12

432 31 6
                                    

"kita kasih tau apa hubungan kita berdua yang sebenarnya ke mereka"

Ucapan Vero membuat Vinia menganga lebar.

"Lo gila ya?!!!!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Gue waras makanya gue putusin buat kasih tau mereka," balas Vero.
Vinia masih menganga, ia tak percaya jika nanti hubungan Vero dan Vinia disebar. Apa reaksi khalayak nanti?

"Ini juga demi Lo Vin. Demi kita. Gue gak mau gosip itu makin memperburuk bahkan dari gosip yang ada bisa belok kemana-mana dan makin mereka memperburuk elo. Gue gak mau!" Lanjut Vero. Vero meraih tangan Vinia. Menunggu jawaban gadis itu.

Vinia hanya pasrah dengan wajah memelas, lalu mengangguk menyetujui Vero. Semua yang ada disitu tersenyum, mereka akan menanggung konsekuensinya jika berita ini akan disebar. Setidaknya Vinia tak buruk di mata mereka nantinya. Lagi pula perlahan gosip dan hubungan Vero nantinya akan dilupakan dan kembali seperti biasanya.

"Yaudah yuk kita ke kantin!" Ajak Wanti langsung menggandeng Vinia keluar dari rooftop.

Mereka ber-4 berjalan ke kantin kelas 11 dengan tatapan membunuh dari setiap siswi yang lewat. Tapi tak dihiraukan bahkan Wanti bersedia menjambak orang-orang yang mencemooh Vinia. Karena sedari tadi gadis garang itu sudah memelototi banyak orang.

Mereka sampai di kantin. Pandangan orang-orang yang ada disana langsung tertuju pada mereka. Vero menggandeng tangan Vinia lalu membawanya berdiri di tengah-tengah kantin. Bisik-bisik dan tatapan tajam banyak siswi mulai terlihat. Vero masih menggenggam erat tangan Vinia, bahkan sempat-sempatnya jantung Vero berpacu cepat. Tapi ia alihkan kembali perhatian nya.

Vero berdehem pelan sebelum mengeluarkan kata-katanya. Bahkan ia bingung harus memulai dari mana.

"Lo semua pasti udah pada tau kan rumor yang nyebar satu sekolah?" Seru Vero dengan suara beratnya.

"Gue cuman mau bilang itu semua bohong! Gak fakta" ujar Vero lagi membuat bisik-bisik an semakin terdengar.

Vinia dari tadi hanya menunduk menggigit bibirnya. Itu memperlihatkan dirinya seolah-olah berlindung kepada Vero. Tatapan tidak suka makin menusuk kearah gadis itu.

"Kenapa gue sebut bohong? Karena faktanya bukan seperti gosip yang kalian dapet. Sebelum gue kasih tau apa hubungan gue sama Vinia, gue harap gak ada yang ngusik Vinia lagi, jangan sampe telinga gue denger kalian ganggu Vinia. Gue tau Vinia bukan orang yang suka ngurusin hidup orang lain, tapi kalian yang terlalu kepo atau penasaran sama Vinia sampe cari-cari kesalahan dari dia. Bahkan sahabatnya sendiri yang bisa-bisanya ngeburukin Vinia" ini lah Vero, kata-kata nya frontal tak bisa berbasa-basi atau menutup.

"Jangan sampe Lo semua berurusan sama gue cuman karena ngusik Vinia, gue disini bertugas ngelindungin dia, karena apa?" Vero memantapkan diri nya untuk mengungkap rahasia itu. Sebenarnya sedikit tak rela jika orang mengenal Vero dan Vinia adalah saudara tak sedarah. Ia masih berharap lebih namun bagaimana lagi? Faktanya memang itu dan tak akan pernah berubah.

"Karena Vinia adek gue!" Seluruh penghuni kantin terlihat kaget. Dengan fakta yang menjadi pengubur gosip yang baru saja didapat.

"Kaak! Lo jangan ngelindungin dia sama gosip Lo juga dong! Jangan ngada-ngada yang gak ada, tinggal jujur aja gosip lamtur itu bener gak harus ngada-ngada," seru sekarang cewek yang langsung dipenuhi sorak setuju seluruh isi kantin.

"Woy Lo kalo gak tau fakta gausah sok tau bego!" Maki Wanti yang langsung ditahan Andi saat gadis itu ingin menghampiri cewek tadi.

"DIEM LO SEMUA SETAN!!" teriak Jefran dari bangku kantin pojok membuat seisi kantin bungkam.

Everything has changedWhere stories live. Discover now