32. Seorang Pembohong

207 25 0
                                    

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


"Terima kasih."

Jihoon-pun keluar dari taxi dan membuka pagar hingga menimbulkan sedikit suara--biasa, pagar tua. Kemudian melepaskan sepatu dan menaruhnya di rak sebelum masuk rumah.

Rumah yang sepi karena sekarang Paman cerianya itu baru saja pergi kerja kembali setelah tadi ikut mengantar Jihoon.

Ngomong-ngomong, Jihoon benar-benar patuh pada perintah Suzy. Ia sangat berusaha untuk tidak pernah memunculkan batang hidungnya barang se-inci-pun di hadapan keluarga Bae yang lagi. Ia sadar bahwa kehadirannya bagai membuat luka parah semakin menganga bahkan infeksi. Jihoon ingin mereka hidup tenang dan bahagia mulai sekarang.

Karena itu, ia bersembunyi sampai semua orang pergi meninggalkan pemakaman Jinyoung, dengan sabar dan banyak tissue di kantongnya. Di sampingnya ada Chanyeol yang menemani. Namun ketika tiga puluh menit sudah berlau, Jihoon meminta si Paman agar meninggalkannya saja dan pergi bekerja. Meskipun Chanyeol awalnya menolak karena khawatir, namun Jihoon adalah sosok yang keras kepala dan ada benarnya.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati ya. Nanti pulang naik taxi saja."

Jihoon mengangguk. Lalu kembali menunggu dan sembunyi hingga sekujur kaki nya terasa kram. Tidak apa-apa, asalkan Jihoon bisa datang ke pemakaman sahabatnya tanpa melukai perasaan siapapun lagi.



Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Sudah tiga jam kepulangannya dari makam Jinyoung. Yang Jihoon rasakan adalah perutnya yang keroncongan karena belum diisi sejak pagi. Jihoon butuh makan, atau paling tidak bahan makanan. Jadi dengan memakai coat panjang dan mengantongi dompet, ia berjalan ke mini market dekat rumahnya dan membeli apa-apa yang dibutuhkan.

Di perjalanan pulang dengan menenteng dua kantong plastik penuh berisi daging dan makanan cepat saji, Jihoon jadi teringat sesuatu. Beberapa hari yang lalu, tidak lama, Jihoon juga begini. Bersemangat membawa kantong plastik berisi jajanan untuknya dan sahabat baiknya. Siapa lagi kalau bukan Bae Jinyoung. Mereka makan bersama dan yiba-tiba Jihoon mengantuk. Lalu saat membuka mata, ia sudah dalam keadaan diikat oleh Jinyoung sendiri. Lalu si sahabat mulai memain-mainkan pistol, dan---

GOING CRAZY •bjy pjh•✔Where stories live. Discover now