{11} *Flashback*

18.6K 667 19
                                    

Nyatanya saat orang tersenyum paling lebar, bisa jadi saat itu ia yang menyimpan masalah paling besar
______________________________________________

🎶When your gone - Avril Lavigne

***
Semenjak kejadian dimana keluarganya membencinya, Almeta menjadi sosok yang begitu berubah 180 derajat— dulu hidupnya penuh dengan canda tawa, namun kini semuanya berubah, hanya ada sosok pendiam yang begitu melekat di dirinya. Seakan kesunyian adalah teman terbaiknya baiknya

Kini Meta juga jarang makan dllnya, bahkan ia juga
jadi jarang masuk sekolah, padahal saat ini ia sudah duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar

Ok back to topic.....

Meta tak memperdulikan semua itu, mau nanti ia sakit, atau pun tak naik kelas pun Meta tetap tidak memperdulikannya

Ia hanya sedang berfikir tentang nasibnya nanti. Karena ia tahu, nasib kehidupannya tidak akan lagi berjalan seperti sedia kala, tidak akan ada yang namanya warna di hidupnya lagi. Dan mulai saat ini~ralat atau mungkin semenjak kejadian itu hidupnya kini sudah tidak akan berwarna lagi

Saat ini yang Meta lakukan hanya berdiam diri di balkon kamarnya, tak memperdulikan hujan yang turun membasahi bumi

mungkin Tuhan tau apa yang gadis itu rasakan, hingga Tuhan menurunkan rintikan hujan untuk menghiburnya, meyakinkan ia bahwa Semesta tak rela jika ia bersedih

Sudah hampir sejam Meta masih diam di tempatnya, hingga perlahan beningan crystal itu mulai runtuh, turun dengan derasnya

Hiks.. Hikss.. Hikss

Suara isakan terdengar sangat pilu. Hanya mendengarnya pun, orang sudah pasti akan tahu bahwa masalah yang tengah di hadapi gadis kecil itu begitu berat 

"Tuhan maaf, bukannya aku egois. Aku tahu pasti di setiap kehidupan akan ada kesedihan dan kebahahiaan. Dulu aku sangat bahagia, benar-benar bahagia. Namun kini, mendadak semua hilang begitu saja. Tak pernah terfikir oleh ku, bahwa kesedihanku akan datang dengan sangat cepat. Rasanya ingin sekali ku putar kembali waktu. Jika bisa aku yang tertabrak bukan Alana. Aku tahu, walaupun dia membenciku, tapi di dalam hatinya masih ada rasa sayang--walupun semua itu tertutup dengan kebenciannya. Tuhan, jika kau mendengar permintaan ku tolong kabulkanlah atau setidaknya berikan aku sepercik matahari, agar hidupku tidak begitu hampa dan gelap. Kalau memang tidak bisa, setidaknya aku berharap akan hilang ingatan, untuk mempercayai bahwa semuanya tak terjadi dan Maaf sudah mengeluh kepada-Mu" ucap Meta--- Entah apa yang akan terjadi kedepannya, Meta kini tak punya siapa-siapa lagi. Hanya ada dirinya seorang diri, tanpa ada seseorang yang mau menggenggam tangannya. Meyakinkannya, bahwa semua akan baik-baik saja. Tinggal menunggu yang indah pada waktunya, karena Tuhan tau kapan kau harus bahagia

Hingga akhirnya ia memilih berdiam diri, menatap hujan yang semakin lama terganti menjadi rintikan hujan, tapi berbeda dengan air matanya yang tidak mau berhenti terjatuh

Meta memutuskan kembali ke kamarnya untuk beristirahat, hingga ia terlelap ke bawah alam sadarnya tanpa mengganti pakaiannya yang basah

****

Pagi yang cerah, tapi tak secerah perasaan gadis itu saat ini. Semenjak keluarganya tidak memperdulikannya ia bersikap sangat acuh, bahkan sekarang saat ia berada di sekolah ia hanya diam dan melamun tanpa mendengarkan penjelasan guru yang sedang mengajar

Di dalam kelas teman sebangkunya yang merasa aneh melihat sikap Meta, menyenggol tangannya----membuat Meta menoleh

"Kenapa?" tanya Meta sedikit malas

ABLUVION {COMPLETED}Where stories live. Discover now