07

546 34 1
                                    

Maaf jika makin gaje heuheu kalo mau ngasih krisar boleh komen ku lagi nit bgt:(

Happy reading gaes ❤️

Vinia sedari tadi hanya diam, tangannya sibuk mengaduk-aduk ice Americano nya namun pandangannya kosong. Hanya menatap ke samping jendela yang memperlihatkan orang yang sedang berlalu lalang.

Ya setelah kejadian sepulang sekolah tadi. Andi tak langsung membawa Vinia pulang. Pria itu mengajaknya untuk sekedar minum di Starbucks. Jujur saja Andi juga sedikit ikut emosi melihat Vinia seperti ini. Sahabat sekaligus gadis pujaannya histeris seperti tadi.

Ia berkali-kali menghela nafasnya. Rasanya ia ingin membogem wajah Arkan sekali saja. Namun ia juga tak bisa mengelak jika sepenuhnya bukan kesalahan Arkan. Ia hanya tak melihat sikon yang tak mendukung untuk beraksi.

Tapi ia juga tak bisa melihat Vinia yang terus seperti ini. Ia tahu batin gadis dihadapannya ini tersiksa, tak biasa lama gadis dihadapannya ini melamun. Padahal sudah setengah jam mereka berada disini. Tak ada gerakan lain dari Vinia selain, mengaduk-aduk ice Americano nya, melihat kearah jendela dengan termenung lama, dan berkali-kali menghela nafas berat.

Oke Andi tak tahan dengan diam seperti ini. Walaupun Andi tau kondisi Vinia tak harus diganggu namun tak baik bukan membiarkan seseorang yang sudah melamun setengah jam untuk lebih lama lagi?.

Pria itu menepuk pelan tangan Vinia yang sedang berada di sedotan minumannya. Sontak gadis itu sedikit loncat dengan mata lebar.

Andi menahan kekehannya. Pria itu hanya mengulum senyum membuat siapa yang ada disana ingin mengajaknya berumah tangga

Eh(?)

"Ngelamun Mulu sih Lo, gue cem duduk sama manekin. Gak gerak sama sekali", keluh Andi membuat Vinia mengeluarkan kekehannya.

"Minum tuh! Isi gelasnya udah mau tumpah gegara dianggurin", titah Andi.

Vinia hanya memandang gelas minumnya tanpa minat. Tak ada selera sama sekali baginya untuk menyeruput minuman segar tersebut. Mencicipi setetes saja rasanya tak minat.

Andi lagi-lagi menghela nafasnya. Pria itu beranjak dari duduknya lalu duduk disebelah Vinia. Vinia sedikit tercekat namun ia menetralkan kembali nafasnya. Andi sedikit mencondongkan tubuh besarnya ke Vinia membuat sang gadis sedikit mundur hingga punggungnya menempel telan di jendela.

"A..apaan sih Lo, j..jauh-jauh sana", ujar Vinia sedikit terbata-bata. Namun Andi terus mendekatkan tubuhnya dengan Vinia hingga gadis itu semakin memojokkan diri ke jendela yang ada.

"I'm gonna make the simple for you" bisik Andi tepat di hadapan Vinia

"You got two choices", lanjut Andi

"Yes or yes?" Sambung Vinia membuat tawa Andi membuncah. Vinia menaikkan kedua alisnya.

"Kok Lo jadi nyambung nya kesanaaa", ujar Andi gemas.

"Lah Lo ngomongnya kayak intro lagu Twice ya makanya gue nyambung. Gak salah dong gue", protes Vinia.

Masih dengan tawanya Andi menggelengkan kepala. Lalu berdeham upaya menghentikan tawanya. Wajahnya kembali serius seperti tadi membuat Vinia gugup. Tubuhnya kembali memojokkan Vinia hingga rasanya Vinia ingin mempunyai kemampuan teleportasi seperti milik KAI Exo di MV POWER dan MAMA agar bisa menghilang spontan dari hadapan pria di depannya ini.

"Gue kasih Lo dua pilihan", ucap Andi halus nyaris tak bersuara membuat Vinia merinding.

"Lo cicipi minumnya...." Andi menggantung kalimatnya dengan tubuh yang semakin mendekat. Untung saja mereka memilih duduk di kursi pojok hingga tak terlalu terlihat oleh orang lain apa yang mereka lakukan. Oh tidak. Lebih tepatnya apa yang Andi lakukan!

Everything has changedWhere stories live. Discover now