"ck. Jisung, kau lama sekali.." teriakan seseorang yang kini tengah berdiri di depan pintu dengan sesekali loncat-loncat tidak jelas karena menahan pipis yang semakin tidak bisa ia tahan.
"Jisunggg!!! Cepatlah, aku bisa kencing di celana baru ku ini!!" teriaknya entah untuk yang ke berapa kalinya dan sesekali menggedor pintu kayu plitur itu dengan sangat keras hingga bisa dipastikan akan nyaring di dalam nya.
Cklek.
Nampak keluar seseorang yang sudah di tunggu sedari tadi bersama tatapan yang tidak bersalahnya pergi begitu saja tanpa meminta maaf padanya.
"ck. Dasar tupai."
Setelah usai dengan acara panggilan alamnya yang mendadak, kini Seungmin kembali melangkahkan kakinya menuju ruang pribadi nya bersama Jisung tadi untuk melanjutkan aktivitas yang sempat terhenti.
"Seungmin dimana kau meletakan stik ku?!!" tanya seseorang yang fokus mengobrak-abrik laci di ujung ruang itu.
"hei! Seungmin dimana kau meletakan nya? Kenapa kau hanya diam?!" tanyanya sekali lagi, kini ia berpindah mengobrak-abrik lemari barang dengan sangat tidak elit. Terbukti barang-barang yang tadinya tertata dengan rapi kini jatuh berantakan karena Jisung pelaku nya.
"Kim Seungmin!!." sungutnya, dengan menampakkan guratan emosi yang terpampang jelas di wajah nya, namun Seungmin tetap diam dan masih memperhatikan kembaran nya yang tengah menatap nya tajam.
"Stop! Jangan lakukan itu, Seungmin! Aku serius bertanya pada mu." Jisung
"Hahh! Kau masih tetap tidak ada perubahan ya ternyata!" Ucapnya,
Seungmin justru melangkah kearah monitor yang sudah sedari tadi menyala dan membiarkan Jisung yang sedang emosi dan kini bertambah emosi lagi.
"Jangan berbelit, Kim Seungmin! Katakan saja dimana kau letakkan stik ku?" Jisung sudah tidak bisa menahan kesabarannya kali ini, ia jenggah dengan sikap Seungmin yang terlalu santai yang justru terkesan mengabaikannya.
"ck. Jisung kau ini lupa atau hilang ingatan huh? Stikmu sudah rusak, kenapa kau tetap bertanya padaku seolah aku menyembunyikan nya!" kini giliran Seungmin yang sudah habis kesabarannya menghadapi Jisung dengan sikap yang sudah paten dalam otak kecilnya yang susah untuk di hilangkan.
2 hari yang lalu Jisung tanpa sengaja merusakan stik pendeteksi buatan nya karena kemarahannya yang sudah meluap di atas batas, ia dengan sangat apiknya mematahkan stik yang sudah ia rancang dan ia sempurna kan sendiri selama 1 tahun terakhir hanya dalam waktu satu detik saja.
Hanya karena ia kesal dengan Minho yang tidak mau berbagi cerita padanya, dan berujung lah stik idamannya yang ia patahkan untuk pelampiasan nya.
"Oh benarkah?" tanyanya dengan sangat polos membuat Seungmin muak, iya! Seungmin muak karena di balik sikapnya yang terkadang polos itu terdapat kebodohan murni milik Jisung yang sangat kentara.
Bahkan semua saudara nya juga heran pada Jisung.
Karena Jisung bisa melakukan sikap polos+bodoh+jenius dalam bersamaan, tapi tidak dapat di pungkiri juga adanya Jisung itu sangat di butuhkan kan. Selain sebagai saudara kandung, Jisung sangat di percaya sebagai partner dalam semua bidang.
Terutama di bidang bersama Seungmin dalam menciptakan alat-alat canggih dan langka.
Tentu juga yang belum di ketahui, di dalam diri Jisung terdapat sesuatu yang besar dan berpengaruh untuk dua sisi yang berbeda dan untuk ke delapan saudara lainnya.
"Lebih baik kau bantu aku menuntaskan ini!" ujar Seungmin yang kini tengah memfokuskan dirinya pada sebuah monitor besar yang tertempel di dinding,
"Aku membutuhkan otak bodoh mu, untuk meretas siapa dia" lanjutnya, sembari mengklik sebuah akun website yang terkunci dan bersifat privacy pada Jisung.
"ck. Minta bantuan, masih merendahkan!!." gerutu Jisung pada laki-laki yang sebenarnya lebih muda beberapa bulan dari dirinya.
