Don't Leave Me

30.7K 3.8K 260
                                    

Votenya:)
Typo maapkeun:'>

Selamat membaca~

Sena dan yang lainnya sudah menyelesaikan latihan drama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sena dan yang lainnya sudah menyelesaikan latihan drama mereka. Sekarang waktunya mereka senang-senang.

Saat Sena ingin pergi ke jembatan yang ada di atas pantai itu, Sena melihat Junmi mendorong kursi rodanya menuju ke jembatan.

Tiba-tiba saja Sena menghampiri Junmi dan mendorong kursi roda Junmi yang membuat Junmi sedikit kaget dan tertawa.

"Guanlin aku kaget." Ucapnya sambil tertawa, Sena memberhentikan kursi rodanya membuat Junmi menoleh ke belakang.

"E-eh Sena? G-gue pikir Guanlin." Ucap Junmi. Sena melanjutkan mendorong kursi roda Junmi.

"Sedeket apa lo sama Guanlin?" Tanya Sena.

Junmi sedikit kikuk. "Gue sebenernya deket sama Guanlin jauh sebelum lo dekat sama dia."

Sena mendorong kursi roda Junmi sampai di atas jembatan. Sena duduk sambil menurunkan kakinya untuk menyentuh air laut.

"Lo pacaran ya sama Guanlin?" Tanya Junmi.

Sena terdiam untuk beberapa saat,
"Gue gatau hubungan apa yang gye jalanin bareng dia. "

Sena mengayunkan kakinya ke depan dan belakang.

Junmi menghela nafas, dan membuka suaranya,
"Dulu banget sebelum kaki gue lumpuh. Gue sahabatan sama Guanlin, kita sahabatan sampe Guanlin gabisa lepas dari gue. Kalo kata orang-orang dimana ada Guanlin disitu ada Junmi begitupun sebaliknya." Sena merasa sesak mendengarnya, namun tetap saja Sena masih mendengarkan.

"Sampe ada cowo nembak gue dan gue terima, disitu Guanlin udah gamau deket-deket gue, dia ngejauhin gue. Gue ngedown banget. Gue cerita masalah gue ke pacar gue, tapi pacar gue bilang Guanlin sama gue perlu bicara. Gue sayang sama pacar gue, dia bisa ngertiin posisi gue. Gue ketemuan sama Guanlin, but you know? Dia gamau dateng sama sekali." Junmi menitihkan air matanya, Sena hanya mendengarkan Junmi menceritakan tentang Guanlin yang bisa digaris bawahi pacarnya Sena.

"Gue inisiatif buat susulin dia ke rumahnya, tapi ga sampai rumahnya gue ngeliat Guanlin di depan taman sambil nunduk, gue samperin dia tapi dia ngehindar dari gue dan pergi. Gue ngejar dia tapi semakin gue kejar semakin cepat dia lari, gue udah gasanggup, gara-gara gue gahati-hati gue ditabrak mobil dan hasilnya gini." Sena terkaget, sebegitu menderitanya Guanlin sampai dia tuli buat dengar penjelasan Junmi waktu itu.

Junmi sudah menangis, Sena memegang tangan Junmi,
"Udah, jangan nangis. Kalo lo emang mau sama Guan gue iklas ko." Ucap Sena. Junmi menggeleng.

"Gue lebih sayang pacar gue, Sen. Lo jaga Guan baik-baik ya?" Sena tersenyum miris.

"Percuma gue jagain dia disaat dia ngejagain orang lain, you know what i feel? Im not robot. Gue juga bisa ngerasain sakit hati. Yaudala ya, kita liat kedepanya bakal kek apa." Ucap Sena sambil tersenyum dan membuat Junmi jadi tak enak hati.

Sena berdiri,
"Keasikan ngobrol nih sampe kering tenggorokan gue. Gue mau beli minum dulu ya? Lo jangan pinggir-pinggir ntar jatoh." Junmi mengangguk dan tersenyum, Sena berlalu meninggalkan Junmi.

"Lo masih bisa ya, baikin orang yang ngebuat hubungan lo sama pacar lo jadi jauh. Gue minta maaf Sen. Gue masih butuh Guanlin buat jadi sahabat gue." Monolog Junmi.

