EIGHT

21.9K 884 1
                                    

Perasaan Alex terus berbunga-bunga setelah Nina mengungkapkan perasaannya. Nina mencintainya dan itu cukup membuatnya bahagia.

Setelah pernyataan cinta itu, mereka kembali melanjutkan ciuman yang sempat membuat Nina syok. Kali ini, Alex melakukannya dengan lebih hati-hati dan lembut.

Alex membuai Nina dengan ciumannya. Mereka melakukannya berkali-kali hingga Alex ingin bercumbu dengannya.

Alex harus berhati-hati dengan hasratnya yang satu itu. Dia tidak boleh gegabah dan memaksa Nina melakukannya. Jika dia melakukannya secara sepihak, Alex khawatir kalau itu akan membuat Nina takut padanya.

Kesabaran sudah menjadi temannya selama lima tahun. Bersabar sedikit lebih lama tidak akan membuatnya menjadi gila.

"Sayang, aku mau menciummu lagi." Alex mendekatkan wajahnya, mencari bibir Nina. Tetapi Nina memalingkan wajah dan ciumannya berakhir pada pipinya.

"Kita sudah berciuman delapan kali. Apa kau tidak bosan? Bagaimana kalau nanti ada yang melihat?"

Wajah Nina yang merengut membuat Alex merasa gemas. Tangannya membelai kepala Nina sebelum mendekatkannya.

"Aku tidak pernah bosan dan tidak ada yang melihat kita disini."

Sebelum Nina ingin memprotes, Alex lebih dulu membungkam bibirnya dan melumatnya. Setelah satu menit mereka berciuman, Alex melepaskannya secara sepihak dan tersenyum melihat wajah Nina yang merona dengan nafas tersenggal-senggal.

"Aku mencintaimu." Alex mencium punggung tangan Nina dan menggenggamnya.

"Itu yang ke empat belas kali kau mengatakannya." Nina mengelus rahang Alex dan memberikan tatapan bahagianya.

"Apa kau bosan mendengarnya?"

Nina menggeleng lalu menjawab, "Tidak. Aku senang mendengarnya dan akan selalu mengingatnya."

Senyuman diwajah Alex semakin lebar. Dia memberikan ciuman singkat pada Nina lalu menatapnya, "Aku mencintaimu."

"Dan itu yang kelima belas kali." Nina terkikik pelan sembari melepaskan seatbeltnya dan turun dari mobil.

Alex juga ikut turun dan menggenggam erat tangan Nina setelahnya. Hidupnya sudah lengkap dengan keberadaan Nina dan kali ini Alex berjanji tidak akan melepaskan genggamannya sampai kapanpun.

***

"Ini dia! Pasangan yang ditunggu-tunggu!"

Seruan nyaring milik seorang laki-laki membuat Nina terkejut. Dia langsung bersembunyi di belakang punggung Alex ketika laki-laki dengan setelan jas putih itu berjalan kearahnya.

"Wow! Kau bahkan lebih cantik saat membuka matamu! Beruntung sekali kau memilikinya, buddy!" Laki-laki itu menepuk keras bahu kanan Alex dan membuatnya mengernyit tak suka.

"Berhenti berbuat sesukanya, John. Kau membuat Nina takut," tegur Alex.

"Ups! Sorry. Aku tidak bermaksud menakutimu."

John menjulurkan tangannya kearah Nina yang langsung ditepis Alex.

"Jangan menyentuhnya," ancam Alex dengan geraman.

"Okay." John mengangkat kedua tangannya ke udara dan mundur beberapa langkah. "Jadi, kapan aku bisa memeriksanya?"

John mengedipkan sebelah matanya pada Nina yang dibalas tatapan tajam Alex.

Only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang