaknya.

Alan kemudian berjalan menuju ruang tunggu, duduk santai, mengambil salah satu majalah, lantas membacanya. Dia tak peduli dengan Laurin yang memanggil-manggil namanya meminta penjelasan.

Laurin celingukan ke kanan lalu ke kiri seperti orang bodoh. Ia terpaksa patuh pada seorang wanita yang mulai menata rambutnya. Wanita itu cukup kesulitan menata rambut Laurin yang kusutnya bukan main. Laurin mengikat erat rambutnya dengan karet bungkus nasi. Terlebih lagi, dia jarang menyisir rambut. Terakhir kali ia menyisir rambutnya kira-kira bulan lalu.

"Nih rambut kapan terakhir kali dicuci?" gumam si penata rambut itu terdengar sedikit geram.

Penata rambut itu mulai menyiram rambut Laurin dan memberi rambut Laurin setengah genggam sampo anti ketombe. Ia kemudian mengacak rambut Laurin, mendapati warna busa sampo yang tadinya putih berubah menjadi abu-abu. Tentu saja ia bergidik jijik.

"Nih orang pasti nggak pernah cuci rambut sejak lahir kali ya," pikir penata rambut itu. "Rambutnya bau jengkol."

"Mbak, kapan terakhir mbak keramas?" tanya penata rambut itu penasaran.

"Dua minggu lalu, Mbak," jawab Laurin santai.

Penata rambut itu mendesis kesal, mengucek rambut Laurin dengan kasar, berharap Laurin sadar betapa joroknya rambut yang ia miliki. Alih-alih membuat Laurin kesal, Laurin malah terlihat nyaman.

"Mbak, yang ganteng tadi itu siapa? Pacar?" tanya penata rambut itu lagi.

"Bukan." Laurin menggeleng. "Dia teman club taekwondo."

"Nggak mungkinlah mereka pacaran. Bagai langit dan kolong jembatan," pikir si penata rambut itu.

Setelah bersusah payah membersihkan rambut Laurin dari ketombe, si penata rambut itu mengeringkan rambut Laurin dengan hair dryer. Lantas menroll rambut Laurin, menyemprotkan hair spray, dan mendiamkannya beberapa saat. Kemudian ia mulai melepas roll rambut tersebut, membuat rambut Laurin menjadi bergelombang rapi.

"Waaah Mbak hebat banget. Top dah! Muka gua jadi lumayan kek begini," puji Laurin puas saat melihat dirinya sendiri di depan cermin salon. Senyumannya tak berhenti mengembang dari kedua sudut bibirnya.

"Sekarang, sebaiknya Mbak pergi ke ruang make up."

"Oke deh." Laurin mengangguk patuh. "Makasih ya, Mbak."

😊😊😊😊😊
Kamis, 7 Maret 2019

Reader yang EXO-L. Ada kagak ya?

Takutnya entar minta dibikinin novel yang pemerannya anggota EXO wkwk😂

Takutnya entar minta dibikinin novel yang pemerannya anggota EXO wkwk😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
K-U (Kelas Unggulan)Where stories live. Discover now