4

19.3K 1.8K 90
                                    

Hallooooo fams 😚😚😚

Aku yakin ga ada yg kangen ma aku karna tiap hari ketemu (disini) 🙄😫

Mungkin lebih baik aku up sekali se abad aja biar banyak yg kangen gituuu 🙈🙈🙈

Www ga, becanda, yuk lah lanjutin aja baca ni cerita, maap dikit, otak dan tangan ku lelah, ga ada yg mau pijitin 😫😫😫

Selamat membaca~

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

“Selamat pagi J”

Aku tersenyum mendapati Lisa yang telah duduk dengan cengiran lebarnya, menarik gadis alien itu dalam pelukan ku. Ini sudah lewat 2 hari sejak kejadian itu, dan selama itu pula Lisa tertidur dengan lelapnya, membuat ku khawatir saja. Sekarang wajahnya terlihat lebih cerah, aku dapat melihat cahaya terang pada kristal itu yang berarti tenaga gadis ini sudah terisi kembali.

“bagaimana perasaan mu?” tanyaku

“lapar”

Aku terkekeh mendengar jawabannya, yah maklumi saja karna Lisa memang baru mengenal beberapa kata.

“baiklah tunggu disini, aku akan menyiapkan makanan untuk mu”

Aku berjalan ke arah dapur setelah menerima anggukan dari Lisa, menyiapkan banyak makanan untuk nya yang ku pikir akan sangat kelaparan, mengingat sudah 2 hari dia tak makan apa-apa karna pingsan.

Setelah 20 menit berlalu, aku pun membawa nampan berisi berbagai macam makanan ke dalam kamar dimana gadis itu berada. Terkekeh geli saat melihat Kuma yang sedang bermanja-manja dalam pelukan Lisa.

“kuma, come here boy, jangan ganggu Lisa dulu oke?”

Seakan mengerti, Kuma turun dari ranjang, berlari kecil keluar kamar menuju ruang tamu. Meninggalkan ku dan Lisa yang sedang menatap polos pada nampan yang sedang ku bawa.

“ayo makan” ujarku menyuapi nya, ntahlah rasanya aku ingin saja menyuapi bayi besar ini

“apa enak?”

“um enak”

“makan yang banyak oke?”

“oke”

Aku mencubit gemas hidung gadis ini, tingkah nya selalu sukses membuat ku tertawa.

Drrr drrr drrr

Getaran ponsel itu membuat ku menghentikan acara menyuapi Lisa, mengisyaratkannya untuk melanjutkan makannya sendiri. Ku ambil ponsel yang terletak di atas nakas, menaikkan sebelah alisku heran saat nomor tak ku kenal terpampang disana.

“hallo?”

“jennie?”

“umm jisoo eonni?”

“ya jen, ini aku”

“ada apa? Tumben menelpon” yah tak biasanya jisoo menelpon ku, apalagi dengan telpon kantornya, biasanya juga langsung menghampiri ku

“lagi dimana?”

“di apartemen, kenapa?”

“sendiri?”

“bersama teman ku, kenapa?”

“ah tidak, aku mau mampir”

“sekarang?”

“ya, apa kau keberatan?”

“tidak, baiklah sampai jumpa” tuuut tuuut

Aku menutup telpon sepihak, memikirkan apa yang harus ku katakan dan kulakukan sekarang. Jisoo eonni orang yang cerdas tentu saja, aku takut jika nanti dia curiga pada Lisa.

luz sin gravedad 《JenLisa》Where stories live. Discover now