11

4.1K 824 95
                                    

Yujin kesal.

Oknum Kim Doyoung memang benar-benar sesuatu ya. Padahal Yujin sudah memancingnya, tapi Doyoung malah berkata seakan dirinya mendukung Haruto.

Pengecut.

"Kim Brengsek Doyoung, kalo lo suka sama orang tuh perjuangin! Ish, bikin sebel aja." Yujin masih uring-uringan pasal Doyoung di sekolah tadi.

Yujin mengeratkan pelukannya pada boneka berbentuk wajah Hello Kitty itu. Seandainya boneka itu adalah Doyoung, maka sudah dapat dipastikan bonekanya tak berbentuk lagi.

tok tok tok

Yujin terperanjat kecil kala pintu kamarnya yang sengaja tidak ditutup itu diketuk. "Dek, dicariin temen cowok lo tuh," ujar Seongwoo di depan pintu.

Gadis itu menatap abangnya. "Siapa?"

"Doyoung lah, siapa lagi? Emang lo punya temen cowok selain dia?" sahut Seongwoo.

"Suruh pulang aja, bilang Yujinnya lagi gak enak badan." Yujin mengalihkan pandangannya dari Seongwoo.

Seongwoo bisa melihat dengan jelas rasa kesal dari raut wajah adik perempuannya itu. "Kenapa? Berantem lo sama dia?"

"Enggak ih, jangan sok tau. Adek lagi gak mood, daripada nanti adek marahin Doyoungnya," kata Yujin.

"Dih, gak mood konon." Entah darimana datangnya, Doyoung tiba-tiba sudah berdiri di samping Seongwoo.

"Ayo buru jalan sama gua, ntar mood lo dijamin jadi baik lagi. Asal lo tau, gua ini moodmaker profesional," kata Doyoung.

Yjin mendelik. "Apaan? Moodbreaker lo tuh yang ada."

"Dih gak percayaan. Buru pake sweater lu, gas jalan sama gua. Kita keliling kota ntar mampir ke menara," ajak Doyoung tak mau kalah.

"Buru sana ikut Doyoung, daripada lo ngomong sendiri di kamar kayak tadi," ujar Deongwoo.

Yujin melotot. "Ih, abang nguping ya?!"

"Bukan nguping, tapi emang kedengeran. Salah sendiri lo ngomong keras banget suaranya. Ini nih mumpung ada orangnya, bicarain sekalian sampe tuntas."

Doyoung tersenyum miring. "Yujin bilang apa, Bang, emangnya?" tanyanya dengan antusias.

Yujin buru-buru bangkit lalu melempar Seongwoo dengan bantal Hello Kitty miliknya.

"ABANG GAK USAH EMBERRRR!!!!" teriaknya nyaring. Seongwoo langsung kabur meninggalkan Doyoung dan Yujin.

Doyoung masih tertawa melihat tingkah Yujin, beneran gak ada cewek-ceweknya sama sekali.

"Lu ngomongin apa emang? Kangen sama gua ya?"

Yujin memutar bola matanya malas. "Ngaco lo."

"Udah ih, jangan marah mulu. Ntar cepet tua lu. Mending kita walking walking muter muter city biar kita happy."

"Pergi lo sana," kata Yujin.

Doyoung cemberut. "Diajak seneng seneng malah diusir. Ya udah kalo git-"

"Bodoh. Gue mau ganti baju, lo pergi dulu," jelas Yujin, Doyoung langsung menunjukkan cengirannya.

"Asiap. Ditunggu di ruang tamu ya, Tuan Puteri. Puteri Kodok maksudnya," ujar Doyoung lalu ia pergi ke ruang tamu.

Yujin menggelengkan kepala sambil senyum tipis. Emang ya, dari dulu cuma Doyoung yang bisa segila ini.

Setelah Yujin ganti baju, cewek itu sama Doyoung langsung muterin kota ditemenin motor kesayangan Doyoung yang selalu dibuat bonceng cewek cakep.

Yujin salah satunya.

"Mau kemana nih kita, Doy?" tanya Yujin agak teriak soalnya takut gak kedengeran.

"Muter muter aja dulu. Ntar kalo laper cari makan, haus cari minum, capek istirahat di tengah jalan."

Yujin langsung memukul Doyoung. "Gila lo, istirahat di tengah jalan ya auto ditabrak lah goblok."

Doyoung menunjukkan cengiran. "Iya juga ya. Maksud gue ntar di tengah perjalanan istirahat dulu gitu."

Yujin tertawa.

Setelah muter muter selama kurang lebih 20 menit tanpa punya tujuan yang jelas, Yujin akhirnya buka suara lagi.

"Doy, cari jagung bakar aja yuk. Daripada muter muter gak jelas gini."

Doyoung membalas, "Jagung bakar deket rumah Taekhyeon enak tuh."

"Ayoook. Nanti kalo haus tinggal mampir rumah Taekhyeon aja minta minum," ujar Yujin menanggapi.

"GASSSS."

?ereka berdua akhirnya memutuskan untuk membeli jagung bakar.

"Bu, ini jagungnya biar saya yang bakar aja," kata Doyoung ke Ibu yang berjualan.

"Oke, Mas. Nanti tinggal di kipasin sama di bolak balik aja sih, biar saya aja yang ngolesin bumbu," kata si Ibunya.

"Hehehe siap, Bu," kata Doyoung. Cowok itu langsung nyamperin Yujin yang lagi duduk sambil bengong.

"Jin, sini woi bantuin gua bakar jagungnya."

Yujin tersentak. "Lah yang jual gak ada emang? Kok lo yang bakar jagungnya?"

"Belom pernah bakar jagung kan lu? Sini dah gua kasih tau tutorial membakar jagung oleh pembakar jagung profesional."

Yujin memutar bola matanya. "Bacot bacot bacooooot."

Yujin berdiri kemudian nyamperin Doyoung, sementara cowok itu ambil jagung ke ibunya yang jual. Tiba-tiba mata Yujin nangkep dua orang yang gak asing.

"Loh?"

Yujin masih ngeliatin mereka. Yang dari awalnya ketawa bareng jadi saling rangkulan. Yujin jadi bingung.

Gak lama kemudian Doyoung dateng. "Yujin, jagungnya udah nih tinggal dibakar."

Yujin masih terdiam. Doyoung kesal karena dicuekin. Setelah itu Doyoung langsung menepuk pundak Yujin, membuat cewek itu terkejut.

"Ngagetin banget lo, Kunyuk."

"Lagian lu, daritadi dipanggil kaga nyaut nyaut. Kalo kemasukan kan takut gua."

Yujin memukul pelan doyoung. "Enak aja"

"Ngeliatin apaan sih lu?"

Yujin menunjuk apa yang membebani pikirannya saat ini. "Coba deh lo liat. Itu Haruto sama Wonyoung, kan? Mata gue gak salah kan?"

Mampus.

°°°°

tom and jerry | doyoung yujin ✔Where stories live. Discover now