21. Dua puluh satu:"Kejujuran (Y/n)"

1.1K 74 2
                                    

Normal pov's

(Y/n) kini terdiam sejenak dengan berdiri didepan pintu rawat inap Rumah sakit saat ini. Gadis itu telah mendapatkan informasi sekolah hari ini ia harus ikut pelatihan surat izin sementara bersama dua orang teman sekelasnya,namun untuk sejenak saja (Y/n) mulai berpikir ulang bahwa sebelum berangkat menjalani tesnya,rasa menyesal ada dalam dirinya meski jujur pula ia tidak tahu cara mengungkapkannya kepada seseorang.

Tok! Tok!

Tangan kanan itu mengetuk dengan cepat,(Y/n) sesegera mungkin menghapus segala desitan pikirannya yang sempat mengganggu dan melandainya bersamaan. Sebuah nama 'Togata Mirio' tercantum sebagai pasien disamping tembok dekatnya pintu penggeser,sambil membawanya keranjang berisikan buah (Y/n) mulai memegang gagang pintu itu dan angkat bicara padanya sang penghuni kamar.

"Ini (L/n) (Y/n),permisi" ucapnya sesingkat mungkin,bersamaannya lalu menggeserkan pintu itu untuk masuk kedalamnya.

"HAALOOOO~ (L/n)-SAN! LAMA TIDAK BERJUMPA YA!!"

Kedua bahu gadis sang pemiliknya surai rambut (H/c) itu dibuat kali ini hampir menegang dan tersentak singkat sesaat,ia mendapati pemuda yang ingin ditemuinya secara pribadi saat ini tengah bersenang-senang dengan tubuhnya. Gerakan senam lantai,gaya lilin dengan kaki berputar-putar diudara. (Y/n) mulai dapat memaklumi tingkahnya yang memang menyenangkan semua orang dengan humor tinggi,ini karena berkat ia terbiasa akan lingkungan penuh tawa seperti kelas 1-A.

(Y/n) membungkukkan badannya sedikit kepadanya pemuda itu,"Hisashiburi desu,Togata-senpai... aku dengar magangmu kemarin sangat berat,jadi aku membawakanmu buah-buahan"

"Waahh!! Arigatou,(L/n)-san! Kau ternyata sangat baik hati dan sangat peduli sekali ya!"

Yang dipuji hanya memasang wajah datar,sesekali terlihat menganggukkan kepalanya sebentar. Ini pertemuan kedua kalinya untuk Togata dan (Y/n) saling bicara satu sama lain. Bukan untuk bicara tentang perasaan,namun untuk bicara sambil meminta maaf pertama kali. Sejak pelatihan kelas 1-A bersama Big three-nya sekolah Yuuei,(Y/n) dengan terang-terangan mencampakkan dan mempermalukan Togata Mirio,meninggalkan kesan yang tak mengenakkan pula membuat gadis itu ada satu penyesalan kecil pada pemuda penembus itu.

"Bagaimana keadaan senpai belakangan ini?" Tanya (Y/n) sedikit berbasa-basi memperhitungkan berapa lama Togata dan dirinya menyembunyikan susana saling canggung antara kedua

"Aku semakin baik,kok! Kau tidak perlu khawatir soal keadaanku,meski butuh lebih banyak pengawasan lagi tapi aku sudah berangsur pulih secara perlahan!" Jawab Mirio dengan agak ceria bertingkah-tingkah layaknya seorang anak kecil diberbagai posisinya diranjang pasien single bed itu.

(Y/n) menganggukkan pelan kepalanya,seiringan dengan reaksi itu ia mengalihkan tatapannya dengan wajah datar meski tengah merasa bersalah,,"Benarkah? Kalau begitu syukurlah,dan... maaf juga soal kejadian tempo hari itu"

"Huh? Kenapa kau minta maaf,(L/n)-san?"

"Waktu itu... aku sungguh tidak berniat untuk mencampakkanmu secara kasar,senpai. Hanya saja,,aku sangat serba kekurangan untuk mengendalikan diriku bahkan emosiku"

Kekurangan untuk mengendalikan diri sendiri. Artinya (Y/n) adalah satu-satunya manusia yang sempat gagal memahami isi emosinya sendiri dan isi keinginan pengungkapannya sendiri,walau ia bisa memahami isi keinginan dan emosinya orang lain saja.selama menjadi boneka ia hanya selalu saja mengandalkan adanya perintah untuk bertindak,namun meski begitu kepribadian (Y/n) takkan hilang.

Ia akan tetap bersilat lidah,terkadang bisa terlalu berduka apalagi terlalu murka dan suka mengamuk,bersamaannya selalu datar dan santai meski susah beribu-ribu kata pula Bakugou berusaha untuk mencampakkannya.

The pythagoras love is war!  [Bakugou x Readers x Todoroki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang