Satu

39 0 0
                                    


Aku percaya jika hidup ini sama seperti sebuah novel yang punya bagian-bagian dengan kisah yang berbeda, sebuah titik klimaks dan antiklimaks.

-----

Clara membuka matanya perlahan dan mengucek matanya yang masih mengantuk. Ia menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum kecil. Cukup, mimpi itu cukup membuatnya merasa merindukan kembali suasana yang sama seperti saat semuanya masih sempurna. Ia melihat sebuah buku dongeng lama yang terlihat lusuh pada sisi kiri tempat tidurnya. Buku dongeng kesukaannya, salah satu bagian yang tersimpan rapi dalam ingatannya tentang 13 tahun lalu. Hanya dengan melihatnya sampul depannya saja, Clara bisa mengingat hari-hari indah saat ia melompat kegirangan bersama dengan Kevin, menirukan bagaimana kelinci melompat dengan riang dalam buku dongeng itu. Clara mengambil buku itu dan mengusapnya perlahan. Ia tersenyum, waktu telah berlalu dengan cepat. Sudah 13 tahun berlalu sejak buku itu terakhir dibaca oleh papa untuk Clara dan Kevin. Kala itu, Clara dan kakaknya duduk bersama di kiri dan kanan papa. Papa bisa menjadi apa saja yang mereka mau. Seketika Kevin bisa menjadi penyihir jahat yang dapat membuat ayahnya menjadi kura-kura yang dapat berbicara atau macan baik hati yang menolong merpati. Ingatan itu masih jelas dalam benak Clara meski telah 13 tahun berlalu. Pada akhirnya ketika seseorang yang dulu selalu membacakan dongeng itu untuknya hanya ada dalam kenangan, ia membacanya sendirian hampir pada setiap malam saat ia merindukan ayahnya. Kevin tidak lagi menyukai dongeng sejak 13 tahun lalu. Ia juga bukan lagi Kevin yang suka melompat dan menjadi penyihir jahat.

"Pagi," sapa Kevin datar dan memberikan segelas susu coklat untuk Clara.

"Makasih kak."

Kevin mengangguk, masih dengan wajahnya yang datar dan kemudian pergi meninggalkan Clara. Clara tahu, selama hampir 4 tahun belakangan, Kevin cukup tersiksa ketika ia harus menjadi pengantar susu untuk Clara. Oma memaksa Kevin untuk melakukan itu. Semua orang di rumah ini atau mungkin hanya oma dan Clara saja, merindukan kehangatan yang dulu menyelimuti suasana rumah ini. Oma hanya berusaha supaya Kevin dapat menjadi dekat dengan Clara.

Perubahan. Ya manusia berubah seiring pergerakan jarum jam, dari detik ke menit dan begitu seterusnya hingga menit berubah menjadi jam dan hari, lalu berganti tahun. Sejak 13 tahun yang lalu, ada banyak hal yang berubah dalam hidup Clara. Perubahan paling menyakitkan untuk Clara adalah hilangnya senyum Kevin dan sikap hangat yang dulu selalu ditunjukkan kakaknya untuk adik satu-satunya, si bungsu Clara. Entah karena perpisahan itu terlalu menyakitkan Kevin atau mungkin kepergian papa menorehkan luka kekecewaan yang terlalu dalam, Kevin tak mau berbagi dengan siapapun. Ia jarang ada di rumah, ia tak mau berbagi apapun, termasuk kesedihan dan keceriaannya. Diam, ia hanya diam. Tidak ada lagi Kevin kecil yang hangat. Ia berubah menjadi Kevin yang sinis, dingin, dan tidak lagi peduli pada Clara. Clara tak pernah membayangkan kepergian papa 13 tahun yang lalu membawa banyak, sangat banyak perubahan yang menyakitkan untuknya. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan berdiri di depan jendela kamarnya sambil melihat matahari yang bersinar terang di luar sana. Betapa ia merindukan Kevin lebih dari ia merindukan papa dan mama. Ia rindu, teman masa kecil yang selalu berbagi dengannya.

Clara keluar dari kamarnya setelah selesai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Oma dan Kevin sudah menunggunya untuk sarapan pagi bersama. Mereka berdua sedang bercerita akrab layaknya sepasang sahabat. Seperti biasanya, mama pasti sudah pergi ke kantor sejak jam 6 pagi. Jarak kantor mama memang cukup jauh dan mama selalu berangkat sepagi itu untuk menghindari kemacetan Jakarta. Clara dan Kevin lebih banyak menghabiskan waktu bersama oma ketimbang mama selama 13 tahun belakangan. Mama harus menjadi tulang punggung keluarga setelah kepergian papa. Sejak saat itu pula, Kevin dan Clara hanya ditemani oma di rumah. Oma lebih tampak sebagai ibu bagi Kevin dan Clara dibandingkan mama. Tidak hanya menggantikan posisi mama di rumah ini, oma kini menjadi teman terbaik Kevin. Hanya oma yang bisa membuat Kevin patuh, tertawa, tersenyum, hangat, dan ramah. Diam-diam Clara cemburu. Rasa rindu itu semakin besar ketika ia melihat Kevin tersenyum dan bersikap hangat tapi bukan untuknya. Selama 13 tahun ia selalu bertanya, ada apa kak? Apa yang salah dariku?

ImperfectWhere stories live. Discover now