9

98.5K 4.6K 149
                                    

"Selamat siang anak-anak," sapa Yoga memasuki kelas XI IPA 2. Seperti biasa, keadaan kelas yang ramai kini menjadi senyap ketika Yoga sudah memasuki kelas tepat bel istirahat selesai.

"Siang Pak."

Yoga melirik ke meja yang biasa Fera duduki. Tapi kosong, entah penunggunya dimana. "Siapa yang tidak masuk hari ini?" tanya Yoga dengan nada tegas.

"Nihil Pak" jawab Nanda, selaku absensi kelas XI IPA 2.

"Itu kenapa kursinya kosong?"

Jihan gelagapan sendiri, ia takut Fera bolos. Padahal tdi dia pamit ke toilet. Namun sampai sekarang tidak menampakkan diri.

"Fera kemana Ji?" tanya Muti pelan. Bisa dikatakan berbisik.

Jihan mengangkat bahunya, "tadi sih pamitnya ke toilet."

"Bukannya yang menduduki kursi itu Feranita ya?"

"Iya Pak."

"Cepat cari dia! Saya tidak mau tahu."

Muti mengisyaratkan Jihan untuk ikut mencari Fera. Tapi saat akan berdiri...

"Hey--Assalamu'alaikum Pak."

Fera terlonjak kaget sambil meringis, menatap Yoga sudah berdiri di dalam kelasnya. Pikiran Fera berkecamuk, Fera yakin, pasti semua mengira dirinya membolos. Padahal tidak.

Sebenarnya Fera tadi habis dari toilet, setelah itu ia mampir membeli minuman kemasan. Itu saja hanya sebentar.

Jam masuk baru saja dan Yoga sudah menempatkan diri dikelas. Sungguh disiplin bukan. Yoga patut diapresiasi sebagai guru terdisiplin.

"Wa'alaikumussalam, darimana kamu?" tanya Yoga menginterogasi.

"Saya dari toilet Pak," jawab Fera sambil memasuki kelas. Pasalnya ini baru saja masuk, salah siapa Yoga datangnya terlalu awal.

"Yasudah duduk, lain kali kalau sudah bel masuk langsung masuk. Tidak boleh keluar kelas, kecuali mendapat izin dari guru. Peraturan ini bukan hanya untuk Fera saja, tapi semua siswa disini" ujar Yoga.

Fera kembali ke tempat duduknya, kali ini ia akan mencoba untuk fokus pelajaran mtk.

"Hari ini kita akan belajar tentang barisan dan deret. Sebelum saya bahas, saya mohon kalian benar-benar mendengarkan dan memahami."

Yoga berdiri di depan kelas. Semua pasang mata mulai menatapnya.

"Barisan dan deret terbagi menjadi dua. Yaitu, barisan dan deret aritmatika serta barisan dan deret geometri. Untuk hari ini saya akan mengulas tentang barisan dan deret aritmatika terlebih dahulu."

"Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih/beda antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Bentuk umumnya U1, U2, U2, seterusnya sampai Un (suku ke-n)."

"Nah rumus suku ke-n atau Un pada barisan aritmatika yaitu Un= a+(n-1)b."

"Pak jelasin dong a, n sama b itu apa?" potong Vina membuat seisi kelas menatapnya heran.

"a = suku pertama
  b= beda, rumus = Un- (Un-1)
       bisa menggunakan = U2-U1, U3-U2,
       U4-U3, U5-U4.
  n= banyak suku
  sedangkan Un seperti yang saya katakan
  tadi, Un itu suku ke-n."

Yoga menulisnya di white board supaya bisa dicatat oleh para siswa.

"Oke untuk barisan deret seperti kita langsung ke contoh soal saja sebelum membahas deret aritmatika. Supaya kalian bisa lebih paham satu persatu."

Yoga melirik sekilas ke arah Fera. Dia tengah menguap tanpa menutup mulutnya. Astaga memalukan.

"Cuci muka sana Fera!"

My Husband Is A Math Teacher Onde histórias criam vida. Descubra agora