8

15K 1.4K 285
                                    

Malem fams, maapkan aku belum bisa lanjutin Lies, ngestuck kampreeet 😂😂😂
Ada yg bisa bantu sini? 🤣🤣🤣

Yep mari lanjut~

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Jauh di luar angkasa sana, disebuah planet yang berjarak rata-rata 225 juta km dari bumi, planet berwarna merah yang dikenal dengan nama mars, terdapat sebuah peradaban yang luput dan tak pernah terjamah oleh manusia. Disuatu tempat di planet itu tersembunyi bangunan-bangunan menakjubkan dengan teknologi yang terlihat sangat maju melebihi apa yang ada di bumi. Disebuah bangunan raksasa dan megah terlihat banyaknya makhluk yang dikenal dengan nama alien sedang sibuk dengan benda-benda raksasa dan transparan yang menyerupai sebuah komputer. Tak ada senyum di wajah mereka yang sedang serius mengamati sesuatu dari teknologi canggih itu, mencari-cari seseorang yang merupakan bungsu dikerajaan mereka yang telah hilang hampir 2 minggu waktu mars. (kira-kira 1 hari mars itu lebih lama 40 menit dari 1 hari di bumi -info:wikipedia)

Oke fams dari sini aku akan make bahasa kita yes, ga mungkin kan y aku pake bahasa planet yg aku sendiri ga tau, ya kali kalian mau nafsirin sendiri percakapan mereka yg hanya berisi @#$%^&* , ga mungkin kn? Kl aku sih seneng2 aja ngasih satu chapter full dgn simbol2 itu, ga cape mikir. Lol 🤣🤣🤣

“Apa sudah ketemu?” suara halus itu membuat gadis yang sedang mengamati benda besar itu mengalihkan atensinya

“Ya jejak terakhir nya di planet biru itu, kemungkinan jatuhnya disuatu tempat di pulau ini” jawabnya

“Pastikan tempatnya Irene, aku cemas dengan keadaan lice, ini sudah 2 minggu sejak kepergiannya dan dia tak memberi kabar sekali pun pada kita.” Ucapnya menggigit gemas jempolnya.

Menghela nafas pelan, gadis yang dipanggil Irene itu kembali mengalihkan atensinya pada komputer transparan itu. “aku sedang mencarinya Rosie.”

Rosie mengusap kasar wajahnya, mengikuti arah pandangan Irene. “Aku takut terjadi sesuatu pada adik kecil kita itu, lice tak pernah sekali pun tak mengabari kita keadaannya setiap dia pergi menjelajah”

“Aku tau, tenang lah, aku sedang mencari jejak kristalnya.”

“Aku takut dia dijadikan bahan eksperimen oleh makhluk bumi yang selama ini mencari-cari keberadaan kita.” Cemas gadis itu

“Jangan berpikir buruk Rosie, aku yakin Lice bisa menjaga dirinya, kekuatan dan teknologi kita melebihi makhluk planet itu.” decak gemas Irene

“Bukan kau saja yang cemas, aku dan semua orang juga mencemaskan keadaan Lice” batin irene

Back to bumi

Jennie POV

“Bagaimana mungkin kau bisa berakhir di tempat seperti ini Jen?”

Aku menatap gadis yang sedang berdiri berkacak pinggang di depan ku. Kang seulgi, seorang detektif yang telah menjadi sahabat ku sejak sekolah dasar. Menundukkan kepala, aku mulai terisak memikirkan hal buruk yang sedang menghampiri ku.

“Katakan jen, kau bisa mempercayai ku” ujarnya mencengkram bahu ku

“kau tak akan percaya seul, aku yakin kau juga akan menganggap aku gila jika ku katakan” gumamku menggelengkan kepala

Berdecak sebal, seulgi mengeratkan cengkraman tangannya di bahu ku, membuat ku sedikit meringis. “Kau tak percaya pada ku? Seriously jen? Kau pikir sudah berapa lama kita bersama sampai tak percaya pada ku?”

luz sin gravedad 《JenLisa》Where stories live. Discover now