[1]✔️The Boys Are Mafia '°|| NCT

#19

asik ni, double up!!

Haechan cengo, niat gombal malah gagal. "I-Iya, tapi berlian itu kan berharga sayangku. Persis kayak kamu," jelas Haechan.

Kyra bergidik, terus tertawa pelan. "apa bangetㅡ"

"eKHEM."

"ㅡsih lu chan," Kyra menoleh ke sampingnya. Xiaojun disana memandang tak suka, lalu Haechan memberinya lirikan sinis. Mereka beradu tatap seperti itu sebelum akhirnya Kyra menghalangi keduanya dengan buku.

Kyra pun melihat ke arah Haechan, "misi kemaren berhasil?"

"Iya berhasil," jawab Haechan. Kyra menghela nafas lega, kemudian menurunkan bukunya. Lalu tangannya di cengkram oleh Xiaojun, membuat Kyra reflek menoleh,

"Apaan sih?"

"Kipasin gue."

"Hah?" Kyra cengo.

"Ki-pa-sin, gue." Kata Xiaojun menekankan setiap suku kata.

Kyra melihat ke arah pergelangan tangannya yang di cengkram Xiaojun, laki-laki itu langsung melepasnya. Dengan ogah dan malas, Kyra mengangkat tangannya dan mengipasi Xiaojun.

Xiaojun yang tidak merasakan adanya angin itu pun berdecak, "faster."

...

-Kyra pov-

...

Sialan. Gue bilang juga apa, ngeselin kan? Tai.

"Tuh liat dah Si Kyra,"

"Oooh dijadiin babu ternyata,"

"Hahaha najis,"

"Mau ajasih dia?"

"Yee cewek murah asal deket ama cogan mah iya iya aja."

"Najis pemuja cowok,"

Wah, sialan. Kemaren yang mohon-mohon biar tukeran piket siapa bajing-!

Iri bilang bos.

.

.

.

"Sumpah ya, gue bakal hajar ntu bocah holkay!" Omel Lucas sambil memukul meja pelan.

"Santai bro. Mereka aja dingin, kita kudu dingin lagi!" Kata Haechan.

"Yang ada mah kita lelehin mereka, Chan." Celetuk Renjun.

"ah, sempet-sempetnya benerin gue. Ngajak ribut?" ujar Haechan.

"Eh apaan sih woi, Kyra gimana?" Tanya Jeno.

Mark langsung menarik naik alisnya, sudut bibirnya melengkung.

"Kenapa sih Jen? Khawatir banget ama Kyra? Suka.. hm?"

Langsung saja, tatapan lima pasang mata itu menuju Jeno, penasaran. Sedangkan Jeno mendelik kaget. Lalu mengayun-ayunkan tangannya tanda menolak.