Part #10

1.6K 169 11
                                        

EXTRA PART #8

*************
********
****
**
*

enjoy!...
[MAAP KALO BANYAK TYPO, GAK AKU KOREKSI SOALNYA]

--------------


Ia tau jika keputusannya ini akan berdampak lebih mengerikan dibandingkan dengan masalah Hyung nya yang tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan segera bangun, namun setidaknya dengan keputusan bulatnya ini ia akan membalas hal yang sepadan dengan apa yang diterimanya, hyung-nya maupun seluruh saudaranya.

Mata carramel yang selalu berpendar binar saat eksperimen gilanya berhasil itu kini hanya sebuah tatapan dingin yang menusuk, langkahnya ia percepatan dengan secepat yang ia mampu.

Otaknya hanya terfokus pada satu tujuan, yaitu dendam.

"Akan aku buat kau merasakannya, makhluk jelek.." gumamnya,









***********
******
****
**
*







"permisi tuan.." ucap seseorang wanita tua pada seseorang yang saat itu tengah duduk dengan damai di singgasana nya,

"ada apa?" tanya seseorang itu, seseorang yang memiliki wajah rupawan dan tatapan elang khasnya dengan sebuah mahkota besar yang bertengger apik atas di kepalanya

"pembantu Zhien mendapat penglihatan masa depan, jika akan ada tamu spesial mu yang akan berkunjung.." tutur, duduk bersimpuh dihadapan seseorang itu dengan bicara yang sangat hati-hati

"aku memang sudah menduganya. sampaikan pada pembantu Zhien, untuk hal seperti ini ia tidak perlu membantu.."

"baik Tuan, saya permisi..." pamit wanita tua tadi, meninggalkan kembali seseorang didepan sana yang tengah menatap lurus pada jendela besar di ruangannya itu. Mengamati betapa terik matahari yang terlihat menyengat kepala saat berada diluar, lalu sedetik kemudian sekelebat ingatan muncul dalam otaknya.

Menampilkan wajah tamu spesial nya nanti yang berkunjung, seringai tipis terukir dalam sudut bibirnya.
Tipis, sangat tipis sekali hingga hampir tak terlihat.

"apakah harus ku habisi saat itu juga?" ucapnya, seraya beranjak dari kursi ke tahtaannya menghampiri sebuah kotak kaca yang berukuran besar yang mana didalamnya berisi peliharaan yang sudah dari dulu setia mendampingi nya, yang kini tergolek lemah dengan darah yang masih menggenang di sisinya.

"baiklah, sepertinya memang saat itu.." ujarnya final, dengan seketika kabut hitam entah dari mana asalnya datang lalu mengerubungi seluruh tubuhnya.

Perlahan tubuh atletis miliknya dan wajah rupawan yang ia punya, berubah menjadi sosok yang menyeramkan lengkap dengan samurai berdarah dan sorot mata merah miliknya.

Berjalan dengan langkah pelan menebus kegelapan dan hilang dari sana, ia benar-benar jemput nama yang seharusnya bukan saatnya.

Namun mau bagaimana lagi, takdir buatan yang memaksanya atau lebih tepatnya ia dengan senang hati menuruti takdir buatan itu.



BRUK..



"maaf tuan, saya tidak sengaja.. mohon maaf" permintaan maaf dari seseorang yang tanpa sengaja menabrak tubuhnya saat tengah fokus berjalan menerobos betapa banyaknya kerumunan manusia dijalan perkotaan ini,

QUESTION 'who is the red-black mist(?)'Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt