1. Penulisan Huruf Kapital yang Benar

2.4K 92 6
                                    

Judul: Penulisan Huruf Kapital yang Benar Sesuai dengan PUEBI
Tutor: Krisma

Masalah klasik yang sering kita hadapi ketika menulis adalah kebingungan saat harus menggunakan huruf kapital. Huruf besar ini banyak dianggap memiliki fungsi inti untuk memberikan penekanan, atau menunjukkan permulaan. Tetapi, ada sejumlah kaidah lain yang termuat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kata mana saja yang harus kita beri huruf besar? Mana yang tetap kecil? Berikut penjelasan cara penulisan huruf kapital yang benar sesuai dengan PUEBI.

Dilansir dari buku besar tersebut, inilah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan huruf kapital.

1. SEBAGAI HURUF PERTAMA AWAL KALIMAT

Huruf ini juga sekaligus menandai permulaan dari sebuah narasi. Jika kita abai pada penulisan ini, bisa-bisa pembaca mengira kalimat atau paragraf baru adalah sambungan dari kalimat sebelumnya, atau bahkan salah ketik.

Perhatikan contohnya:
- Apa maksudmu?
- Waduk di Desa Sumberwudi mulai kering.

2. HURUF KAPITAL DIPAKAI SEBAGAI HURUF PERTAMA UNSUR NAMA ORANG, TERMASUK JULUKAN

Nama orang HARUS ditulis dengan huruf kapital di setiap permulaan kata. Kita bisa melihatnya pada contoh berikut:

- Nenekku bernama Ardinia Hapsari.
- Usai menyapu, Hiroko Matsuda pun memasak.

*Tetapi*, jika nama orang yang bersangkutan digunakan untuk nama jenis atau satuan ukuran, maka cara penulisannya HARUS tetap kecil. Misalnya:

- Dia menyalakan mesin diesel (dari nama penemunya, Rudolf Diesel)
- Tegangannya sebesar 10 ampere (dari nama penemunya, Andre-Marie Ampere)

*Meskipun demikian*, jika dalam sebuah nama lengkap terdapat kata-kata yang merupakan simbol 'anak dari', penulisannya HARUS tetap kecil. Ini meliputi kata-kata seperti bin, binti, boru, van, atau huruf pertama kata tugas. Misalnya:

- Abdul Rahman bin Zain
- Hansel von Grunewald
- Ayam Jantan dari Timur

3. SEBAGAI AWAL KALIMAT DALAM PETIKAN LANGSUNG

Dalam mengawali sebuah kalimat, setelah tanda petik, kita HARUS menggunakan huruf besar. Misalnya:

- Paman bertanya, "Kapan Ibu pulang?"
- "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.

4. SEBAGAI HURUF PERTAMA SETIAP KATA YANG MEMILIKI SIMBOL RELIGI

Huruf kapital HARUS digunakan sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

- Kitab suci umat Islam adalah Al-Qur'an
- Kitab suci umat Kristen adalah Alkitab
- Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.

5. SEBAGAI HURUF PERTAMA UNSUR NAMA YANG MENUNJUKKAN MARTABAT TINGGI

Ini melingkupi gelar kerhormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya:

- Sultan Hasanuddin
- Haji Agus Salim
- Profesor Supomo
- Raden Ajeng Kartini

Huruf kapital dipakai JUGA sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya:

- Selamat datang, Yang Mulia.
- Terima kasih, Kiai.
- Selamat pagi, Dokter.

*Selain itu*, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Sebut saja contohnya:

MATERI KEPENULISAN LCWhere stories live. Discover now