Bagian 38

112K 5K 241
                                    

°°°King Bullying

-o0o-

Zara tak kembali ke depan kelas bersama Oki. Ia memilih mendinginkan kepala di perpustakaan tepat di samping toilet itu. Ia membaca buku Antropologi yang belum pernah ia ketahui materi di dalamnya.

Ternyata membahas persoalan di lingkup masyarakat serta kebudayaan yang aktif maupun pasif di dalamnya. Zara lebih memilih mempelajari bagian organ tubuh katak daripada membahas kebiasan masyarakat seperti ini. Maka dari itu ia tak minat, kemudian ia menidurkan kepalanya yang terasa pening di antara tumpukan kedua tangan.

"Hai," Zara mendongak menatap siapa yang menyapanya. Kemudian ia tersenyum kikuk.

"H-hai," sapa Zara dengan ragu.

Ia melihat orang itu duduk di hadapannya. Kemudian ia melihat buku di hadapan Zara.

"Kau ingin mempelajari Antropologi?" tanya nya.

"Aku hanya sedikit penasaran mengenai pembahasannya," jawab Zara.

"Eum, sebenarnya aku tadi melihat kau berbincang dengan Kak Agra." Ucapan gadis itu membuat Zara membulatkan bola matanya.

Ia harus apa jika gadis dihadapannya mengetahui dan salah paham atas kejadian tadi.

"Kau mendengarnya?" respon Zara membuat gadis itu menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, tidak, aku tidak mendengarnya. Aku hanya melihat, apa yang kalian bicarakan?"

Zara bernafas lega, untung saja ia belum kelepasan.

"Seperti yang kau tahu, dia selalu mengancamku." Jawab Zara beralibi, ia sebenarnya tak mau melakukan ini tapi semuanya terpaksa.

Gadis itu mengangguk paham, "kau tahu cara meluluhkan hati Kak Agra?"

Gadis satu ini benar-benar membuat Zara membolakan matanya beberapa kali atas ucapannya.

"Kau menyukai Kak Agra?" selidik Zara.

Dia menggeleng kembali, Zara adalah gadis yang cepat menyimpulkan sesuatu pikirnya.

"Tidak, tidak, sebenarnya... sebenarnya aku tertarik pada Kak Figo."

"Vimey kau yakin?" Zara menaikan nada bicaranya satu oktaf.

Beberapa pasang mata memusatkan pandangan pada Zara dan Vimey yang menundukkan kepala meminta maaf secara tidak langsung.

"Kau ini jangan berisik, apakah semengejutkan itu?"

Zara mengangguk meng'iya'kan, "tidak mungkin gadis secantik dan sepandai kamu menyukai seorang Kak Figo!" cetus Zara.

Vimey melipat kedua tangannya di depan dada lalu memutar bola matanya malas, "lantas apa bedanya dengan kamu?" sungguh ia tak habis fikir dengan Zara.

"Aku?" Zara menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu. Kau juga menyukai Kak Agra dan aku rasa hal yang wajar jika aku juga menyukai Kak Figo." Jelasnya membuat Zara paham. Tetapi bagi Zara, Vimey hampir sempurna bahkan ia setara dengan Alexa namun Vimey menyukai Kak Figo yang perilakunya bisa di bilang bejat?

King Bullying [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now