Epiphany

28.1K 3.8K 1.1K
                                    

Votenya sayang:(
Komennya juga boleh:(

Author

Hyunsuk berlari sekencang mungkin hingga tiba di depan rumah yang di yakini-nya.

Hyunsuk mengetuk pintu tersebut, namun tak ada balasan dari sang pemilik, dengan modal nekat dia membuka pintu rumah tersebut.

"Bodoamat ah. Sen, gue minta maaf, gue ijin masuk rumah lo." Monolog Hyunsuk.

Hyunsuk menimbulkan kepalanya di balik pintu, tak lama kakinya pun mulai memasuki rumah tersebut.

"Hiks, gue takut." Hyunsik menoleh ke mana-mana untuk mencari asal suara itu, hingga pandangannya jatuh ke arah sofa.

Hyunsuk berlari kecil menghampiri perempuan itu, dia menghela nafas berat.
"Udah gue ingetin kan? Jangan pernah macem-macem sama Sena, gue tau kalo ujungnya bakal kek gini." Ucap Hyunsuk sambil melepas jaket yang dikenakannya.

"Hyunsuk, gue takut. Hiks," Junmi tak henti-hentinya menangis.

Hyunsuk memakaikan jaketnya di tubuh Junmi.
"Lo sih batu banget di kasih tau. Gue tau lo gamau kalo posisi lo di hati Guan diganti sama orang lain, tapi gaharus gini. Jimin aja emang masih kurang? Lo harusnya liat, gimana tulusnya Jimin ngadepin lo. Gue aja muak tau ga sih, sama sikap egois lo yang kek gini." Bukanya diam, Junmi makin menangis dibuatnya.

Hyunsuk menarik paksa agar Junmi keluar dari rumah Sena.
"Maaf kalo gue kasar, nyatanya perlakuan gue gaada apa-apanya dibandingkan perlakuan lo ke Sena." Junmi meringis merasakan sakit di pergelangan tanganya.

"Hyunsuk, sakit." Hyunsuk berhenti berjalan, lalu menoleh ke arah Junmi.

"Gue malu sat, punya keluarga yang kelakuanya gajauh beda dari iblis yang turun ke bumi. Balik aja sana ke habitat lo, gue mau laporin lo ke om Siwon biar tau rasa lo sekalian." Mata Junmi yang berair terbelalak.

"Suk, jangan laporin om Siwon, please. Gue takut, gue gamau." Ucap Junmi sambil menggerakkan lengan Hyunsuk.

"Derita lo, biar masuk RSJ lo sekalian." Hyunsuk menghempaskan tangan Junmi kemudian berlalu begitu saja.

***


Disisi lain dengan jam yang sama.

Soobin memandangi wajah Sena yang tak kunjung bangun.

Soobin mengarahkan tanganya untuk menyentuh permukaan wajah Sena.
"Bangun dong, gue bawa hadiah nih buat lo. Mau ga?" Tanya Soobin.

"Tapi, buka dulu matanya. Ntar, biar gue kasih liat hadiahnya." Sambungnya.

Tatapan sendu Soobin berhenti, tatkala pintu ruangan tersebut dibuka.

Terpampang lah wajah kedua orang tua Sena dan dua orang lagi mengekor di belakangnya.

Soobin menyeritkan keningnya,
"Papa sama mama kapan datengnya?" Tanya Soobin kepada ke dua orang tuanya.

"Kok kayanya Soobin gaseneng ya kalo papa ke sini?" Chanyeol terkekeh mendengar balasan temanya tersebut.

"Ya gak gitu, pah. Ya papa bisanya ngontek Soobin dulu kalo ga Soobin ya abang, tapi kok gaada hubungin sama sekali?" Ucap Soobin.

"Gatau nih papa sama mama kamu, katanya mau ngasih surprise." Ucap Chanyeol sambil menepuk pundak temanya.

Hemi hanya menggelengkan-gelenkan kepalanya.

"Udah ah, ini anak kamu kenapa bisa gini sih, mi?" Ucap Herin selaku mama Soobin.

First Love • Choi SoobinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt