II | FOXGLOVE

3.4K 701 256
                                    


"NGAKU!"

"GILA LO YA?! GUE BILANG GAK TAㅡ"

PRANG!!!

Kayaknya gak cukup satu dua gelas terjun bebas ngotorin lantai kantin, haruskah ada adegan piring melayang?

"Gue cuman tidur di UKS. Ngapain lo sampe ngebuang sepatu gue ke toilet?"

"Oh? Yakin? Gue kira lo lagi ngegodain junior kita yang jaga UKS bulan ini."

"Mulut lo ngemis tamparan gue lagi, hm?"

"Silahkan aja. Semua orang juga tahu gue siapa sekolah ini. Jadi lo siap - siap aja nerima surat drop out, Maura Sorendie."

"Oke, gue anggap itu kesepakatan." Tanpa basa - basi gue mengerahkan seluruh tenaga untuk menampar perempuan berambut merah itu.

"CUKUP!" Tapi si guru olahraga licik ini selalu saja muncul di saat yang gak tepat.

Tahun kemarin juga gue gagal menatar junior yang memakai rok pendek seperti kostum penari klub malam, gara - gara kepergok dia. Bahkan dalam kasus itu, gue yang dituduh sebagai pembully. Padahal jelas - jelas gue lagi menegakkan hukum di sekolah ini.

"Maura, kamu ikut saya ke ruang konseling. SEKARANG!"

See? Bahkan yang sebenarnya berbuat onar gak dijerat sanksi sama sekali.

Si ular merah itu melambaikan jari - jarinya sambil tersenyum penuh kemenangan. "Goodluck, crook."

Gue merampas gelas berisi es cokelat dari salah satu murid yang sedang asyik menonton kita, demi memusnahkan sosok penimbul polusi mata tersebut.

"WHAT THEㅡ" seragam putihnya kini memiliki corak warna baru.

"Enjoy your drink."

Gue mengikuti Pak Roy masuk ke ruang konseling.

Di ruang konseling ada sekat yang memisahkan antara ruang tamu dan kamar. Dan kamar itulah yang menjadi motivasi terbesar gue. Maka jangan heran jika nama gue dinobatkan sebagai peraih 'murid dengan kasus terbanyak' di SMA Ditroite.

Tapi hari ini gue gak sama sekali berniat untuk masuk ke sini. Joye, si ketua geng jentaka itu, memang sedang mati - matian mencari cara agar gue dikeluarkan dari sekolah.

Alasannya? Karena lelaki yang dielu - elukannya ternyata suka sama gue.

"Gue suka sama lo, Mae. Would you be my girlfriend?"

"Cowo teladan kayak lo nembak gue?"

"Together, we can be the greatest badass in this school!"

"Gak, makasih. Mending lo kurang - kurangin baca teenlit. Bye."

Lebih baik memory card playstation gue ke format dan gue harus ngulang dari level pertama, daripada terlibat drama picisan menjijikan kayak gitu.

"Maura, kamu gak usah nyari masalah sama Joye. Kamu kan tahu orangtua diaㅡ"

"Saya gak takut di drop out. Orang saya gak salah apa - apa."

"Sebenar - benarnya kamu, tetap saja gak bisa ngalahin dia. Hukum punya strata dan aturan main sendiri."

"Oh? Jadi kalo ada kasus pelecehan oleh guru terhadap muridnya, menurut Bapak si murid gak bakal bisa menang karena posisinya 'lebih rendah', gitu?"

Ekspresi Pak Roy seketika menegang. Umpan gue berhasil termakan. Beliau gak sadar kalo gue adalah saksi bisu dari kasus panas di sekolah ini 2 tahun silam.

Predators Next Door [DAY6 Wonpil]Where stories live. Discover now