PROMISE - Part 41: Who is Severus?

162 13 0
                                    

---------------------3am------------------

Via terus memperhatikan keadaan sekitarnya. Café itu lumayan dipadati oleh pengunjung. Tetapi, dari sekian banyak pengunjung kafe itu, tak satupun ia bisa melihat orang berbaju Harry Potter. Via kembali melirik jam tangannya. Pukul 04.34, severus sudah telat setengah jam lebih. Via lagi-lagi mendengus kesal. 'Mana sih severus, dia yang bikin janji, eh dia juga yang telat! Ntar kalo ketemu gue omelin tuh anak baru tau rasa!' omel Via dalam hati, 'Eh, tapi masa baru kenal udah ngomelin, ga sopan juga ya?' Via jadi garuk-garuk sendiri, bingung mikirin kata-kata dalam hatinya itu. Sedang asyik-asyiknya melamun, tiba-tiba ada sebuah suara yang menegurnya.

"Eh, cewe comel... sendirian aja loe?"

Via mengerutkan keningnya. Suara itu agak familiar dikupingnya. Lalu ia pun segera berbalik untuk melihat siapa yang telah menyapanya dengan kata-kata kurang enak di dengar itu. Dan ketika ia tau siapa yang telah berdiri di belakangnya itu, Via pun langsung tersentak kaget saat melihatnya.

"Eh, ngapain loe disini?!"

"Yee.. Suka-suka gue donk.. Emang ni cafe punya nenek moyang loe apa?!"

Via kembali berbalik sembari mendengus kesal. Bagaimana tidak kesal. Yang hadir dihadapannya sekarang itu salah satu anggota dari spesies yang dia anggep ngeselin di sekolah. 'Ngapain sih ni anak tiba-tiba nongol?! Ganggu aja! Coba yang negor gue temennya kek, pasti gue ladenin dengan senang hati' omel Via dalam hati.

"Eh, ngapain lo sendirian disini? Mana temen-temen sok lo tuh?" kata cowo itu, sembari duduk di kursi tepat dihadapan Via. Via mengangkat wajahnya dan melotot tajam.

"Eh, mau ngajak berantem loe?! Gak liat gue cuma sendirian disini?! Udah deh tuan Riko Anggara yang terhormat, gak usah cari ribut dulu sama gue, gue lagi gak mood berantem... Loe sendiri ngapain?" cerocos Via pada cowo yang ternyata Riko itu.

"Gue? Gue...aus, makanya mau mesen minuman. Loe sendiri?" Riko balik bertanya.

"Nunggu temen, sama kakak gue... Udah deh ga usah banyak nanya loe!" jawab Via masih sedikit judes.

"Iya.. iya... gue gak ngomong lagi... Eh, tapi gue duduk disini ga papa ya... kursi-kursi laen kayanya penuh" sahut Riko.

"Hmm... Tapi kalo temen gue dateng, loe kudu pergi ya!" sahut Via. Riko tersenyum senang sembari mangancungkan 2 jarinya membentuk tanda V sebagai tanda suer, lalu segera memanggil seorang waiter yang kebetulan sedang lewat di depan meja mereka. Sedangkan Via sudah kembali membuang pandangannya, dan memilih bersikap acuh pada Riko yang tampak sedang memilih-milih makanan dan minuman di buku menu yang diberikan waiter café itu.

Via melirik jam tangannya. Sudah hampir jam 5 sore. 'Argg... bener-bener deh ni Severus, bikin kesel gue!' Via lalu menyedot minuman dinginnya dengan sedikit kalap. Dia berharap minuman dingin itu bisa sedikit membuat adem hatinya yang mulai kehilangan kesabaran itu. 'Mana sih tuh severus? Cepetan nongol donk, biar ni kunyuk bisa segera out!' benak Via sambil terus memperhatikan sekitarnya, kalau-kalau ada orang yang berbaju Harry Potter. Bosan menunggu orang yang tak kunjung jua memunculkan batang hidungnya sedari tadi itu, sesaat Via melirik Riko yang duduk santai di depannya itu. Dia tampak begitu santai dengan earphone yang menempel di kedua kupingnya. Bibirnya sesekali ikut menggumam untaian bait-bait lagu sembari mengetuk-ngetukan jemarinya pada meja, mengikuti hentakan melodi yang mengalir melewati indera pendengarannya. Dia tampak begitu asyik mendengarkan music dari ponsel miliknya itu sampai-sampai tak menyadari bahwa Via kini tengah memperhatikan dirinya.

'Ni anak cuek amat...' gerutu Via dalam hatinya melihat Riko yang tampak super cuek, bahkan seperti tak menganggap dirinya ada. 'Eh tapi tadi gue ya yang minta dia gak ngomong lagi? Bagus deh, dari pada nanya-nanya mulu. Yang ada ntar malah bikin gue tambah kesel!' kata Via lagi dalam hatinya. Tapi, memperhatikan Riko seperti ini, sebuah pemikiran jadi tiba-tiba menyusup di benak Via. 'Eh, jangan-jangan Severus itu....' Via tanda sadar, mulai meneliti Riko dengan lebih seksama. Dia sesaat mengerutkan keningnya, menandakan ia tengah menimbang-nimbang sesuatu dipikirannya. Tapi sesaat kemudian dia menggeleng pelan, mencoba menepis pikiran yang mampir di pikirannya itu. 'Ah, gak mungkin kejadian kaya di sinetron-sinetron. Kebetulan banget.... Lagian gak mungkin juga Severus itu Riko. Di bajunya mah bukannya gambar Harry Potter, tapi gambar singa...' benak Via sembari terus memperhatikan Riko. Riko memang tampak mengenakan kaos berkerah berwarna merah dengan logo kecil seperti singa di bagian dada kirinya. Dan fakta itu menurut Via sudah sangat jelas dan pastinya langsung menutup kemungkinan yang tadi sempat terlintas dibenaknya, bahwa Riko adalah Severus. Asyik melamunkan pemikirannya itu, tiba-tiba Via disadarkan oleh teguran dari Riko.

PromiseWhere stories live. Discover now