Part 5

27.2K 3.4K 1.2K
                                    






"Apa yang kamu lakukan?"

Taeyong mendorong pelan tubuh Jaehyun hingga kini mereka berdua saling bertatap. Taeyong sedikit was-was jika saja ada yang melihat mereka berdua. Bukan hal yang tidak mungkin jika saja salah satu dari anaknya melihat dirinya dengan Jaehyun. mereka sedang ada di depan toilet dan ini adalah tempat umum, yang siapa saja bisa melewatinya entah itu guru ataupun murid atau bahkan orangtua wali yang sedang ada di sekolah ini.

Seakan paham dengan rasa khawatir Taeyong, Jaehyun menarik lengan Taeyong hingga mereka berdua masuk kedalam toilet.

Mengunci pintu, Jaehyun mendobrak semua bilik toilet, memastikan tidak ada orang disini. Dan beruntungnya mereka karena tempat ini kosong.

Taeyong yang hampir terkena serangan jantung kini hampir kehilangan nyawanya. Bagaimana bisa kini Jaehyun ada di depannya. Baru juga tadi malam dia berdoa agar di pertemukan dengan orang ini dan langsung saja terkabul.

Oh sungguh, betapa cintanya Tuhan pada Taeyong saat ini. hingga rasanya Taeyong ingin segera menemui Tuhan untuk meminta raingkarnasi lagi.

"Aku merindukanmu Taeyongie."

Jaehyun mendekat, Taeyong mundur. Begitu terus hingga Taeyong tersudut di dinding samping kaca kamar mandi.

"B-bagimana bisa kamu disini?, bukankah kau di luar negeri?"

Jaehyun tersenyum, tangannya mengelus pipi Taeyong dengan lembut. Merasakan kulit hanya Taeyong yang sangat dia rindukan.

"Aku kembali karena aku merindukanmu. Dan aku menginginkanmu"

Menelan ludah kasar, Taeyong tidak tau harus bertindak seperti apa. Ternyata bertemu langsung dengan Jaehyun sangat tidak baik untuk kesehatannya. Nyatanya kini dia masih saja gugup dan canggung. Bertahun-tahun berpisah dengan Jaehyun tak membuat Taeyong merasa baik-baik saja.

"Jangan berharap Jaehyun. kita tidak bisa bersama lagi."

"Kenapa?"

Taeyong memalingkan wajahnya, sungguh dia ingin mengutuk dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol jantungnya.

"Aku tidak pantas untukmu Jae, aku bukan Taeyong yang dulu. Bahkan bertemu denganmu saja aku tidak pantas, aku terlalu rendah setelah apa yang aku lakukan padamu dulu." Ucap Taeyong. "Ya, walaupun aku tidak serendah itu, dan aku bukanlah orang rendahan. Bagaimana bisa seorang Lee Taeyong menjadi sampah. Tidak ada sejarahnya" batin Taeyong dalam hati setelah mencoba untuk merendah di depan Jaehyun

"Ya, kamu memang rendah. Setelah apa yang kamu lakukan padaku dan berakhir menghianatiku." Balas Jaehyun

Taeyong yang tadinya mengalihkan pandangannya kini kembali menatap Jaehyun. sorot matanya menunjukan ketidak terimaan atas hinaan Jaehyun.

"Sialan, kenapa dia malah menghinaku." Batin Taeyong

Jaehyun yang melihat kemarahan Taeyong malah tersenyum simpul. Dia jelas tau bagaimana sifat asli Taeyong. seorang Lee Taeyong yang tidak pernah mau mengalah dan disalahkan adalah orang yang sangat di kenal Jaehyun.

"Kamu masih sama. Sama sekali tidak berubah. Hanya statusmu yang berubah sekarang. seorang Janda"

"Yak, kamu menghinaku?"

Taeyong memukul dada Jaehyun, dan itu membuat Jaehyun tertawa kecil. Melihat bagaimana menggemaskannya Taeyong saat ini.

"Apa yang kamu lakukan disini Tae?"

"Eh, aku. Di-disini. Emm, aku mengantar temanku. Hee iya mengantar temanku kesini" ucap Taeyong tergagap. Dia sedikit mengigit bibir bawahnya. Mana mungkin dia bilang jika dia kesini untuk mewakili anaknya.

New Father (End) {Book 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang