19

71.7K 3.2K 50
                                    

"Dari mana kamu? Cuma buang sampah aja lama banget," tegur bu Della ketika mendapati Fera baru saja masuk setelah membuang sampah dan mencuci tangannya yang kotor itu di kamar mandi.

"Saya tadi mules Bu, kalau ditahan saya gak bisa. Coba Ibu sendiri, kalau mules langsung ke kamar mandi kan?" Fera mencoba membenarkan diri di hadapan bu Della supaya tidak kena marah.

"Silahkan duduk dan ikuti pelajaran saya!"

“Maaf Bu, saya cuma mau ngasih tahu aja. Marah-marah sama murid sendiri itu gak baik, apalagi murid kayak saya.”

"Apa istimewanya kamu?" tanya bu Della, seakan meremehkan.

"Kalo istimewanya Bu Della apa?” tanya Fera balik.

"Duduk sana!" titah bu Della untuk yang kedua kalinya.

Fera menurut dan acuh. Ia langsung duduk di kursinya semula. Menatap bu Della dengan senyum devil, sepertinya mengerjai bu Della adalah ide yang keren.

"Eh Fer, kenapa lo?" tanya Jihan.

"Kenapa?" Fera mengerutkan dahinya.

"Kenapa senyum-senyum? Muka lo tambah nyeremin tahu gak."

"Udah mirip mbak kunti belum?" tanya Fera dengan seringaian yang ia buat-buat.

Jihan menoyor kepala Fera ke belakang, membuat sang empu menatapnya sebal.
"Bener-bener gak sopan lo ih.”

"Gue kan cuma bilang, kalau muka lo nyeremin hahaha."

"Masa sih?"

Jihan langsung menimpuk lengan Fera dengan buku, sampai lupa kalau sekarang sedang dalam pelajaran bu Della.

"Kalian berdua. KELUAR SEKARANG DARI KELAS SAYA!" bentak bu Della dengan menunjuk Fera dan Jihan.

"Lah kok disuruh keluar Bu? Katanya suruh ngikutin pelajaran," protesnya.

Jihan menyikut lengan Fera pelan dan menatap dengan senyum kikuk ke arah bu Della.

"Maafin kita Bu, kita janji gak akan ulangin lagi" pinta Jihan.

"Maaf-maaf, kalian pikir saya bisa memaafkan kelakuan kalian berdua. Saya tadi sudah diamkan kalian, kenapa malah tambah menjadi-jadi? Memangnya mengobrol saat guru sedang mengajar itu sopan?"

Jihan kalah telak dengan omongan bu Della. Tapi Fera tidak, ia malah senang jika harus keluar dari kelas.

"Silahkan keluar dari kelas saya!" jelas bu Della dengan penuh penekanan membuat Fera bergidik ngeri.

"Oke Bu, kita keluar sekarang" ucap Fera menarik lengan Jihan keluar dari kelas.

"Lo gimana sih Fer? Gue kan masih mau ikut pelajaran."

"Yaudah, lo duduk di depan pintu kelas aja. Susah amat."

"Bikin gue gregetan lo," kesal Jihan.

"Makanya jangan milih teman kayak gue. Cari teman yang lebih baik dari gue dan gak buat lo kayak gini," timpal Fera lalu pergi meninggalkan Jihan yang binggung dengan sikap Fera.

My Husband Is A Math Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang