Part 14

24.5K 2.9K 485
                                    





Taeyong hanya diam saat Jaehyun menarik tangannya masuk kedalam mobilnya. Bahkan dia tidak sempat mengatakan apapun pada Mark-Jeno tadi. Jaehyun langsung saja membawanya pergi. Membuka dan menutup pintu mobil kasar, Taeyong bergidik geri saat ini.

Rasanya dia sedang dalam mode bahaya, ketakutannya semakin bertambah saat Jaehyun juga masuk dan duduk di sampingnya.

Aura Jaehyun masih sangat gelap saat ini. Jaehyun tak langsung menyalakan mobilnya, sepertinya dia masih menyesuaikan amarahnya saat ini. Taeyong sedikit melirik kearah Jaehyun, dan betapa terkejutnya dia saat ini. Jaehyun tengah menatapnya tajam

"J-Jaehyun" lirih Taeyong

"Kenapa kamu bersikap seperti itu Taeyong. bukankah dari dulu kamu tau aku tidak suka kamu brutal seperti itu" tegas Jaehyun

"M-maaf"

Taeyong menunduk, tidak berani menatap Jaehyun saat ini. Tapi sepertinya itu semua gagal, nyatanya kini Jaehyun meraih dagu Taeyong. memaksanya untuk berhadapan dengannya

"Tatap aku jika sedang berbicara denganku"

Rasanya Taeyong ingin menangis saja saat ini. Jaehyun terlalu menakutkan. Wajah tampannya kini berubah menjadi lebih tegas dan Taeyong tidak suka hal itu. Dia lebih suka Jaehyun yang menawan.

Melihat bagaimana wajah Taeyong, Jaehyun mencoba untuk tidak terlalu marah padanya. dia juga tidak ingin marah dan tidak memberikan Taeyong kesempatan untuk berbicara.

"Katakan padaku, apa alasan kamu seperti itu?" tanya Jaehyun, suaranya berubah lembut, tidak terlalu keras seperti tadi

Hal itu membuat Taeyong mememiliki sebuah ide agar Jaehyun tidak marah nantinya.

Menggigit bibir bawahnya pelan, Taeyong beranjak dari duduknya. Bergeser hingga kini dia sudah duduk di pangkuan Jaehyun.

Tangannya langsung saja memeluk Jaehyun posesif. Melihat tingkah Taeyong, Jaehyun sudah tau apa yang akan di lakukan kekasihnya itu. Dia terlalu hapal dengan Taeyong yang seperti ini

Memutar mata malas, Jaehyun tidak langsung membalas pelukan Taeyong. dia hanya membiarkan saja. Melihat seberapa berani Taeyong menggodanya saat ini.

"Katakan Taeyong apa alasanmu seperti itu?"

"Aku hanya membela diri, aku tidak suka di rendahkan. Kamu tau kan aku bukan orang seperti itu. Minki mengolokku, dia bilang aku murahan dengan cara mendekati Mingyu dan juga Jonghyun. Tapi aku malah berciuman denganmu. Aku tidak suka di hina, Jaehyun" ucap Taeyong pelan

Tangannya masih memeluk tubuh Jaehyun, bahkan kini dia berani memberikan ciuman kecil di leher Jaehyun. menghembuskan napas di telinga Jaehyun dan lebih merapatkan tubuhnya pada tubuh Jaehyun.

Jaehyun berperang batin saat ini, dia tidak tahan dengan apa yang Taeyong lakukan padanya. Tapi dia harus tegas saat ini. dia tidak boleh langsung bersikap baik pada Taeyong.

"Kamu tidak marah kan padaku, Jaehyun?" Taeyong manarik dirinya, wajahnya begitu dekat dengan Jaehyun saat ini.

Bahkan hembusan napas Jaehyun bisa dia rasakan saat ini. Matanya berkedip lucu, bahkan terlihat begitu menggemaskan saat ini.

Jaehyun mengambil napas dalam sebelum mengeluarkannya, rasanya percuma dia menahan diri jika Taeyong saja seperti ini padanya.

"Oke, kamu menang. Aku tidak akan marah" pasrah Jaehyun

Taeyong tersenyum begitu manis, bahkan kini Jaehyun juga ikut tersenyum.

"Terimakasih Jaehyun" ucap Taeyong sambil memberikan beberapa kecupan di wajah Jaehyun.

New Father (End) {Book 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang