25. Worl Building

132 3 0
                                    

WORLD BUILDING

Iya, sama dengan apa yang terlintas dalam pikiran kalian. World buliding berarti membentuk dunia. Dunia yang seperti apa?

Dunia yang dibangun adalah mengenai setting dalam cerita. Banyak yang mengatakan jika world building hanya dilakukan pada tulisan fantasi, sci-fi, dan semacamnya. Sebenarnya dalam karya tulis terutama fiksi, membangun dunia yang menjadi setting cerita adalah wajib hukumnya. Karena jika tidak ada dunia dalam cerita, bagaimana mungkin sebuah kisah menjadi ada, benar?

Cara untuk world building hampir sama dengan character building. Bagaimana caranya?

1. Riset
2. Memanfaatkan kelima indera
3. Menuliskan

Riset
Asli, ini sudah sangat sering, bahkan terlalu sering saya tegaskan pada kalian bahwa riset itu penting. Sangat. Riset yang dilakukan bisa terjun langsung ke lokasi yang diperlukan, menonton film, membaca buku, atau mungkin melakukan riset pada kehidupan kalian sendiri, lebih bagus bukan?

Riset bisa dilakukan untuk cerita fiksi yang menggunakan setting dunia nyata ataupun pada cerita fantasy yang memiliki ciri historical. Riset mencakup pola hidup, pola pemerintahan,  kondisi alam, mitos, dan lain-lain.

Memanfaatkan kelima indera
Kalian harus memaksimalkan kelima indera kalian. Kalian harus mendengar, melihat, merasa, mencium, dan juga menyentuh. Usaha yang maksimal pasti akan menghasilkan sebuah adikarya yang juga maksimal, benar? Jadi, jangan ragu untuk aktif memanfaatkan kelima indera kalian.

Menuliskan
Cara menuliskan terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Menarasikan penuh di awal cerita.
b. Menarasikan bertahap.

Narasi di awal cerita ini sering digunakan. Kelemahannya, cerita terkesan bertumpuk pada awal cerita karena narasi penuh di awal dengan tujuan membangun dunia yang akan menjadi tempat penulis menjalankan karakter nantinya.

Sebenarnya baik juga kalau kalian memilih cara seperti ini, tapi pastikab pemilihan kata enak dibaca, jadi tidak terkesan membosankan. Biasanya fokus cerita setelahnya lebih monoton pada kejadian.

Sedangkan narasi bertahap, biasanya narasi dituliskan menyatu dengan kejadian. Jadi lebih kayak ada narasi pada setiap kejadian.

MATERI KEPENULISAN LCWhere stories live. Discover now