XII | NIGHTSHADE

2.5K 539 287
                                    


A true hero lives as legacy.

BAANG!!!

"OH SHㅡ" Nyawa Hansel berada satu jengkal di ujung tenggorokannya.

Sebuah mobil sedan berkecepatan tinggi baru saja menghantam tiang listrik yang berada selangkah di depannyaㅡmemantik api cukup besar karena selain terjadi korsleting, angin juga masih bertiup kencang.

Hansel yang masih duduk gemetar berusaha bangkit, sampai si pengemudi keluar dari mobil yang sudah setengah terbakar itu untuk membantunya.

"Kamu gak apa - apa, kan?"

"W-Wi-Wibu ..." tak hanya tiang listrik, otak Hansel pun mengalami arus pendek.

"Kamu pasti kaget, tapi perhitungan saya jarang meleset." Pria dengan masker hitam itu segera membahunya. "Kamu harus bantu saya sekarang."

Hansel yang masih shock parah hanya diam saat melihat Wino memecahkan kaca mobil dan mendudukkinya di dalam mobil itu. Ini sudah jelas mereka sedang melakukan pencurian.

"Seatbelt."

Hansel masih membekuㅡmembuat Wino mau tidak mau memasangkan sabuknya demi keselamatan bocah itu.

"Insiden barusan itu cuman pengalihan isu."

Pernyataan Wino seakan menguras akal sehat pemuda itu. "Apa? Kenapa?"

"Hm?"

"Pengalihan isu??"

"Iya. Saya harus berterimakasih karena kamu berjalan di areal buta cctv. Sebentar lagi mobil pemadam akan datang, mungkin beberapa penyiar juga. Kita gunakan kesempatan ini untuk kabur."

"K-Kabur??" Hansel gagal paham.

Wino mengeluarkan duplikat kunci immobilizer lalu mulai menghidupkan mesin. Karena mobil yang mereka 'pinjam' adalah edisi jadul, kode transmisinya tidak perlu dicocokkan dengan kunci asli.

"Firstly, telepon Bian. Suruh dia keluar rumah, dan pastikan dia bawa jaket."

Hansel tidak berani bertanya lebih lanjut dan langsung menurut. Sementara dia memberi instruksi pada kakaknya, si pengemudi terus membanting setir demi mencari jalan pintas menuju rumah. Benar, melalui gang - gang sempit.

Yang duduk di sebelah supir mati - matian menjaga keseimbangan karena mobilnya terus berbelok tajam seperti wahana halilintar.

"BISA CARI JALAN LAIN GAK, PAK?!"

Wino yang tengah fokus, terpaksa melirik ke spion tengah. "Look behind, folks."

Ternyata ada 2 mobil van yang membuntuti mereka sejak tadi.

"Pegangan yang kuat."

"HAH?" Hansel kembali menghadap ke depan dan segera memeluk lengan Wino erat - erat.

"Ya tapi ... gak gini juga ..."

"BODO AMAT! POKOKNYA GUE GAK MAU MATI!"

Sebelum kehabisan waktu, langsung saja Wino menginjak rem dan membanting total kemudi menuju ke arah berlawanan. Mereka harus melaju melampaui batas kecepatan normal demi menyeberang ke jalan lain tanpa melalui jembatan yang rusak. Dua van yang mengikuti mereka kontan kehilangan jejak.

"Belum mati, kan?" Wino masih sempat - sempatnya bercanda.

Hansel yang mengira sudah berada di ambang surga dan neraka hanya bisa menahan nangis.

Predators Next Door [DAY6 Wonpil]Where stories live. Discover now