Sena sudah memegang dua botol minuman. Namun, saat Sena sudah dekat dengan Junmi, perlahan kursi roda Junmi berjalan sampai akhirnya...

Byurrrr,

Sena terkaget dan melepas minuman yang dia beli, Sena melompat dari jembatan untuk menyelamatkan Junmi. Sena tidak bisa berenang, dia tak tahu seberapa dalam air yang di lompatinya, hanya bermodalkan nekat dia melompat.

"JUNMIIII, JANGAN TENGGELAM." Teriak Sena yang berenang dengan asal-asalan. Junmi sudah banyak menelan air laut hingga dia tak bertenaga dan pingsan di dalam air, melihat itu Sena segera menolongnya walau dengan susah payah.

Sena melihat Yedam ada dipinggir pantai.
"YEDAMMMMM TOLONGGGGGGGG!!!" Teriak Sena dan beruntungnya Yedam mendengar teriakan Sena dan memanggil anak-anak lainya.

Guanlin muncul dengan wajah panik dan segera melompat, Sena sudah lemas hanya mampu tersenyum melihat wajah panik kekasihnya itu. Namun naasnya Guanlin datang bukan untuk menyelamatkanya melainkan Junmi. Sena sudah menahan tangisnya sedari tadi.

Tak lama Soobin datang dan melompat ke laut untuk menyelamatkan Sena yang sudah mau pingsan tersebut.

Sena yang nyawanya tinggal setengah, melihat Soobin langsung memeluk lelaki itu dan menangis.
"Jangan nangis, gue gasuka. Gue pikir dia bakal nyelametin lo makanya gue biarin lo kek gini. Maafin gue ya telat, tau gitu gue aja yang bakal nyelametin lo." Ucap Soobin sambil memeluk Sena dan mengecup puncak kepala gadis itu.

"Soobin, don't leave me, please." Setalah mengatakan itu, Sena pingsan di pelukan Soobin.

Jimin datang dengan wajah paniknya setelah Yedam memberitahu Jimin bahwa Sena tenggelam. Junmi sudah di bawa ke rumah sakit menggunakan taksi.

"Adek gue dimana?" Tanya Jimin.

"Itu bang di pondokan." Ucap Yedam, Jimin berlari untuk memeluk adiknya tersebut.

"Senaaa gapapa? Banyak keminum air kan? Dingin ya dek? Maafin abang ya ga jagain kamu." Ucap Jimin sambil memeluk Sena, Sena terkekeh melihat abangnya sudah berkaca-kaca.

"Sena gapapa kok bang, cuma sekarang tenggorokan Sena sakit banget." Balas Sena.

"Bin, makasih ya uda nyelametin spesies Oreo berjalan ini." Soobin terkekeh.

"Gamasalah gue bang, tapi Soobin mau imbalan dong." Ucap Soobin sambil mengedepankan tanganya seperti orang meminta.

Wajah Jimin kembali datar,
"Mau apa lo?" Tanya Jimin tidak santai.

Soobin mempamerkan senyumanya.
"Restuin sama Sena dong bang." Seketika tawa Jimin meledak dan Sena memukul kepala Soobin.

"Yang bener ae lu njir, mau sama beginian. Yang ada bangkrut lo dimintain album sama lighstick mulu." Sena mengerucutkan bibirnya.

"Rela Soobin mah, asal si eneng seneng. Ya ga neng?" Ucap Soobin sambil menaik turunkan alisnya.

Jimin tertawa,
"Tanya dia aja, gue mah setuju-setuju ajasi. Eh miper, lo juga jones kan? Sama Soobin aja napa." Sena terdiam sejenak, dia memikirkan Guanlin yang belum move on dari Junmi. Sesak, itu lah yang Sena rasakan. Hei, bagaimana perasaan kalian saat kekasih kalian memilih menyelamatkan orang lain di saat kalian butuh pertolongan?

Soobin melihat Sena kembali murung segera mengacak rambut Sena.
"It's oke. Gue di sini." Ucap Soobin

" Ucap Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍄🍄🍄

First Love • Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang