{8} *I'm strong*

20.6K 850 15
                                    

"Samar-samar kebahagiaan yang seakan dekat masih jauh dari raihan tangan"
___________________________________________

🎶Little do you know - Alex & Sierra

****
Almeta terus saja berjalan tanpa arah dan tujuan, padahal sudah 2 jam lebih ia berjalan— apalagi mengingat sekarang jam tepat menunjukan pukul 10 malam

Ia mencoba untuk terus berjalan, hingga pupil matanya tak sengaja menangkap sebuah taman yang begitu sepi dan untungnya ada beberapa bangku taman— Almeta duduk di bangku saat dirasa staminanya terkuras habis

****
Entah kenapa rasanya sangat menyebalkan—duduk di bawah indahnya langit bertabur bintang-bintang yang begitu bercahaya

Merasa seakan-akan alam semesta sedang menertawakan nasibku, nasib yang begitu mengerikan

Tak pernah terbayangkan oleh Almeta jika nasibnya akan berakhir di jurang yang begitu dalam, Ia yakin sekuat-kuatnya ia mencoba untuk merangkak naik itu tak akan pernah berhasil, kecuali sebuah keajaiban datang menghampiri. Tapi, jikapun ia berhasil keluar, Hanya akan menambah luka yang kian nyata terpampang jelas. Yang harus ia lakukan saat ini hanya menunggu yang namanya indah pada waktunya. Biarlah takdir yang membawanya sampai ke garis finis dan disanalah dirinya akan tahu apa arti dari takdir ku

Walaupun kegelapan terus merenggut semua yang ia punya, ia akan terus yakin bahwa Tuhan menyadari bahwa kekuatannya lebih luas dari samudra dan lebih kuat dari sebuah karang

****
Almeta diam— duduk termenung melihat indahnya langit yang terlihat begitu banyak bintik-bintik bercahaya. Bagikan setoples gliter yang sengaja di taburkan dengan indah di langit malam

Perlahan sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah lekungan yang begitu manis—hanya saja berbanding terbalik dengan kedua bola matanya yang mengeluarkan titik-titik air

Suaranya begitu memilukan hati—layaknya seorang anak yang menangis tertahankan. Tak mau semesta menyadari jika dirinya sedang lelah

Lelah dengan semua perjuangan yang berakhir dengan sia-sia. Semua pengorbanan yang ia berikan terasa sangat sia-sia, waktu yang terasa begitu lama berlalu membuatnya kembali merasakan pahitnya kehidupan, merasakan bagaimana kejamnya dunia

Ingin menyerah, namun entah kenapa Tuhan seakan-akan tak mau ia menyerah— seperti membisikan kepadanya bahwa "Hi, berdirilah. Ini belum saatnya kamu menyerah. Kamu adalah manusia yang paling kuat yang Aku tahu, jadi jangan menyerah. Jika memang sedikit lelah, beristirahatlah sejenak. Aku tak akan melarangnya, namun jika memang kau masih kuat untuk bertahan, maka bangkitlah. Jangan membuang-buang waktu mu yang berharga. Karena ada sebuah kebahagiaan yang menunggu mu disana"

Hingga akhirnya Meta selalu memilih untuk bangkit, berdiri tegak memandang kejamnya dunia—Tersenyum mencoba meyakinkan Tuhan bahwa ia masih sanggup untuk berjalan mencari kemana arah takdirnya berjalan. Walaupun ia harus melangkah di ribuan kaca sekalipun, ia akan tetap bertahan sampai waktunya habis

"Entah apa yang akan terjadi selanjutnya kepada hidupku. Namun aku berharap takdirku akan indah, tapi jika kenyataannya takdirku tak berjalan seperti yang ku inginkan. Aku mohon buatlah keluargaku bahagia, entah itu saat masih ada diriku ataupun kelak saat diriku kembali kepangkuan-Mu. Ku mohon jangan membuat mereka sedih, aku harap hanya ada kata Bahagia dalam hidup mereka kelak. Aku yakin Kau akan mengabulkan apa yang ku ucapkan saat ini"

Hari ini, tepatnya malam ini. Gadis itu mencurahkan semua kepedihan yang ia simpan rapat-rapat kepada Alam dan Sang pencipta. Entahlah mungkin ia berfikir bahwa dengan bercerita kepada Alam dan Sang Pencipta masalah yang perlahan menumpuk di hatinya akan sedikit berkurang

ABLUVION {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang