sahabat until jannah

45 5 0
                                    

Hari kedua ku di sekolah ini kulewati dengan banyak pengalaman.  Suka maupun duka.  Pujian dan ocehan terdengar.  Karena penampilan ku, karena aku sudah terbiasa aku hanya menanggapinya dengan Alhamdulillah. 

Aku memasuki kelas terlihat disana sudah ada wanita berjilbab putih siapa lagi kalau bukan sahabatku Fira. 
Aki berjalan menuju bangkuku yang di sebelahnya. 

"Assalamualaikum  Fira, serius banget nih " tanyaku ketika melihat fira dengan kefokusannya membaca novel yang sedang di baca. 
" eh waalaikumsalam Nabila kamu ih ngagetin aja " kekeh nya. 
" ada apa bil" lanjutnya.
"Gapapa ke kantin yuk sama syifa juga " ajakku. 
"Ayuk" kami pun menuju ke kelas syifa lalu ke kantin. 

Selesai kami makan di kantin bel masuk pun berbunyi. Pelajaran pertama di mulai. 

Tak terasa  istirahat pun tiba.  Aku Fira dan syifa tidak ke kantin karena kami sudah makan di kantin tadi pagi.  Kami. Pun memutuskan untuk pergi ke taman yang ada di sekolab ini. 

Hening....  Ya keaadaan kami sekarang hening.  Sampai fira memcahkan suasana. 
"Emmm bil kamu sudah biasa ya pakai cadar kayak gini " tanyanya gugup. Aku tahu mungkin karena ia takut menyinggung perasaan ku.  Tapi aku tak apa. 
" alhamdulillah fir aku sudah biasa bahkan sudah betah dengan ini" jawabku santai. 
"Apa kamu gak tisih mendengar ucapan mereka bil " kemudian tanya syifa. 
"Alhamdulillah  nggak syif " jawabku. 
Tiba tiba mereka memelukku. Ntah ada apa. 
"Kami sungguh beruntung bil memiliki sahabat seperti kamu meskipun kita baru bertemu.  Jujur aku bahagia bersahabat denganmu bil" ucap fira dengan air mata yang mengalir di pipinya. 
Belum sempat aku berbicara syifa pun ikut berbicara. 
" iya bil aku juga bersyukur punya kamu padahal kamu baru aja masuk pesantren serasa kamu udah lebih dulu di pesantren dari pada aku.  Aku malu bil sama kamu aku masih lalai dalam agamaku bil " ucapnya. 
" ishh udah dong fir bil jangan nangis aku masih manusia biasa bil aku belum sempurna sempurna hanyalah milik Allah fir bil.  Mkasih karena kalian mau jadi sahabat aku " ucapku.  Merekapun memelukku dan aku membalas pelukan mereka. 
"Kami juga berterimakasih bil kami sangat bersyujur sekali karena Allah menyatukan kita " ucap fira. 
" bil kamu mau gak ngajarin kamu menuju jannahnya ajarin kami menutup seluruh aurat kami sepertimu bil " ucap syifa. 
"Iya bil kami ingin sepertimu bil karena Allah " ucap fira juga .
"Masyaallah Alhamdulillah  jika kalian ingin menuju jannahnya mari kita kesana bereng bareng sahabatku ku harap kalian istiqomah.  Aku akan selalu membimbing kalian mengajarkan kaliam dan belajar bersama kalian menuju jannahnya wahai sahabatku.  " jawabku akupun tak tahan menampung air mataku.  Kita berpelukan sambil menangis. Sungguh karuniamu begitu besar ya Allah terimakasih telah memberikan hidayah kepada sahabat sahabat hamba ku yakin.  Kita akan berikhtiar menuju jannahmu bersama para sahabat hamba. Berikanlah dia kesabaran dan ke taatan untuk menuju jalanmu ya robb.  Dan berikan kesanggupan hamba untuk  membimbingnya.  Aku tahu aku masih dalam menuju syurgamu.  Tetapi hamba yakin bahwa engkau mengirim sahabat sahabat seperti mereka untuk hamba ya Allah.  Semoga kita bisa istiqomah menuju jannahmu aminn....

Kami di kegetkan oleh bel masuk. Kamipun membersihkan air mata kami lalu menuju kelas kami masing masing. 

Pulang sekolah pun tiba aku fira dan syifa menuju ke toko yang ada di sekitar pesantren ku.  Aku sudah ijin ke ummi.  Dan ummi mengijinkannya.  Kami tiba di toko pakaian syar'i.  Syifa dan fira pun memilih milih baju setelah kami memasuki toko tersebut aku pun ikut memeilih milih untuk mereka. 
Setelah kami selseai kami menuju kasir dan membayarnya.  Lalu pulang ke pesantren fira juga ikut karena ia ingin bersilatirahmi.
Kami pun memasuki kamarku.  Aku mengajarkan cara memakai cadar kepada sahabatku.   Masyaallah  itulah kata yang terlontar dari mulutku ketika aku melihat syifa dan fira memakai cadar sungguh cantik bak wanita syurga dunia.  Aku kagum melihat mereka lalu memeluknya. 
" semoga istiqomaha ya kawan" ucapku sambil menitihkan airmata haru. 
"Aminn semoga kami istiqomah terimakasih Nabila " ucap keduanya. 
"Semoga kita senantiasa di beri kemudahan menuju jannahnya sahabat until jannahku " ucapku haru. 
"Aminn" ucap mereka. 

Satj jam telah berlalu fira pun pulang kerumahnya. 

Adzan maghrib berkumandang aku dan syifa serta santriwati lainya menuju masjid untuk menunaikan sholat maghrib. 
Setelah itu kita murajaah bersama sama sambil menunghu adzan isya ' setelah adzan isya ' kami menunaikan sholat isya'. Setelah iti kami belajar lalu tidur. 

"Sungguh hidayahmu begitu indah ya Allah "   hanya kata kata itu untuk hari ini.

Jangan lupa vote and comment nya ya. 

Bagaikan Air WudhuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt