10

667 49 39
                                    

.
.
.
.
KUROKO NO BASKET
FANFICTION

SLINCE OF LIFE
THE NEW GENERATION OF MIRACLES

GENERASI KEAJAIBAN YANG BARU

BY

PRILLA279

Chapter 10
I Have Nothing On My Hand
.
.
.
.

"Hey...sejak kapan dia jadi babu di sini?" Tanya Kaito pada Saki.

"Entahlah. Tidak jelas dia darimana tapi sudah bekerja jadi babu. Tak digaji pula. Pengen deh bawa orang ini jadiin babu di rumah." Saki menjawab sambil memegangi dagunya.

"Murasame!!! Ambilin tai ti donk!!" Terdengar teriakan dari pojokan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Hiromi yang sedang duduk dengan Tetsuna berdiri di sampingnya sambil bawa-bawa dokumen.

"Ckk!!! Bentar Bujank!!!" Teriak si gadis bernama Murasame yang tidak sadar dijadikan babu itu.

Murasame sedang mijetin kepalanya Shinozuke. Shinozuke keenakan sendiri dan memenjamkan matanya. Dalam posisi bermeditasi. Dia berpikir dalam hati, kalau udah gede cari istri tukang pijet deh.

Sudut bibir Kaito berkedut melihat itu. Ini bocah ngapain sih sebenernya? Mau aja dijadiin babu.

Beberapa saat kemudian, Murasame beneran datang ke tempat Hiromi dengan tai ti.

Kaito berpikir, antara pengen nangis atau ngakak. Sumpah ini cewe hidupnya ngenes banget. Keknya dia gak nyadar lagi dijadiin babu sama orang yang lebih muda dari dia. Abaikan Hiromi, maksudnya dia mau aja mijetin kepalanya Shinozuke, beliin(pake uangnya Murasame) Ayase maibo, ngipas-ngipasin Ryouki yang lagi kegerahan, buatin tugasnya Tetsuna, bahkan ngerapiin gym abis latihan.

Mau diakui saja, kerjanya Murasame itu bagus. Meskipun dia menggerutu sendiri, tapi dia tetap mengerjakan tugas yang sebenernya bukan tugasnya dengan baik, rapi, rajin, terampil dan gembira*gakjugasih. Dan itupun tanpa digaji.

Dia bagaikan OSIS yang datang paling awal pulang paling lambat.

Kaito cuma mendesah dan terbesit sebuah ide cemerlang dalam benaknya...

"Mbak Murasame!!! Beliin Tai ti juga donk!!!" Kaito.

Saki meliriknya dengan emot 😑😑

"Apaan liat-liat?" Tanya Kaito.

"Babi kau anj*ng!!" Saki ngegas lalu pergi.

"Gue salah apa coba?" Gumam Kaito.





















"Oi Tetsu!" Saki manggil Tetsuna yang lagi jalan di depannya.

"Ya?"

"Hidupmu sangat santai, biasanya wajahmu tidak tenang begini?"

"Ya, kan sudah ada Murasame-nee yang ngerjain tugasku," Tetsuna bersabda dengan entengnya.

Saki langsung cemberut.

Ada apakah gerangan dengan semua orang? Ini anak orang dipaksa jadi babu lho. Ya...dianya sendiri juga gak nyadar sih tapi rasa manusiawinya itu dimana? Abaikan aja Kaito yang emang sejatinya adalah binatang yang sangat sering disebutkan saat lagi bad mood, tapi kemana si kapten yang disiplin? Mana si temen-temen yang berani? Dan mana si manager yang setia? Parah nih.

"Ya...lu gak ada rasa bersalah gitu?" Tanya Saki.

"Maksudnya?"

"Ya...maksudnya. Bagaimanapun juga, Murasame itu kan bukan dari sekolah kita. Temennya si Hiromi juga bukan. Udah gitu yang lain malah enak-enakan jadiin dia babu. Gak dibayar pula. Gak kasian?" Tumben nih si Saki pedulian.

GENERASI KEAJAIBAN YANG BARUTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon