Bagian 8

123K 6.6K 706
                                    

°°°King Bullying

-o0o-

 
A-Agra - sebutnya dalam hati.

Zara mengangguk beberapa kali menyetujui kalimat Agra.

Pandangan Zara kembali menunduk, mencari titik fokus lain selain mata tajam Agra yang seolah dapat membunuh siapapun tanpa rasa dosa.

Figo yang berada di sisi kanan Agra pun angkat bicara ketika melihat gadis di depannya itu terlihat gugup bahkan ketakutan bak maling tertangkap basah.

"Kenapa kau gugup seperti itu? Bukankah Agra hanya bertanya?"

Diam. Zara mencerna perkataan Figo yang ada benarnya. Jika Zara memperlihatkan kegugupanya bisa dipastikan Agra dan kedua sohibnya akan curiga terhadapnya. Apalagi gerak-gerik Zara yang terlihat resah dan ketakutan. Tapi, siapa sih yang tidak gugup ketika berhadapan dengan orang yang paling ditakuti seantero sekolah? Apalagi dia adalah orang yang kau cintai. Tapi, oh tidak! Jangan bilang kalau mereka telah membaca isi diary itu.

"Kalau ada orang bertanya itu jawab!" Zara terperanjat mendengar suara Figo yang meninggi.

"T-tidak, a-a...aku tidak apa-apa. Kemarikan buku itu!"

Zara memberanikan diri dan membulatkan rekatnya untuk mengambil buku itu dari tangan Agra.

Namun, Agra dengan sigap mengangkat tinggi-tinggi buku itu hingga Zara kesulitan untuk mengambilnya.

Zara tak tahu harus berbuat bagaimana dan bersikap seperti apa saat ini. Bisa dipastikan mereka telah membacanya. Jika belum, mana mungkin Agra tak mau mengembalikannya? Dan lagipula Agra tidak pernah turut campur urusan orang selain jika menyangkut dirinya.

Selama ini, meski banyak yang mengidamkan untuk beruntung dan menjadi pacar seorang Agra. Namun, tak satupun dari mereka yang mengutarakan secara blak-blak an. Atau bisa dibilang mereka tak berani, karena Agra bisa memberinya hukuman yang besar.

Jikapun ada yang ingin menjadi pacar Agra, ia harus bersedia untuk disetubuhi lebih dahulu olehnya. Tidak! Zara tidak semurahan itu, ia hanya memiliki niat menjadi kekasih Agra dan membuatnya sadar atas perilaku tidak warasnya selama ini.

Tring tring tring

Yash! Bel masuk adalah penyelamat Zara saat ini. Masa bodoh dengan buku itu, Zara menyerah kali ini. Aura Agra lebih menyeramkan dari yang ia kira dan satu lagi, ia telah mengingkari janjinya sendiri. Mengingkari untuk tidak dekat dengan Agra.

"A-aku harus pergi."

Zara berjalan sedikit berlari menghindari mereka. Agra menatap punggung gadis itu dengan datar.

Jika di tanya apakah Agra membaca semuanya? Jawabannya adalah benar. Saat usai bercengkerama bersama Ayah dan Alexa di parkiran tadi, ia didatangi oleh seorang supir angkot dan memberinya sebuah buku salah seorang gadis yang bersekolah di sini.

Supir angkot itu hanya menitipkan dan berlalu pergi. Sementara Agra membuka lembar demi lembar dan halaman pertama yang ia dapat adalah sebuah biodata.

Nama :  Reinata Azara (Zara)

Kelas : X Ipa 3 (Untuk sekarang XI Ipa 3)

King Bullying [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now