7. Ketujuh: "Kejujuran dan keinginan yang memuakkan"

3.3K 375 24
                                    

Flashback

Satu lampu kini mulai menerangkannya satu ruangan yang ada dikegelapan,berbaring tidur dengan kepala berposisi di pangkuan ku membuat ku hanya menatap sikapnya yang maklum.

"Nee,Onee-chan... apa kau punya sebuah keinginan?" Panggil gadis kecil itu--lebih tepatnya Shiora kini sedang memanggilku.

Sedikit alis ku bertautan bingung dan heran menatap wajah intens Shiora,"Keinginan...? Entahlah,Onee tidak punya banyak keinginan didunia iniーyah,lebih tepatnya Onee tidak tahu apa yang Onee inginkan." ucapku yang mulai beralih menatapnya atap-atap langit yang dingin.

"Tidak memiliki keinginan?"

"Iya. Habisnya selama kau bersama dengan Onee itu pun sudah cukup. Tapi,disisi lain Onee juga ingin memastikan sesuatuーkalau dunia ini sangat luas... bahkan saking luasnya,Onee ingin menjelajahi isinya seluruhnya."

"Menjelajahi isi dunia? Kalau begitu Onee-chan juga bisa melihat laut dong?! Seperti di buku bergambar milikku! Atau bisa melihat semua pemandangan seluruh negeri dipuncak gunung...!! Ceritakan padaku,bagaimana laut itu?" Tanyanya yang kini berantusiasme dengan penuh semangat, membuatku menggelengkan kepala dengan sweatdroop.

"Laut itu sangat biru dan luas,sebiru langit kata orang-orang. Dia asin, karena mengandung unsur garam." rinciku memberi jawaban pada gadis didekatku.

"Sugoii...!!" Desahnya dengan kagum, "Kalau dikombinasi dengan langit malam berbintang dan bulan purnama apa akan menjadi bagus?" Tanyanya.

"Huh? Entahlah... tapi ada sumber buku berkata jika saat bulan purnama maka air laut akan pasang dan menaik sedikit ke daratan,yah jangan sekali-kali mendekat... bisa saja kau ikut hanyut jika tidak pandai berenang,itulah yang sempat Onee ketahui dibuku." jawabku

"Begitu ya...?" Gumamnya sambil mengedipkan maniknya dengan paham,"kalau begitu bagaimana kalau kita buat perjanjian?" Usutnya dengan gembira

"Ya,,boleh saja... asalkan itu tidak mengisyarakatkan hal-hal aneh. Paham?"jawabku

"Iya. Aku paham kok,perjanjiannya adalah salah satu dari kita akan keluar dari sini untuk mendapatkan mimpinya masing-masing,sedangkan pihak lainnya harus berkorban untuk yang lain agar tetap hidup!"

Hei, dia mau korbankan nyawa hah?

"Apa yang kau katakan Shiora-chan?! Lebih bagus jika kita keluar dari sini bersama-sama! Dan Onee yakin jika suatu saat kita akan keluar dari rumah berdingin ini kita bisa berkeliling dunia!" sangkalku secara tidak menerima usutan gadis yang notabenenya seorang adik bagiku.

"Haii'"

Flashback off's

Todoroki pov's

Kau tahu bila hidupku yang dulu sudah lebih berbeda dari yang lama ku jalani? Monokrom, keluarga hening,dingin,keras kepala,ambisi tinggi dan lebih dari sebagainya.

Sempat pula diriku tertanya-tanya dalam batin kecil saat masih bersama dengan keluarga ku,"Bagaimana caranya agar aku dapat mengatasi kepala keluarga kasar itu sampai ke depannya?" Dan mungkin bisa juga pertanyaan dalam batin beralih putar ke otak,,"Bukankah menjadi orang yang lebih apa adanya tidak masalah...? Bahkan seorang quirkless bukan berarti ia dibuang'kan?"

Hingga saat itulah keluarga yang dingin tanpa sedikit kebahagiaan pun terbentuk dan menyebar luas secara rambatan waktu, namun mungkin sekarang agak berbeda meski perubahan nyatanya derajat Ekspektasi masih sedikit dibandingkan Realita. Dimana sekarang aku bebas, menjadi seseorang yang hanya apa adanya dan jalan hidup yang akan ku tempuh itu semua aku yang menentukan. Canda tawa,duka dan suka cita mulai pula juga kulempar pada teman-teman sekitar yang peduli padaku.

The pythagoras love is war!  [Bakugou x Readers x Todoroki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang