V | DAFFODIL

2.8K 677 295
                                    


Gue, Kak Bian dan Hansel terlanjur masuk ke dalam perangkap keluarga Wino. Awalnya gue gak nyangka bakal kayak gini, meskipun gue sudah sempat curiga semenjak kejadian minggu lalu itu.

Flashback . . .

"Why you want to kiss me?"

"Karena manusia seharusnya punya aroma tubuh yang khas."

"..."

Pria itu sekadar mendekatkan wajahnya sampai menyentuh hidung gue, setelah itu dia menarik dirinya mundur beberapa langkah.

"Intinya kamu terlalu banyak merokok, gadis kecil. Berapa batang yang kau habiskan dalam sehari, hm?"

Gak salah gue ngejulukin dia Dokter Cenayang.

"Saya sangat menyayangkan keputusan kamu untuk meracuni diri seperti ini. Coba berhentilah. Gak apa - apa, pelan - pelan saja."

Dan untuk pertama kalinya, ada seseorang yang peduli sama gue. Selain Kak Bian dan Hansel.

Flashback end.

Memang terdengar seperti obrolan biasa, tapi kalo diingat - ingat lagiㅡdia menyebut gue 'manusia', bukan sesuatu yang spesifik seperti 'perempuan' atau 'anak sekolah'.

Kenapa dia menyebut gue begitu? Lalu siapa dia jika bukan 'manusia'?

Dan kita mendapatkan jawabannya malam ini.

"Saya selalu punya dua cara dalam menyelesaikan masalah, satu ; secara baik - baik, atau dua ; secara diam - diam. Jadi kalian pilih yang mana?" Rangkaian kalimat Wino terdengar amat classy sekalipun isinya ancaman.

"Kita gak akan nyakitin kalian kok!" Mina berdiri selangkah lebih depan dibanding kakaknya. "Kita juga ingin berteman."

"Kita gak bisa berteman sama manusia, bodoh." Damia melontarkan kata kunci itu lagi. Manusia.

"Jadi kalian ini apa? Kalian bukan manusia??" Sudah saatnya gue buka mulut di situasi genting seperti ini.

Si rambut ungu itu langsung maju buat berhadapan sama gue. "Menurut lo apa?"

"To be honest, you guys look like a bunch of aliens. Especially you, tinky winky."

Damia melotot tajam. "TINKY WINKY?! I'M LAA LAA!!"

"I'm Po!" Minari malah menyahut.

"Saya Dipsy?" Wino juga.

"Ini mereka beneran pembunuh gak sih? Kelakuannya gak elit banget." Hansel berbisik yang disambut anggukkan oleh Kak Bian.

"Oh, kalian sudah dengar tentang Elite rupanya?"

Kedua kakak gue shock karena Wino ternyata mendengar obrolan mereka yang se-kecil itu.

"Ada apaan sama elit? Ohh! Gue baru dari kafe itu siang ini! Dan lo pelayan yang kerja di sana itu, kan?" Kak Bian menujuk si oknum tersangkaㅡTinky Winky.

"Hebat juga lo bisa ingat gue." Damia melengos.

"Iya lah, mana mungkin gue lupa sama cewe cantik. Jadi ada apaan sama kafe elit elit itu, hah??"

"Mari duduk dan bicarakan ini jika kalian tertarik." Wino sampai menarik kursi untuk kita bertiga.

Dan gue yang pertama kali duduk di sana. Kak Bian sama Hansel malah diam mematung.

"M-Mae, jangan ..."

"Mereka udah ngasih kita tawaran buat nyelesain masalah secara baik - baik, so why not? Now tell us."

Predators Next Door [DAY6 Wonpil]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant