8. Kedelapan: "pilihan tak bernurani"

3K 338 22
                                    

[Btw part ini nyeritain tentang latihan kelas 1-A bersama big three tambahan ada bakugou,(y/n) dan todoroki:D]

Bakugou pov's

Kali ini kami semua dimintai untuk mengikuti pelatihan khusus yang didampingi 3 anak  bocah khusus kelas 3-A, untuk pertama kali menatap mereka jujur saja aku agak muak dengan ekspresi yang mereka buat,dan membuatku ingin meledakkannya!.

Mirio-senpai,pemuda itu masih saja senyum tak jelas serasa dia adalah suatu yang harus dibanggakan, Nejire-senpai masih sok polos saja pura-pura tak menyadari pandangan laknat rambut bola dan pikachu,dan Amajiki-senpai... konoyarou...! Mau berapa tahun dia berpundung ke hadapan papan?!

Okee,,lewatkan saja bagian itu! Lapangan stadion gedung olahraga tertutup seperti saat kami pakai untuk jurus pamungkas menjadi tempat cocok latihan,dengan memakai seragam olahraga seadanya kami disuruh untuk berkutat melawan 3 senpai tersebut dengan Quirk kami. Beberapa saat sungguh membuatku sangat emosi dan gegabah,mengahadapi si Aneh berquirk Penembus itu berulang-ulang! Mengalahkan semuanya sambil berteriak poweerrr!!!

MEMBUATKU SEBENTAR LAGI AKAN MENGOYAKNYA KECIL-KECIL!!

"Temee!! Jangan menghindar saja kau setaan!!!" Umpat ku masih menyerang dia dengan quirkku yang bekerja.

Menerima pukulan telak tak terima darinya,sekilas ku lihat gadis es batu itu,DIA HANYA DIAM SAJA BERSAMA AIZAWA-SENSEI!! SEENAKNYA SAJA!

"(L/n),apa kau tak mau mencoba melawan mereka? Kau masih dalam tahap penilaian bakat,jadi jika kau mau naik kelas kau juga harus punya nilai tinggi dalam semester kali ini" ujarnya Aizawa-sensei bercakapnya singkat pada gadis itu. Hei! Bahkan ini pun masih semester 1 dari SMA!!

"Haruskah aku mencobanya? Kekuatan quirk yang aku tahu ditentukan bagaimana ukuran perkembangan dan latihan fisik dari orang tersebut,,jadi kemungkinan dalam hal itu mereka sudah terbukti unggul daripada kita,Sensei... tapi jika anda memerintahkannya saya akan lakukan," maju tanpa ragu dan mulai berhadapan pada Mirio-senpai,takutnya seolah tak dilukiskan dalam wajahnya memang dasar...! Dia itu es batu.

"Oh? Kau yang anak baru (L/n) (Y/n) bukan? Hajimemashite,boku wa Togata Mirio desu"

"Hai' akan kuusahakan mengingat wajah dan nama mu senpai... dan juga,,jika bisa kau bisa memulainya lebih dulu Senpai..." ucapnya dengan singkat langsung membentuk posisi kuda-kuda sambil mengeluarkan senjatanya. Apa itu? Pedang? Katana? Pisau? Busur? Heh,dia itu bukan peri dalam dongeng-dongeng fiksi itu.

"Sepertinya kau sudah sangat siap ya... yosh! Ayo kita mulai!"

Normal pov's

Kedua orang dalam sisi berlawanan mulai bersiap dengan sigap fokuskan kekuatannya,berjaga-jaga sesambil membaca perkiraan gerak lawan nanti yang memungkinkan agar bisa menyerang disaat ada momen-momen langka.

Mirio pun selangkah menyerang maju lebih dulu,berniat seketika memberikan serangan fisik dengan muncul disegala arah untuk mengalahkan (Y/n) seperti yang dia lakukan pada lainnya,sedangkan (y/n) masih berkuda siap dengan serangan fisik Mirio secara dadakan.

Berlari lalu dengan tiba-tiba langsung menghilang dari bawah,seketika (Y/n) sedikit tersigap lalu mengira-ngira seluruh tempat yang ada namun tetap dalam keadaan tenang.

"Haaa...!! Poweeeerrr!!" Pekik Mirio muncul dan mulai menggerakkan tinjunya.

'Disana...'

The pythagoras love is war!  [Bakugou x Readers x Todoroki]Where stories live. Discover now