31. Plot Twis paling Gila dalam Hidupnya

252 25 12
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Dia tidak bersalah."

Terkejut. Jihoon yang berada di sebelah Suzy langsung menoleh mendengar perkataan si perempuan.

"Jihoon tidak bersalah untuk kematian adikku." Suzy memperjelas kalimatnya. "Semua yang sudah ia katakan tadi adalah benar. Meskipun aku sangat membenci bocah ini, namun aku ingin dia bebas, dia tidak bersalah."

Kedua polisi mengangguk menyetujui.

Sebenarnya perkataan Suzy tidak mempengaruhi jalan pikir dan penyelidikan polisi. Mereka memang sudah ingin menyatakan Jihoon bukanlah penyebab kematian Jinyoung. Matinya Jinyoung adalah murni bunuh diri karena dendam di hati, dendam yang menumpuk, dirabuk, dan dirawat dengan baik oleh si pemilik. Tidak ada yang salah selain Jinyoung sendiri. Tidak ada yang bodoh selain Jinyoung sendiri.




Ketiganya; Guanlin, Jihoon, dan Suzy berjalan keluar dari kantor polisi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketiganya; Guanlin, Jihoon, dan Suzy berjalan keluar dari kantor polisi. Langkah mereka sama lemahnya akibat kehilangan salah seorang yang mereka miliki dan sayangi. Namun isi pikiran mereka bercabang, bercampur antara sedih, bingung, marah, dan kecewa.

Diantara hiruk-pikuk kendaraan bermotor disertai derap kaki, Suzy membuka suara.

"Guanlin, bisa kau tinggalkan aku dan Jihoon sendirian? Aku ingin bicara dengan bocah ini empat mata."

"Ah. Baiklah. Aku pamit dulu. Hubungi aku ya kak, saat pemakaman Jinyoung." Guanlin membungkuk, lalu berjalan pergi meninggalkan dua makhluk di hadapannya.

Huhh

Suasana jadi semakin dingin untuk Jihoon. Dingin membelai permukaan kulitnya yang bahkan sudah terbungkus mantel. Telapak tangannya mendingin seperti orang yang hampir mati.


"Jihoon... beberapa tahun yang lalu aku sudah kerap mengatakan padamu agar tidak bertemu Jinyoung lagi, kan?" Suzy bertanya tanpa menghadap Jihoon. Ia memilih menatap jauh langit malam yang sekelam hati berkabungnya.

"Maaf, kak." Hanya itu yang Jihoon jawab.

"Jinyoung memang berbeda." Suzy masih menatap langit.

GOING CRAZY •bjy pjh•✔Where stories live. Discover now