bonchap-1

6.2K 780 64
                                    

Kalau orang pada umumnya kencan di mall untuk nonton film atau belanja, maka berbeda dengan Doyoung dan Yujin yang memilih masuk ke timezone dan bermain dance-dance revolution.

"Ahahahah masih jagoan gua, Jin," kata Doyoung tertawa puas saat melihat raut wajah Yujin yang murung karena kalah.

"Alah itu mah elo lagi hoki aja. Liat aja lain kali kalo main lagi gue yang menang," ujar gadis itu penuh semangat.

Doyoung merangkul gadisnya menuju ke street basketball. Keduanya mencoba memasukkan bola basket ke dalam keranjang sebanyak-banyaknya sebelum waktu habis.

"Yes! Gue menang!" ujar Yujin mengepalkan tangannya sambil melompat kecil kegirangan.

"Ah, ini mah permainan gak jelas. Main itu aja kuy, Jin." Doyoung kembali merangkul Yujin menuju ke virtual rabbids, dilanjutkan ke bumper cars dan kembali lagi bermain dance-dance revolution.

"Aduh gila, capek banget." Yujin mengatur napasnya. Gadis itu baru saja bermain dance-dance revolution enam kali bersama Doyoung.

"Mau beli makan sekalian minum gak, yang?" Yujin menoleh terperanjat kecil mendengar Doyoung memanggilnya 'yang' untuk pertama kalinya.

"Mau lah. Gue haus banget ini gila. Mau minum air segalon," keluh Yujin yang dibalas tawa Doyoung.

"Di seberang mall ada warteg, situ makanannya enak-enak kata Jeongwoo," ujar Doyoung. mata Yujin jadi berbinar.

"Boleh boleh. Ayok gas." Gadis itu berjalan di depan mendahului Doyoung yang berjalan menyusul.

Di sinilah mereka berdua sekarang. Di warteg yang letaknya tepat di seberang mall. Mereka akhirnya kenyang dengan sepiring nasi dengan lauk ayam dan sayur bayam ditambah dua gelas es teh yang menghilangkan rasa haus.

Mereka berdua kembali ke mall karena mobil Doyoung masih berada di parkiran mall. Selama perjalanan ke rumah Yujin, lagu You're the reason milik Intersection terputar.

"You're the reason why i'm who i am today~" Yujin mulai bersenandung.

Doyoung ikut menyanyikan lirik selanjutnya, "You're the reason why i'll never be the same~"

Kemudian lagu berganti menjadi Tolong milik Budi Doremi.

"Gua dulu aslinya mau nyanyiin lagu ini waktu nembak lu, tapi gak jadi," cerita Doyoung.

Yujin menaikkan kedua alisnya. "Hm? Kenapa gak jadi?"

"Rahasia," balas Doyoung tersenyum nakal, "sun dulu baru dikasih tau."

Yujin melotot. "Masih kecil!" tolak gadis itu sambil memukul keras bahu Doyoung. untungnya sih, waktu itu mobil berhenti karena lampu merah.

Doyoung tertawa gemas melihat reaksi Yujin. Padahal Doyoung hanya menggoda gadis itu. Lagipula, Doyoung juga tidak suka gaya pacaran yang terlalu banyak skinship.

Paling cuma bergandengan tangan, rangkulan atau pelukan biasa. Bukan gaya pacaran ala orang dewasa.

"Makasih buat hari ini, Dodoy. Ati-ati di jalan ya," kata Yujin riang. Gadis itu lalu keluar dari mobil Doyoung dan masuk ke dalam rumahnya.

Gadis itu melebarkan matanya kala Doyoung ikut keluar dari mobil dan hendak ikut masuk ke rumah.

"Mau ngapain?" Yujin terlihat bingung.

Doyoung terlihat sama bingungnya. "Ya mampir lah? Bang Seongwoo mana?"

Pemuda itu lalu masuk dengan watadosnya ke rumah Yujin seperti biasa. Yujin berjalan menuju ke kamarnya. Sedangkan Doyoung duduk di sofa sambil menonton acara gosip di tv.

Tak lama kemudian, Yujin keluar dengan memakai baju yang lebih santai. Rambutnya dijepit asal-asalan dengan jedai.

"Abangsat ada kelas dadakan katanya," ujar Yujin membuka kulkas, mengambil beberapa makanan ringan lalu duduk di samping Doyoung sambil nyemil.

Doyoung melirik ke arah Yujin, tangannya ikut mengambil makanan ringan yang dibawa Yujin.

"Dih, gak nyangka gue tontonan lo yang kayak ginian," ujar Yujin saat Doyoung mengganti channel tv. sekarang mereka menonton sinema 'azab'.

"Ya terus gua harus nonton berita politik gitu?" Doyoung mendelik kasar.

"Nonton film aja mau gak?" tawar Yujin sambil berdiri kemudian tanpa mendengar jawaban dari Doyoung, gadis itu mendekat ke arah tv dan mengambil satu rak berisi kaset film.

"Mau nonton Spiderman dong, Jin," kata pemuda itu semangat.

"Yang mana?" Yujin menyodorkan tiga kaset serial spiderman yang ia punya.

"Yang Homecoming gapapa dah," balas Doyoung yang dibalas anggukan Yujin. Gadis itu lalu menyetel kaset Spiderman dan film pun dimulai.































"Jin, itu mobil siapa di de-"

Seongwoo menggelengkan kepalanya ketika melihat sang adik tengah tertidur dengan pulas. Di sampingnya ada Doyoung yang juga sama pulasnya. Lengan Doyoung digunakan sebagai bantalan untuk kepala Yujin.

"Buset ini anak ditinggal bentar udah liar aja," ucap Seongwoo.

Tapi, pada akhirnya seongwoo membiarkan adiknya. Pria itu mandi dan mulai memasak untuk makan malam.

Barulah saat makan malam sudah siap dengan rapi di meja makan, Doyoung dan Yujin langsung bangun karena mencium aroma makanan.

Seongwoo terkikik geli. Kalau Doyoung sedang ada di rumah begini rasanya seperti Seongwoo sedang mengurusi dua Yujin.

"Mandi dulu lo berdua buset. Ntar ilernya tumpah ke makanan," kata Deongwoo pada Yujin dan Foyoung yang sudah duduk rapi di kursi.

"Mon maap ni, Bang. Gua sih gak pernah ngiler kalo tidur," sahut Doyoung.

Yujin mengangguk setuju. "Iya, gue juga sama."

"Cuci muka aja dulu dah kalo gak mau mandi. Biar seger itu muka abis bangun tidur."

Yujin menuju ke kamar mandi disusul dengan Doyoung. Tak perlu waktu lama bagi Seongwoo untuk mendengar suara pekikan Yujin dan suara tertawa Doyoung.

Keduanya keluar dari kamar mandi dengan baju yang basah kuyup membuat Seongwoo mengumpat dalam hati. Mau tak mau mereka pun mengganti baju mereka. Seongwoo akhirnya meminjamkan bajunya pada Doyoung.

Barulah akhirnya pada jam setengah delapan malam mereka baru makan malam.

°°°

tom and jerry | doyoung yujin ✔Where stories live. Discover now