[1]✔️The Boys Are Mafia '°|| NCT

#8

SIFAT KARAKTER YANG ADA DISINI TIDAK SESUAI DENGAN KARAKTER DUNIA NYATA MEMBER NCT×WAYV +TAMBAHAN ANGGOTA GRUP LAIN !

ini CERITA, bukan BERITA.

"Gimana?"

"Gatau jir. Si Mark ngebaca doang,"

Pria berambut merah menyala itu melihat ke arah pria cungkring yang tengah duduk di sofa. Pandangannya mengkode sesuatu.

"Lo tau harus apa,"

"Hadeuh. Ribet ya punya anggota masih dibawah umur," gerutunya.

Pria berdarah Jepang itu membuka laptopnya dan berkutat dengan wajah serius. Dalam hitungan menit, ia berhasil melacak ponsel para adik-adiknya itu.

"Di jalan ..., nomor ..., di daerah ....," katanya.

"Lele tau itu dimana!" Seru Chenle.

"Jisung juga!" Sambut Jisung.

"Itu rumahnya kakak cantik yang waktu itu kan?"

Jisung mengangguk membenarkan. "Bang Taeyong, kayaknya mereka di rumah kakak yang waktu itu diajak kesini deh."

"Kita kesana aja?"

"Jisung anter ?"

"Yaiyalah cung, lo yang tau tempat spesifiknya. Ini rumahnya mana masuk radar," kata pria jangkung di sebelah pria Jepang itu.

"Tapi 'kan Bang Johnny yang bisa bawa mobil,"

"Ya... iyasih. Tapi gue males, hehe." Johnny nyengir.

"Eh kampret lu. Udah naik van kita aja, yuk." Taeyong hendak mengambil kunci mobil, tapi...

"Et! Gabisa!"

Taeyong menoleh ke arah pria jepang itu, bingung.

"Kenapa emangnya, Yut?"

"Senior mau beraksi. Pintu utama ditutup,"

"Lah terus cara 6 bocah itu balik gimana? Senior kalo lagi beraksi kan suka ampe pagi buta," kata Johnny.

"Ya mau gamau mereka ngineplah. Bego bangetsi," sahut Yuta.

"Ya santai dong, njing."

•••

"Woi! Bisa motong bawang gak sih lo??" Ciduk Jeno ke Jaemin.

"Gausah bacot ilah! Perhatiin aja tuh wortel lu. Kepotong jari lu mampus!" Balas Jaemin.

"Eh kampret ya lo," Jeno nyodorin pisau ke muka Jaemin.

"Weeii! Plis jangan ada pertumpahan darah di rumah gue!" Kata gue, ga terima.

"Biarin si beb. Biar Jaemin musnah, HAHAHA," Haechan ketawa dibuat-buat.