Part 13

23.3K 3K 990
                                    




Mark dan Jeno terlihat begitu gelisah menunggu Minho yang tidak kunjung datang menemui mereka. Kini mereka ada di meja taman yang tidak jauh dari sekolah mereka. Dengan berbekal jaket, mereka bisa bebas membolos dengan mudahnya.

Salahkan Mark yang mengajak adiknya bertindak tidak baik. Jangan salahkan Jeno yang hanya mengikuti ajakan kakaknya, ya walaupun Jeno bersyukur bisa bolos.

Mark sudah menghabiskan dua kaleng soda, sedangkan Jeno tidak minum apa-apa. Minumannya habis oleh kakaknya sendiri.

"Lama sih" gerutu Mark

"Sabar kak, mungkin kena macet" balas Jeno singkat

Mark hanya bisa menghembuskan napas kesal. Dirinya terlalu penasaran dengan opini yang ada di pikirannya. Hanya ingin memastikan jika semua pikirannya itu salah.

"Kak itu Om"

Mark menoleh kebelakang. Terlihat Minho sedang berjalan padanya dengan begitu santainya. Dan itu benar-benar membuat Mark kesal. Tidak taukah Minho jika dia sedang di tunggu.

"Hey, anak-anak"

"Om lama" protes Jeno

"Maaf, tadi om mengantar Mama dan Tantemu bertemu dengan teman-temannya dan juga mengantarkan Seola pulang."

"Memangnya om tadi dari mana?"

"Dari butik mamamu"

"Langsung ke intinya saja" kata Mark

Jeno hanya menurut, tidak ingin kena marah Kakaknya itu. Jadi dia kini diam dan mendengarkan apa yang akan Mark katakan pada Minho.

"Om Minho kenal Om Jaehyun kan?" tanya Mark, matanya mengintimidasi Minho saat ini. dan itu jelas terlihat di mata Minho.

"Jaehyun mana?"

Mark mencoba sabar kali ini, membuka ponselnya. Mark menunjukkan foto Jaehyun padanya.

"Oh Jung Jaehyun, kenal. Dia rekan bisnis Om dia juga rekan kerja dari Mingyu"

"Om kenal lama dengannya?"

Minho mengangguk, mengiyakan apa kata Mark

"Tentu, Mingyu dan Jaehyun adalah adik tingkatku di SMA, begitu juga di Universitas"

"Lalu apa Om tau apa maksud foto ini?"

Mark menunjukkan foto ciuman Jaehyun dengan seseorang yang di yakini Mark adalah Mamanya. Minho tidak langsung menjawab. Matanya menatap mata tajam Mark. Tatapan Mark benar-benar mirip dengan Jaehyun. tidak ada yang bisa lepas dari mata itu.

"Apa yang kamu pikirkan Mark?"

Kini Mark mengerutkan keningnya, merasa kesal karena Minho membalikkan pertanyaan. Bukannya menjawab tapi dia malah memutar pertanyaan.

"Apa kamu berfikir itu adalah Taeyong?"

Tak hanya Mark, Jeno juga membolakan mata saat Minho menyebutkan nama Mama mereka.

"Bagaimana om bisa tau pikiran kami?" tanya Jeno di sela-sela Mark dan Minho yang saling menatap tajam

"Ya karena itu memang Mama kalian. Itu Taeyong. yang berciuman dengan Jaehyun itu Taeyong."

Mark dan Jeno menganga. Tidak tau harus menanggapi seperti apa ucapan Minho. Rasanya mereka terlalu aneh mendengar hal itu dari Minho. Seperti tidak ada kepercayaan untuk Minho dari Mark-Jeno.

"Jangan bercanda Om. Mereka tidak saling kenal" elak Mark

"Siapa yang bilang. Mereka kenal dengan baik. Bahkan sebelum kalian lahir mereka sudah saling kenal" lanjut Minho

New Father (End) {Book 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang