19

4.1K 744 55
                                    

Karena membaca chat dari Doyoung barusan, Wonyoung menolak untuk pulang. Gadis itu mau membantu Yujin mempersiapkan bisa dibilang kencan Yujin dengan Doyoung.

"Won, udah lo pulang aja deh mendingan," sahut Yujin menolak untuk turun dari kasur. Sedangkan Wonyoung sudah menarik-narik gadis itu ke meja rias.

"Gue pakein liptint aja deh, tipis kok. Masa mau ketemu doi gak pake apa-apa sih, Jin? Yang elit dikit dong," katanya terus memaksa.

"Dih, apa sih. Orang biasanya juga gue gak pake liptint. Pake lipbalm udah cukup kali," kata Yujin membela diri.

Wonyoung menggeleng. "Big no ya, Yujin. lo tuh harus sekali-kali dandan, biar si Doyoung juga ngeliat lo kayak cewek."

"Kan gue emang cewek!" pekik Yujin tak terima dengan ucapan Wonyoung yang seakan-akan menyudutkan dirinya.

"Ih, maksud gue bukan gitu, Jin. Perhatiin aja deh, selama ini tuh Doyoung nganggep lo sebagai cewek atau gak? Lo tuh harus tunjukin biar dia bisa nyadar," kata Wonyoung.

"Nih, bersihin dulu muka lo. Gue pilihin baju buat lo. No protes ya, Sayang." Wonyoung memberikan satu kapas yang sudah dibasahi dengan pembersih muka dan mulai mencari-cari baju Yujin di lemari.

"Yujin beneran baju-baju lo cuma ini?" Wonyoung terkejut setelah melihat isi lemari Yujin yang isinya hanya kaos, cardigan, hoodie, celana training dan jeans. tidak ada short dress atau baju lain yang cocok untuk berkencan.

"Masa lo mau jalan sama doi pake kaos sih, Jin?"

Yujin menanggapi dengan santai, "Lah? emang kenapa? Biasanya juga gue kalo jalan sama si Kunyuk cuma pake kaos sama cardigan terus celana training."

"Big no! Harus perfect dong, Sayang," kata Wonyoung tak mau kalah.

"Won, gue gak mau jadi orang lain di depan orang yang gue suka. Rasanya kayak nipu dia sama diri sendiri. Gue mau dia liat semua kekurangan gue, kalo dia bisa terima ya berarti he's the one," jelas Yujin membuat Wonyoung diam menganga.

"Huhu Yujin udah gede ya sekarang. Udah bisa mikir sejauh itu," kata Wonyoung terharu seraya berpura-pura mengusap air matanya.

Gadis itu melanjutkan, "Tapi, tetep gue bantu pilihin baju buat lo. Gue mau jadi temen yang berguna buat hubungan percintaan lo. Selama ini lo terus yang bantuin gue masalah percintaan."

"Ini ya, Jin?" kata Wonyoung sambil menunjukkan baju untuk Yujin. Yujin yang sedang membersihkan wajah itu menoleh sekilas lalu mengangguk.

"Okay, sini gue pakein liptint." Wonyoung kembali terlihat antusias dan memakaikan liptint warna coral yang diombre dengan warna pink pada bibir Yujin.

"Nah, gini gak keliatan menor tapi bibir lo gak keliatan pucet juga," sahut Wonyoung terlihat bangga dengan hasilnya.

"Oke, makasih banyak Wonyoungku sayang," ujar Yujin gemas sambil memeluk Wonyoung.

"Gue ganti baju dulu. Nanti kabarin kalo Doyoung udah sampe."

"Oke. Siap, Bu Bos."

Yujin berganti baju di kamar mandi sedangkan Wonyoung menonton televisi sambil sesekali melirik ponsel Yujin, kalau saja ada chat masuk dari Doyoung.

ting!

Doyoung:
Gue dah di bawah pohon mangga

"Yujiiiinnn, Doyoung udah di bawah pohon mangga." Wonyoung berteriak agar Yujin yang berada di dalam kamar mandi bisa mendengarnya.

"Okeee suruh tungguin gue bentar."

Yujin:
Tunggu bentar
Btw, goodluck ya bos
-by Wonyoung :))

Doyoung:
Wkwkwk okeee
Gua mau confess ke dia malem ini
Kaga betah gua ngumpetin mulu

Yujin:
Pasti berhasil lo doy udah
Langsung gue hapus ya chatnya

Doyoung:
Oke

Wonyoung langsung menghapus chat antara dirinya dengan Doyoung sebelum Yujin datang dan mengambil ponselnya kembali.

Tak lama kemudian, Yujin keluar dari kamar mandi. sudah berpakaian rapi dan wangi.

"Selamat bersenang-senang, Kawan. Ditunggu kabar baiknya," sorak Wonyoung ketika Yujin keluar dari kamarnya untuk menghampiri Doyoung.

Dan di sana di bawah pohon mangga, sudah ada Doyoung yang memainkan ponselnya diatas motor.

"Nunggu lama ya lo? Sorry tadi kelamaan, ribet milih baju soalnya," kata Yujin.

Doyoung hanya tersenyum. "Santai. Lagian gua nunggu lama kebayar juga, bisa liat lu cantik kayak gini."

"Dih? Kesambet apaan dah lo, tiba-tiba muji gue?" tanya Yujin sambil tertawa remeh, "ayo buruan keburu kemaleman."

Yujin memakai helm miliknya kemudian naik ke jok belakang motor Doyoung. Setelah memastikan Yujin sudah duduk dengan nyaman, barulah Doyoung melajukan motornya.

Motor Doyoung akhirnya berhenti di depan sebuah salon. Membuat Yujin jadi mengernyitkan keningnya saat turun dari motor dan melepas helmnya.

"Kok ke salon?" tanya Yujin.

Doyoung tersenyum. "Bukan salonnya. Tapi rooftopnya, Jin."

"Oh," balas Yujin seadanya. Gadis itu lalu mengekori Doyoung yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Ternyata di sebelah salon itu ada sebuah tangga yang cukup sempit dan gelap. Tangga itu menghubungkan antara lantai paling bawah dan rooftop.

"Gila, Doy. Keren banget." Yujin hanya bisa terkagum setelah melihat keadaan di rooftop.

Dari sini Yujin sudah bisa melihat kondisi kota dari atas. Dan melihat bulan dengan jelas, tanpa tertutup pepohonan.

"Jin," panggil Doyoung sambil mengacungkan ponselnya, berniat memotret Yujin. Gadis bersurai pendek itu pun segera tersenyum manis dan bergaya.

Yujin lalu duduk di salah satu bangku yang disediakan disana. Doyoung ikut duduk di sebelahnya.

"Jin."

Yujin yang sedang menatap pemandangan langsung menoleh ke Doyoung. "Hm? Kenapa?"

"Gua mau ngomong sesuatu boleh?"

°°°

hiya mau ngomong apaan law

cie berkencun di rooftop cie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

cie berkencun di rooftop cie

tom and jerry | doyoung yujin ✔Where stories live. Discover now