I | AZALEA

6.1K 789 372
                                    


Romance sounds
kinda silly to me.

"Kawan - kawan, saatnya kita menyatukan kekuatan demi mengalahkan monster sialan itu!"

Archerㅡsi pemanah bersirip ikanㅡmelangkah dengan berani ke dalam gua mistis itu dengan berani.

"Mundur kau, jelmaan salmon. Kau tidak cukup bijaksana untuk tugas ini."

Wizardㅡsi penyihir tua bertongkat panjangㅡselangkah lebih maju dibanding rekan pemegang busur nya.

"Kalian berdua terlalu lemah dan gembel. Akulah yang akan memimpin pertempuran ini." -

Warriorㅡsang ksatria yang dipertanyakan identitasnyaㅡselalu berhasil mengalahkan musuh berkat pedang legendaris nya.

"Sombong sekali waria ini." Penyihir terkekeh.

"Jika kita berhasil mengalahkannya, maka keuntungan akan dibagi tiga." Usul Archer.

"Perkara harta, kita bukan lagi satu tim."

"Dasar tukang sulap kedekut." Ksatria berambut merah itu tak habis pikir mengapa si Kakek berjubah kuning begitu tamak.

"Kalau begitu, ingat baik - baik titik buta nya ada di mata." Mahluk setengah ikan itu segera menyiapkan anak panahnya.

"Mata? Kita ambil mata nya?"

"Tusuk, bodoh."

"Hanya itu kelemahannya?"

"Iya. Menyerang bagian lainnya hanya akan sia - sia. Lebih baik kalian jaga jarak jika tidak ingin terinjak."

"Tenang saja, nyawaku sembilan." Warrior menarik gladius, pedang bermata ganda kebanggannya yang diwariskan turun temurun.

"Kau ksatria bukan kucing."

"ITU DIA! NAGA NYA SUDAH BANGKIT!" Wizard sudah bersiap mengucapkan mantra - mantra peluruh untuk melawan musuh mereka.

Bayangan besar muncul dari dalam gua itu sekalipun tiada suara langkah kaki nya.

"K-KENAPA BAYANGAN NYA SEMAKIN MENCIUT?"

"MANA KUTAHU?!"

"Miaw~"

"Loh? Kucing?"

"Astaga yang benar saja! Dimana naga api yang kau ceritakan itu, Pak Tua???"

"M-Mereka bilang ada di gua ini!"

"Mereka? Jadi kau hanya mendengar dongeng dari orang lain? Ah, sial! Kita berlayar sejauh ini untuk seekor mamalia berbulu." Archer amat geram.

"T-Tapi ... mereka bilang setiap pelaut yang datang kesini tewas ditelan naga!"

"Omong kosong." Sang ksatria menyimpan kembali senjata nya lalu mendekati hewan kecil itu.

"Aku tidak percaya kau sebodoh ini, kakek sihir."

"JANGAN SEBUT AKU BODOH!"

Bentakan wizard membuat kucing itu menggigil ketakutan.

"Hei mahluk kecil, kau baik - baik saㅡ"

Namun belum sempat ketiga pejuang itu berkedip, kucing itu telah berubah wujud menjadi mahluk raksasa berkulit merah kasar dan bersayap selebar lautan. Dan satu lagi, menyemburkan api.

"TUH KAN BENAR KATAKU???"

"D-DIA NA-NA-NAGETㅡ"

"LARIIIII!!!!!!!"

Predators Next Door [DAY6 Wonpil]Where stories live. Discover now