Mereka bisa dikatakan kembar, tapi lebih tepatnya ada 4 saudara kembar di dalam keluarga nya meski tidak indentik.
Mereka ber-4 juga memiliki keahlian yang sama besar dan berpengaruh, seperti Jisung saat ini.
Jika Felix memiliki Hyunjin sebagai partner gilanya dalam eksperimen, maka Seungmin memiliki Jisung sebagai partner untuk membantu nya dalam misi.
"Aku harus apa?" tanyanya, Jisung mulai bingung di hadapan monitor itu yang sedari tadi hanya menampilkan laman dengan banyak code yang sama sekali tidak ia paham, hanya ada beberapa yang ia tau. Tapi tetap saja, dalam membantu Seungmin ia hanya akan diberi tugas akhir untuk menyempurnakan saja.
"Aku meminta mu---" ucapannya menggantung sembari menatap lekat Jisung dan jangan lupa seringaian yang menampakkan Kim Seungmin yang sesungguhnya.
"Apa kau mau aku melakukan itu lagi?" Jisung, dengan tatapan penuh keraguan tersorot jelas di matanya membuat pria muda dihadapannya terkekeh pelan setelah itu memalingkan pandangannya kembali pada monitor didepan mereka.
Seungmin begitu tampak serius dalam setiap misi atau pekerjaan nya, ia akan menghabiskan sehari penuh jika misinya tidak bisa ia selesai kan.
Didalam laman yang sudah ia bobol sejak kemarin kini menunjukkan identitas pemilik akun resmi itu beserta riwayat hidup pemilik akun tersebut, senyum mengembang di sudut bibir Seungmin hingga menimbulkan mata sabitnya berbentuk sempurna.
Tak butuh waktu lama ia menyalin semua data dan riwayat itu kedalam akun miliknya sendiri dan mencopy beberapa berkas penting dari sang pemilik,
"Dia adalah Kim Seokjin, pemilik perusahaan yang cukup sukses di bidang tekstil. Dia tinggal di apartemen seberang distrik kita," ucapnya yang masih setia bermain-main dengan lihai bersama mouse nya.
"Lalu?" sahut Jisung, ia masih bingung dan heran kepada Seungmin.
Untuk apa Seungmin membobol akun milik orang lain dengan riwayat yang sempurna(?).
Entahlah hanya Seungmin yang tau apa rencana nya,
"Dia adalah mafia!" ucapnya final,
"Apa?" Jisung, ia tak habis pikir darimana Seungmin bisa tau jika pemilik akun itu adalah seorang mafia sedangkan data-data pribadi akun tersebut mengatakan jika ia adalah seorang pengusaha Korea Selatan yang terkenal di bidang tekstil,
Jisung tau, bahwa Seungmin juga memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Tapi bukankah ini berlebihan? Jika ia mengatakan seseorang itu sebagai mafia sedang riwayat hidupnya tidak seburuk itu!..
"ck. Jisung ini sangat biasa di bidang bisnis, memanipulasi seluruh data yang sebenarnya dengan mengganti nya. Kau tau kan aku itu satu jenis dengan Hyunjin?" ujarnya dengan menautkan sebelah alis kirinya ke atas,
"Ya! Aku tau itu. Ck. Baiklah aku sudah pusing dengan mu, kau mau aku membantu apa?" Jisung, ia sudah tidak tau lagi harus bagaimana. Terlalu rumit baginya jika ia harus ikut kedalam misi Seungmin, mengingat sedari awal ia tidak mengetahui nya.
"Cukup mudah!! Kendalikan dia.." final, setelah mengucapkan permintaannya pada Jisung dengan langkah santai Seungmin meninggalkan Jisung sendiri di ruang kerja atau bisa di sebut markas mereka berdua.
Seringaian kecil muncul di sudut bibir Jisung kali ini, ia tahu pasti apa yang akan Seungmin lakukan setelah ia menuruti permintaannya dan Jisung pun tau apa yang harus ia lakukan untuk menyempurnakan misi ini.
Ya! Mereka akan segera memulai nya..
"Hm, sepertinya permainan Seungmin menarik juga!"
"Baiklah kartu As, di tanganku kali ini" Jisung, dengan menampilkan siapa ia yang sesungguhnya smirk dan tatapan membunuh miliknya.
YOU ARE READING
QUESTION 'who is the red-black mist(?)'
Mystery / Thriller[BOOK #1] "Mereka bukan sekedar anak remaja dewasa yang sedang mencari jati diri, mereka ber-9 lebih dari itu. Kodenya adalah 9-9=9 atau 9-0=9..." INGAT!!! KODE ITU
