Bukan Salah Cinta 1

131K 2.9K 212
                                    

Udah pada nungguin gak? Maapken yak...baru bisa nulis sekarang...dunia nyatanya lagi belibet dan butuh perhatian ekstra...
Ini aku kasih part awal...cerita baru dan benar benar fresh from my otak..hehehehe
Thank u buat dukungan readers tersayangku selama ini...
Lop yu pul....
Selamat membaca....

Aku bertemu dengan Om Fabian di parkiran sebuah mall. Dia menolongku yang nyaris menjadi korban penjambretan. Dia mengembalikan tasku dan mengantarku pulang karena masih syok dan ketakutan.

"Terima kasih ya Om Bian"
"Iya Dee...ini rumah kamu?"
"Iya...mau mampir Om?"
"Tidak usah...Om mau kembali ke kantor"

Aku mengangguk dan segera keluar lalu melambaikan tanganku saat mobil pajero hitam itu meninggalkan gerbang rumahku. Aku berlari dengan tergesa dan memanggil Oma Yessy.

"Oma!...Oma dimana?"

Kulihat Oma Yessy tengah membaca di taman belakang. Dengan tergesa aku mendudukkan diriku di kursi yang berhadapan dengan posisi Oma Yessy. Dia terkejut karena tahu tahu aku sudah duduk di hadapannya.

"Ya ampun Dee...kamu membuat Oma kaget!"
"Oma sih...Dee panggil panggil gak ada"

Oma Yessy meletakkan kaca mata baca dan bukunya di meja dan menatapku dengan lembut.

"Ada apa sayang?"
"Aku nyaris dijambret tadi Oma"
"Apa?!! Trus...kamu gimana? Ada yang luka?"

Oma langsung mendekatiku dan membalik balik badanku dihadapannya. Aku menggelengkan kepalaku dalam pelukannya membiarkan dia meredakan kepanikannya.

"Tadi ada Om ganteng menolongku Oma...namanya Fabian"
"Syukurlah...Oma bisa jantungan kalau kamu kenapa napa"

Aku mengusap punggung renta Oma Yessy sebelum mendudukkan lagi Oma Yessy di kursinya semula.

"Aku tidak apa apa Oma..."
"Lalu...siapa tadi? Orang yang menolongmu? Kamu sudah mengucapkan terima kasih?"
"Sudah...Om Fabian ganteng lho Oma...Dee suka"
"Ish...kamu masih kecil Dee sayang..."
"Aku sudah 19 tahun Oma...sudah kuliah"
"Iya...tapi bagi Oma kamu tetap masih kecil"

Aku merengut manja ke arah Oma Yessy yang hanya dibalas dengan kekehan gelinya. Yah...sejak kedua orang tuaku bercerai saat usiaku 12 tahun, Oma Yessy yang merawatku. Dia nenek dari pihak papaku yang mulai kecil memang sangat menyayangiku.

Dari cerita Oma Yessy, aku terlahir akibat pergaulan bebas kedua orang tuaku di masa muda. Papa dan mama menikah dan selalu bertengkar membuat aku tidak betah di rumah dan sering menginap di rumah Oma Yessy. Apalagi sejak Opa Tomy meninggal, Oma Yessy membawaku tinggal bersamanya dan melimpahiku kasih sayang yang tak pernah mama papaku berikan.

Orang tua mamaku, Oma Ana dan Opa Johny juga menyayangiku, tapi mereka ada di luar negeri jadi aku jarang bersama mereka. Sesekali  aku berlibur dan kehadiranku selalu diterima dengan senang hati.

Saat usiaku 12 tahun kedua orang tuaku bercerai dan memulai hidup baru mereka tanpa membawaku serta. Aku tak memusingkan hal itu karena dari pertengkaran pertengkaran mereka aku tahu kalau mereka hanya menganggapku kesalahan dan mereka tak menginginkanku.

Oma Yessy melimpahiku kasih sayang membuat aku manjadi sosok gadis yang agak manja. Tapi kemanjaanku hanya dalam hal meminta perhatian dan kasih sayang saja. Aku diajari untuk mengurus keperluanku sendiri  terutama memasak. Dari Oma Yessy lah aku bisa memasak berbagai menu masakan.

My Another Short StoriesTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon