So What¿

26.2K 3.5K 1.3K
                                    


Author

18:30

Teman-teman Jimin sudah pulang sedari tadi, yang tersisa hanya Soobin di rumah Jimin dan Sena.

Ting

Tong,

"DEK, BUKAIN DONGGG!" Teriak Jimin dari kamarnya.

Sena merengut,
"Bin, lo aja sana yang bukain." Suruh Sena pada Soobin yang lagi sibuk dengan kuacinya.

"Lo aja sana, ah. Gue sibuk ini." Sena mendengus lalu pergi membukakan pintu buat tamu.

Ceklek,

"Cari si- loh? Lo ngapain ke sini?" Tanya Sena pada Junmi.

"Latihan dramanya pindah ke rumah gue apa gimana nih? Kok cuma lo doang?" Tanya Sena, Junmi pun tak kalah kagetnya dengan Sena.

"Loh? Uda dateng? Ko ga ngomong?" Ucap Jimin menyerobot Sena. Sena terheran-heran.

"Ini ada apaan dah? Bang Jimin kenal sama Junmi?" Tanya Sena. Jimin tersenyum lain dengan Junmi.

"Ngobrol di dalem aja ah, gabaik di depan pintu kek gini." Jimin menarik kursi roda Junmi.

"Aku bisa sendiri, kak." Kata Junmi, Jimin hanya tersenyum sambil menggeleng.

"Udah, kamu duduk aja." Sena memandang dua cucu adam dan hawa dengan penasaran.

"Apaan si? Kok kenal abang gue? Mana aku-kamuan." Sewot Sena sambil mengikuti dia orang itu ke ruang tamu.

Soobin yang berada di ruang tamu pun menghentikan kegiatannya di karena kan menurutnya ada orang yang datang, pas Soobin menoleh betapa kagetnya dia melihat Jimin mendorong kursi roda Junmi.

"Loh? Bang Jimin kenal Junmi?" Jimin mengacuhkan Soobin.

Kejam bener qamu mas -Soobin.

"Sen, bikinin minum buat Junmi dong." Suruh Jimin yang duduk di atas sofa.

Sena menggeleng.
"Gamo, bikin ndiri aja kenapa? Dia bukan tamunya Sena." Jimin menatap sinis adeknya, Sena hanya memeletkan lidahnya.

"Bikin bentar kenapa? Buru." Suruh Jimin lagi.

"Bin, masuk kamar gue aja. Males di sini." Kata Sena, Soobin segera membereskan kuacinya.

"Gasopan banget si? Bikinin dulu sana. Ada tamu ini." Paksa Jimin. Sena menatap Junmi sinis, Junmi yang ditatap seperti itu hanya mampu menunduk.

"Gausah repot-repot kak, ntar aku ambil sendiri aja." Kata Junmi.

"Tuh, dia bisa jalan kok. Kenapa mesti diambilin." Sewot Sena.

"Heh! Mulut lo kok gitu? Bunda sama ayah gapernah ngajarin lo ngerendahin orang." Balas Jimin.

"Gaada yang ngerendahin bang, nyatanya emang dia bisa jalan. Bang, emang gaada cewe lain apa? Kenapa mesti dia si yang jadi pacar abang?" Jimin menatap Sena dengan pandangan tidak sukanya.

"Hak lo apaan? Kalo lo gasuka yauda, gue juga gaminta restu dari lo. Gue berhak dong milih siapa yang pantes buat gue." Sena tertawa.

"Pantas? Heh! Lo gapuas liat Guanlin mutusin gue? Cukup Guanlin aja yang lo ambil, tapi engga buat abang gue!" Soobin yang tadi hanya diam, segera menarik Sena, namun Sena menepis tangan Soobin.

"Sen, aku gapernah ambil Guanlin dari kamu. Dia yang ngelepas kamu, aku uda nyuruh dia buat balik ke kamu. Tapi dia gamau." Jimin dan Soobin hanya mengamati Sena dan Junmi yang perang mulut.

First Love • Choi SoobinWhere stories live. Discover now