Kejujuran

9.7K 785 146
                                    

"Kalo kamu emang udah bosen yaudah kita putus aja"

"Kamu ngomong apa sih?!" Bentak Yoongi ketika mendengar perkataan Jennie. Niatnya, Yoongi pengen ngejelasin semuanya sekarang. Tapi Jennie kayak gak ngebiarin Yoongi ngomong.

"Tuh kan! Makanya kamu sering ketemu dong sama aku. Jarang ketemu aku kamu jadi budek kan?" Kata Jennie setengah berteriak. "Tumben kamu kayak anak kecil gini" Ucap Yoongi sambil tertawa. Gemas melihat tingkah Jennie yang imut ini. Jadi tidak rela pergi.

"Emangnya aku gak boleh ya manja sama pacar sendiri? Lagian kamu mah aneh. Kata kamu kan boleh mesra sama manjanya kalo gak ada member lain aja. Tapi ini, kamu malah gak suka aku manja" Grutu Jennie dengan pipinya yang ingin tumpah itu. "Aku gak marah. Aku malah gemes" ucap Yoongi sambil cubit gemas pipi Jennie membuat Jennie menipiskan bibirnya menahan senyum.

"Kamu kemana aja sih? Gak ngasih kabar" kesal Jennie memukul lengan Yoongi.

"Aku abis dari Daegu"

"Hah? Kok baru bilang? Ngapain kesana?"

"Ada yang perlu aku bicarain sama Papa"

"Ooo, jadi kamu anak yang penurut ya" Ucap Jennie sambil menepuk-nepuk pelan kepala Yoongi seperti yang ia lakukan pada Kuma. "Jadi, kamu pengen aku nurut sama Papa?" Tanya Yoongi dan diangguki Jennie dengan semangat.

"Walaupun itu artinya aku harus lepasin kamu?"

"Apa?"

"Jen, Papa aku-"

Drrtttt...Drrrttt

Getaran HP Yoongi diatas meja membuat ucapan Yoongi terhenti. Niat ingin mengambil HP tersebut, namun tangannya ditahan oleh Jennie. Ditatapnya wajah cantik itu yang kini sudah merah dengan mata yang siap untuk menurunkan airmata. Yoongi tak tega, sungguh.

"Jen.."

"Kamu belom lanjutin omongan kamu" kata Jennie dengan suara bergetar.

Drrrttt..Drrttt

Getaran itu kembali mengambil alih atensi Yoongi. Ditepis pelan tangan Jennie lalu tangannya mengusap kepala Jennie sayang. Jennie membuang muka. Sudah berapa kali panggilan HP lebih penting dari Jennie, Jennie lelah dicampakkan.

"Halo.."

"..."

"Hah?! Iya gue kesana sekarang"

Belum ada satu langkah, Jennie sudah menahan tangan Yoongi. Ia tak mau dicampakkan lagi. "Kamu mau kemana? Ninggalin aku lagi, hah?" Ucap Jennie sambil berderai airmata. Jennie jujur ketika dia bilang lelah, dia tidak bohong.

"Jen, sebentar aja kok"

"Dari dulu juga kamu bilang sebentar.. tapi apa? Kamu gak balik lagi Min Yoongi" Tangis Jennie memukuli dada Yoongi. Yoongi ingin mati saja. Kalau sudah begini, dia jadi bingung. Maka ia peluk Jennie erat sambil berbisik "Kali ini beneran sebentar aja kok Jen. Dan ini yang terakhir".

Ambyar sudah Jennie. Genggaman tangannya pada Yoongi luruh seolah mengizinkan Yoongi pergi. Yoongi tersenyum lalu mengusap airmata Jennie. "Aku pergi ya"

Maka setelah itu, Jennie hanya melamun seperti biasanya. Menunggu Yoongi yang akan kembali. Benarkah? Jennie tidak yakin. Masalahnya ia sudah berapa kali seperti ini dengan Yoongi. Sedang asik mengobrol, dering HP akan membuatnya pergi dengan raut wajah yang panik. Tapi ketika Jennie bertanya kenapa, dia akan mengatakan bahwa tak ada yang perlu diperhatikan. Jennie rasa, Yoongi menyembunyikan sesuatu.

Tapi Jennie tetap berusaha berfikir positif. Hingga perkataan Yoongi tadi membuat fikiran negatif mengahantui dirinya. Kalimat dimana Ayah Yoongi dan hubungan mereka. Jennie jadi takut. Tapi ada perasaan yang agak aneh yang ia tidak bisa jelaskan.

Fakestagram [BLACKBANGTAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang