• surprise (kind of)

1.9K 276 5
                                    

Minggu depan adalah ulang tahun Samudera. Kalau ditanya apakah aku akan memberi kejutan? Iya. Kalau ditanya apakah aku akan memberi hadiah juga? Iya. Yang aku tidak tahu adalah hadiah dan kejutan seperti apa yang sebaiknya aku berikan kepada dia.

Pakaian? Terlalu biasa. Kue buatan sendiri? Aku ngga bisa membuat kue. Stik drum? Sudah banyak. Aku bingung. Masa iya aku harus mencari inspirasi dulu dari internet?

Kayaknya aku harus meminta bantuan kepada orang lain. Akhirnya aku berinisiatif untuk menghubungi Kak Wira. Iya, Kak Wira. Orang yang paling dekat dengan kami berdua. Kemarin malam aku memintanya untuk menemuiku diam-diam berdua saja. Sekarang aku sedang menunggu dia di tempat kami janjian. Aku datang lebih cepat, sengaja biar dia ngga menunggu. Sekitar 15 menit kemudian aku melihat sosok Kak Wira yang berjalan santai ke arahku.

"Kak hehe,"

"Haha hehe, kenapa El? Tumben ngajak ketemu. Berdua aja lagi, nanti ada yang marah kalo ketauan."

"Ngga bakal kok. Duduk dulu sini!" aku dengan semangat menepuk sisi kosong di sebelahku sambil menyuruhnya duduk.

Kak Wira menurut dan langsung duduk di samping kiriku. Belum sempat aku berbicara Kak Wira sudah memanggil pelayan untuk memesan makanan. Setelah selesai memesan barulah aku bisa mengutarakan tujuanku bertemu dengan dia.

"Kak jadi minggu depan kan udah ulang tahunnya Dera. Enaknya dikasih hadiah apa ya?"

"El."

"Iya?"

"Serius nanya ginian doang? Gue kira ada apaan. Kenapa ngga lewat chat aja?"

"Nanti ketauan dong! Gimana sih ah, kak. Kan mau diem-diem biar rahasia."

"Dera anaknya jarang liat-liat hp orang kok."

"Tetep ajaaa."

Aku menghela napas mendengar responnya dan Kak Wira malah mencubit pipiku. Aku menjerit pelan sebelum memukul tangannya.

"Enak ya jadi Dera, ada yang mau kasih hadiah buat ulang tahun."

"Pas waktu itu juga gitu kan, kak. Sama si siapa itu...eh gimana kok ngga ada kabar lagi?"

"Ngga jadi soalnya..."

"Yah huhu maaf kak ngga maksud..."

"Santai ah, lagian kita mau ngomongin kejutan buat Dera. Lo beneran ngga kepikiran sama sekali?"

"Ngga. Bener bener ngga ada sama sekali."

Lagi, aku kembali menghela napas. Untungnya bersamaan dengan itu pelayannya datang membawakan pesanan kami. Kak Wira berterima kasih setelah semua piring diletakkan di atas meja. Setelah itu dia malah langsung mulai makan tanpa membantu mengusulkan ide.

Sebal.

Tapi aku juga lapar sih. Ya sudah aku ikut makan dulu. Biar lebih gampang untuk berpikir lagi.

Di tengah-tengah acara makan kami Kak Wira tiba-tiba berbicara lagi.

"El, Samudera tuh anaknya ngga banyak mau kok. Lo temenin dia juga pasti dia seneng."

"Tapi, kayak, biasa aja ngga sih?"

"Emangnya harus luar biasa? Kan ulang tahun doang."

"Kak.....pantesan ya ngga jadi sama yg kemarin. Aduh, ngga ada manis-manisnya sama sekali."

Dia langsung menoyor kepalaku yang sedang mengunyah makanan. "Sembarangan! Kita ngga jadi karena ngga pas aja."

"Lagian ya, beneran deh, dia tuh bisa sama lo aja udah seneng. Ngga usah macem macem, bikin yang sederhana aja. Lo kasih dia kue juga nanti dia udah seneng sendiri, palingan pamer ke kita-kita."

Hello, Hi.Where stories live. Discover now